Hiu Paus Mati di Pantai Congot Kulon Progo

Hiu paus mati di pantai Congot, Kulon Progo, Yogyakarta. Balai Besar Veteriner Wates menyelidiki penyebab kematian hewan yang dilindungi ini.
Petugas saat berupaya mengevakuasi hiu paus yang mati di pantai Congot, Kabupaten Kulon pada Jumat 28 Februari 2020. (foto: tagar/Harun Susanto)

Kulon Progo - Hiu paus (Rhincodon typus) ditemukan mati di pantai Congot, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta pada Jumat 28 Februari 2020. Tidak ada luka pada hewan mamalia laut (cetacea) dengan panjang 4,5 meter ini.

Koordinator Sarlinmas Rescue Istimewa Wilayah V Kulon Progo, Aris Widiatmoko mengatakan, hewan yang terancam punah ini, pertama kali ditemukan oleh sejumlah warga yang sedang memancing di kawasan itu sekitar pukul 06.00 WIB. Mereka kemudian segera dilaporkan ke Pos TNI AL dan kemudian dilanjutkan laporan ke Tim Sar Rescue Istimewa Wilayah V Kulon progo.

"Data menunjukkan panjang hiu paus 4,5 meter, lebar kepala 1 meter, sirip 60 centimeter dan tidak ada luka. Kemungkinan sama dengan yang sebelumnya muncul di pesisir pantai Kulon progo," ujar Aris ditemui di lokasi pada Jumat 28 Februari 2020.

Sebelumnya, hiu paus ditemukan terdampar di sejumlah pantai di Kabupaten Kulon Progo. Pertama di pantai Glagah pada Minggu, 23 Februari 2020, di pesisir pantai di Garongan Panjatan pada 26 Februari, di pantai yang di perbatasan antara Glagah dan Congot, Kapanewon Temon pada Kamis, 27 Februari 2020.

Data menunjukkan panjang hiu paus 4,5 meter, lebar kepala 1 meter, sirip 60 centimeter dan tidak ada luka.

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) DIY telah mengirim tim untuk mencari tahu apa penyebab matinya hiu paus tersebut. Dokter Hewan BKSDA DIY Yuni Tita Sari mengatakan, nekropsi sudah dilakukan pada bangkai hiu paus. 

Pemeriksaan dilakukan dengan dua tahap, yaitu dengan pemeriksaan umum dengan cara melihat kondisi fisik, dan kemudian dengan memeriksakan sampel ke laboratorium di Balai Besar Veteriner Wates.

"Berdasarkan pemeriksaan umum, di saluran pencernaan dipenuhi pasir. Pasir tersebut diperkirakan masuk ke pencernaan secara tidak sengaja waktu hewan langka ini saat terdampar. Namun demikian belum bisa disimpulkan penyebab kematiannya," ujar Yuni.

Untuk memastikan penyebabnya, lanjut Yuni, harus dipastikan dulu di laboratorium. Adapun sampel yang sudah diambil meliputi usus, jantung, lambung dan insang.

Sedangkan anggota Resort Konservasi BKSDA DIY wilayah Kulon Progo, Nur Surantiwi menduga kemungkinan penyebab kematian karena faktor alam. Berdasarkan keterangan tim dokter hewan, tidak ditemukan kail pancing maupun sampah, sehingga bukan karena faktor manusia. "Untuk kepastiannya tetap menunggu hasil laboratorium," terangnya.

Pihaknya sudah berkoordinasi dengan polisi dan Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah V Kulon Progo untuk mengubur bangkai paus itu. Hal ini agar bangkai hiu paus tidak diambil masyarakat dan juga tidak ada penyakit zoonosis yang merupakan penyakit yang bisa menular dari satwa ke manusia maupun sebaliknya.

Bangkai hiu paus sudah dikuburkan tidak jauh dari lokasi penemuan. Penguburan bangkai paus ini, dilakukan oleh tim SAR, warga sekitar, polisi dan TNI. Hiu paus termasuk hewan yang dilindungi oleh Pemerintah Republik Indonesia dengan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 18/KEPMENKP/2013. []

Baca Juga:

Berita terkait
Penyebab Hiu Paus Sering Terdampar di Kulon Progo
Akhir-akhir ini hiu paus sering terdampar di perairan Kulon Progo, Yogyakarta. Beberapa penyebabnya antara lain ekosistem di laut terganggu.
Hiu Paus Terdampar Lagi di Kulon Progo
Hiu Paus kembali terdampar di perairan Kulon Progo. Beruntung ikan besar itu bisa kembali ke laut. Beberapa hari sebelumnya terjadi hal serupa.
Hiu Paus Terdampar di Pantai Glagah Kulon Progo
Hiu paus merupakan salah satu satwa yang dilindungi oleh pemerintah karena jumlahnya yang mulai berkurang atau terancam punah.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.