Deretan Ancaman Pembunuhan Terhadap Tito Karnavian

Sederet ancaman pernah berkali-kali menghampiri Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
Ilustrasi Kapolri Jenderal Tito Karnavian. (Foto: Antara)

Jakarta - Kapolri Jenderal Tito Karnavian lagi-lagi mendapat ancaman pembunuhan. Kali ini, dirinya bersama Kabareskrim Polri Komjen Idham Azis disebut dijadikan sasaran utama untuk dibunuh, pada aksi 22 Mei 2019.

Jauh sebelumnya, sederet ancaman juga pernah berkali-kali menghampiri Mantan Kapolda Metro Jaya itu. Tidak hanya bagi dirinya seorang, ancaman juga menyasar keselamatan keluarganya.

1. Jadi Target Teroris

Tito Karnavian menjadi tokoh utama yang berhasil membongkar jaringan teroris pimpinan Noordin Moch Top. Lantaran itu, pangkat Komisaris Besar dinaikan menjadi Brigjen dan ditunjuk menduduki jabatan menjadi Kepala Densus 88 Antiteror Mabes Polri

Tak hanya sukses membongkar jaringan, nama Tito harum saat Densus 88 berhasil menembak mati Dr Azhari, gembong teroris yang dikena jago merakit bom, pada tahun 2005.

Keberhasilan Tito dianggap sebagai ancaman oleh jaringan-jaringan teroris lain. Ia kemudian kerap menjadi buruan beberapa aksi teror termasuk teror bom buku.

Takut keluarga ikut menjadi korban, Tito memboyong anak istrinya untuk tinggal di Singapura. Negara itu dipilih lantaran dua alasan khusus, yakni faktor kualitas pendidikan dan pengamanan.

2. Bakal Ditembak Mati OPM

Sewaktu menjabat sebagai Kapolda Papua, Tito Karnavian pernah diancam akan ditembak mati oleh Panglima Tertinggi Organisasi papua Merdeka (OPM), Jenderal Goliat Tabuni.

Saat itu, ancaman diterima media Suara Pembaruan. Hal itu terkait ucapan Tito yang berencana untuk memasukan sang panglima dalam daftar pencarian orang (DPO), lantaran diduga terlibat dalam penembakan tujuh prajurit TNI di Papua.

"OPM juga siap menembak pesawat yang ditumpangi Kapolda Papua sewaktu-waktu saat melakukan perjalanan ke Pegunungan Tengah Papua Barat. Pernyataan ini tidak main-main, karena TPN-OPM memang sudah mengklasifikasikan semua penerbangan ke pedalaman," ujar Goliath waktu itu.

3. Target Teroris Lagi

Ancaman lagi-lagi meneror Tito Karnavian saat dirinya menjabat Kapolda Metro Jaya. Bersama Jenderal Badrodin Haiti yang waktu itu menjabat Kapolri, serta Komjen Budi Gunawan selaku Wakapolri, menjadi target pembunuhan dari kelompok teroris.

Salah satu kelompok teroris yang meneror adalah kelompok Abu Muzab alias Arif Hidayatullah, yang ditangkap Densus 88/Antiteror di Bekasi pada Rabu 23 Desember 2015 silam.

Selain Tito, Badrodin dan Budi Gunawan, mantan Kadensus 88/Antiteror Komjen (pur) Gories Mere, Kepala Bidang Intelejen Densus 88 Kombes Ibnu Suhendra dan Kapolda Jawa Tengah Irjen Nur Ali juga jadi target utama penyerangan teroris.

3. Diancam Akan Dibom

Polda Metro Jaya menangkap seorang pria bernama Mukhamad Ansyurulloh, lantaran diduga sebagai pembuat dan pengirim pesan berantai (broadcast) berisi ajakan mengebom gedung Bareskrim Polri, pada aksi 22 Mei 2019.

Pesan provokatif itu diketahui menyebar melalui aplikasi pesan singkat WhatsApp, dengan menjadikan Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Kabareskrim Polri Komjen Idham Azis sebagai sasaran utama pembunuhan.

"Terdapat pesan berantai yang dilakukan oleh beberapa akun WhatsApp, berisi undangan atau seruan untuk melakukan aksi provokasi," ujarnya melalui keterangan tertulis kepada wartawan, Rabu 22 Mei 2019.Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono mengatakan, penangkapan dilakukan setelah pihak kepolisian melakukan penelusuran lebih lanjut terhadap asal muasal pesan berantai.

"Terdapat pesan berantai (broadcast) yang dilakukan oleh beberapa akun WhatsApp, berisi undangan atau seruan untuk melakukan aksi provokasi," ujarnya melalui keterangan tertulis kepada wartawan, Rabu 22 Mei 2019.

Undangan yang disebar melalui pesan berantai oleh beberapa akun WhatsApp, berisi ajakan atau seruan melakukan aksi provokasi berupa kata-kata dan foto. Berikut adalah isi lengkap pesan berantai yang dimaksud:

"UNDANGAN PENGEBOMAN KANTOR BARESKRIM MENGUNDANG SELURUH MUJAHID UNTUK MEMBAWA BOM MOLOTOV UNTUK DILEMPAR KE GEDUNG BARESKRIM POLRI PADA TANGGAL 22 MEI 2019, TARGET UTAMA YANG HARUS DIBUNUH: 1. KAPOLRI TITO, 2. KABARESKRIM IDAM AZIZ, bismillah, Allah ada di belakang antum2 sekalian," bunyi pesan yang dikirim ulang Argo kepada wartawan.

Baca Juga:

Berita terkait
0
Ini Alasan Mengapa Pemekaran Provinsi Papua Harus Dilakukan
Mantan Kapolri ini menyebut pemekaran wilayah sebenarnya bukan hal baru di Indonesia.