HGN 2021, Wamenag: Tiap Murid Mendapatkan Hak yang Sama

Wamenag Zainut Tauhid Sa’adi memberikan pesan kepada seluruh guru di Indonesia pada peringatan Hari Guru Nasional 2021 untuk tidak bedakan murid.
Wakil Menteri Agama RI Zainut Tauhid Sa\'adi. (Foto: Tagar/Kemenag)

Jakarta – Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) dilaksanakan setiap 25 November, tahun ini terasa sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena Indonesia masih berusaha melawan pandemi. Meskipun demikian Kementerian agama berharap jika tidak ada perbedaan pembelajaran antara PJJ dan PTM terbatas.

Wakil Menteri Agama Republik Indonesia (Wamenag RI) Zainut Tauhid Sa’adi memberikan pesan kepada seluruh guru di Indonesia pada peringatan Hari Guru Nasional 2021. Dalam pesannya tersebut Zainut menyampaikan ucapan terimakasih setinggi-tingginya kepada para guru karena jasa-jasanya yang begitu besar.

“Dari relung hati yang terdalam kami sampaikan salam hormat kepada para guru dimanapun anda berada, jasa-jasa guru tiada tara dalam mencerdaskan dan membangun akhlak serta karakter generasi bangsa Indonesia,” Ujar Wakil Menteri Agama RI Zainut Tauhid Sa’adi dalam kanal YouTube Kemenag RI Kamis, 25 November 2021.


Dalam penerapan PTM terbatas jangan sampai terjadi diskriminasi pada anak yang memilih belajar di rumah baik terkait materi pembelajaran maupun pemberian nilai mereka.


Perayaan Hari Guru tahun 2021 ini sedikit berbeda karena berada ditengah penerapan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Zainut menerangkan penerapan PTM terbatas ini merupakan suatu ujian terhadap guru untuk bisa memberikan pendidikan terbaik di tengah kendala yang ada.

Menurutnya tantangan yang dihadapi guru bukan semata mendapatkan nilai sesuai kriteria ketuntasan minimal (KKM), melainkan setiap anak mendapatkan hak belajar yang sama. Zainut juga menegaskan jika pendidikan tidak boleh berhenti apapun situasinya.

“Sekalipun dirasa berat, banyak waktu dan pikiran tersita, tapi perjuangan ini harus tetap kita pikul bersama, bersama memulihkan pendidikan Indonesia,” ucap Zainut. 

Saat ini waktunya para guru mempraktikan sikap moderat dalam pendidikan dalam artian tidak memaksakan dan tidak pula membiarkan, tambah Zainut. Selain itu dia juga menjelaskan jika tidak boleh ada perbedaan perlakuan antara siswa yang belajar dengan metode PTM terbatas dan PJJ.

“Dalam penerapan PTM terbatas jangan sampai terjadi diskriminasi pada anak yang memilih belajar di rumah, baik terkait materi pembelajaran maupun pemberian nilai mereka,” katanya.

Selain itu Zainut juga meminta agar guru bisa menyesuaikan diri dengan kondisi anak didiknya termasuk pemberian evaluasi murid. Guru juga harus bisa membangun karakter anak serta menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dimanapun.

Meskipun banyak tuntutan yang harus dipenuhi, Zainut menegaskan agar para guru tidak melupakan protokol kesehatan yang berlaku dimanapun mereka mengajar. Selain untuk guru, Zainut juga meminta kepada seluruh masyarakat untuk membantu proses pembelajaran yang supaya berjalan dengan baik.

“Melelahkan pasti iya, namun demikian kalau kita niatkan kuat lillahitaala, maka semua yang ada pada guru akan bertambah barokah, Aamiin Allahumma Aamiin,” ucap Zainut.

(Dimas Rafika)

Berita terkait
Penuh Makna, Pidato Cinta Laura Dipuji Menteri Agama
Cinta Laura Kiehl atau yang lebih dikenal dengan Cinta Laura erhasil cumlaude dari Univeritas Columbia, New York pada 2014 lalu.
Gus Menteri Apresiasi Polri Tangkap Penoda Agama
Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada aparat Kepolisian ang telah memproses hukum pelaku.
Menteri Agama Tetapkan Iduladha Jatuh Pada 20 Juli 2021
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas baru saja mengumumkan hasil sidang isbat bahwa perayaan hari raya Iduladha jatuh pada 20 Juli 2021.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.