Subulussalam - Balai Konservasi Sumber Daya (BKSDA) Aceh, mendatangkan pawang untuk penghalauan terhadap harimau di Desa Darul Makmur, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam, Aceh.
Proses pengusiran harimau dengan cara menghadirkan pawang sejauh ini diyakini mampu mengusir si raja hutan kembali ke dalam kawasan hutan.
Di sini tampak pawang, melakukan ritual khusus, kemudian dibarengi dengan acara berdoa bersama yang langsung dipimpin oleh sang pawang di sebuah lokasi yang ditentukan sendiri oleh sang pawang.
Bersama-sama mendampingi pawang melakukan ritual pengusiran harimau.
Staf BKSDA Aceh, Riya Kamba kepada Tagar mengatakan pola penanganan konflik satwa terkhusus harimau selama ini kerap dilakukan oleh pihaknya sebagai upaya respon awal.
"Tadi kami dari BKSDA, WCS, personil Polsek, anggota Koramil dan masyarakat setempat telah bersama-sama mendampingi pawang melakukan ritual pengusiran harimau," katanya.
Baca juga: Ternak Warga Subulussalam Aceh Dimangsa Harimau
Sejauh ini kata Riya, upaya penghalauan harimau dengan cara meminta bantuan pawang dianggap berhasil. Di samping tidak penanganannya terbilang sederhana serta tidak menyita waktu. Cukup hanya beberapa jam saja.
Kendati ritual pawang telah dilakukan, namun warga tetap dihimbau untuk tetap waspada, mengurangi aktivitas di malam hari dan bila sedang melakukan aktivitas di kebun agar bepergian sendiri.
"Tadi kakek pawang juga berpesan kita tidak boleh takabur. Apa yang kita lakukan ini adalah sebagai sebuah ikhtiar," ujarnya.
Pihaknya berharap, melalui pola penanganan ritual pawang harimau ini, kasus satwa ini dapat menghalau harimau masuk ke kawasan hutan dan tidak kembali lagi ke pemukiman warga.[]