Harapan Menteri Desa-PDTT untuk Perguruan Tinggi

Menteri Desa-PDTT minta perguruan tinggi berperan dalam pembangunan dan pemberdyaan masyarakat desa. Untuk itu dibutuhkan sinergitas antar lembaga.
Menteri Desa-PDTT Abdul Halim Iskandar (kiri) bersama Rektor UNY Sutrisna Wibawa saat di Studium General UNY pada Sabtu 4 Januari 2019. (Foto: Dok UNY/Tagar/Hidayat)

Yogyakarta - Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Abdul Halim Iskandar menyebut pentingnya sinergitas antar lembaga dalam pembangunan desa. Termasuk dengan lembaga pendidikan tinggi yang memiliki banyak program mengenai pemberdayaan masyarakat desa.

Halim mengatakan dengan adanya sinergi itu maka pemberdayaan desa akan lebih mudah. Masing-masing pihak sesuai kompetensinya akan saling melengkapi untuk kemajuan daerah pedesaan.

Menurut dia sinergi dan integritas bisa dilakukan melalui hal-hal sederhana. "Semisal lembaga pendidikan tinggi bisa memakai data statistik dan daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar (3T) milik Kementerian Desa, PDTT untuk menempatkan programnya mengenai pengabdian masyarakat," kata Halim dalam Studium General di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) pada Sabtu 4 Januari 2019. .

Lembaga pendidikan tinggi nantinya bisa mengirim mahasiswanya ke daerah itu, untuk mengajar di sekolah atau langsung kepada masyarakat secara informal. Pengelolaan dana desa juga dapat terbantu dengan adanya dosen dan mahasiswa dari perguruan tinggi, karena mereka dapat memberikan input dalam musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) sampai keperluan administrasi.

Menurut dia, setelah dirinya lulus dari kuliah di UNY, menjadi guru di desa sampai tahun 1999. "Di desa, menjadi guru masih sangat dihormati dan masukannya bisa sangat berkontribusi untuk pembangunan. Anak-anak UNY sebagai calon guru jangan sampai melepaskan peluang ini," ujar Alumnus Filsafat dan Sosiologi Pendidikan UNY angkatan 1987.

Halim mengungkapkan selama ini UNY memang mempunyai banyak program pengabdian kepada masyarakat. Dia ingin agar UNY maupun perguruan tinggi lainnya bisa bersinergi lintas lembaga. "Saya tahu betul UNY punya banyak kegiatan di desa-desa, wong saya sendiri ikut," ungkapnya.

Di desa, menjadi guru masih sangat dihormati dan masukannya bisa sangat berkontribusi untuk pembangunan.

Menurut Halim, Rektor Prof. Sutrisna Wibawa juga menyampaikan, UNY sekarang punya program Kuliah Kerja Nyata (KKN), Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) dan Program Pengabdian Masyarakat (PPM). 

"Itu saya juga sempat mengikuti waktu zaman kuliah. Dan saya ingin apa yang dilakukan UNY maupun perguruan tinggi lainnya, harus bersinergi lintas lembaga," katanya.

Rektor UNY Sutrisna Wibawa mengatakan dalam program pengabdian masyarakat, jumlah mahasiswa UNY yang dikitim setiap tahun relatif banyak. Pada 2019 ada 4.519 mahasiswa yang mengikuti program KKN. Mereka disebar di 318 desa seluruh Indonesia. 

Daerah sekitar Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta yang relatif butuh sentuhan pengembangan seperti Kabupaten Gunungkidul dan Kulon Progo, menjadi prioritas penerjunan KKN.

“Di Desa, para dosen pembimbing dan mahasiswa KKN berkolaborasi menghasilkan inovasi bersama masing-masing Pemda. Anak UNY juga biasa diminta mengajar di sekolah ataupun mengajar keterampilan kepada bapak-bapak dan ibu-ibu di Desa,” kata Sutrisna.

Menurut dia selain KKN ada juga PLP. Program ini menempatkan mahasiswa UNY di sekolah untuk mengajar. Tercatat pada Juli 2019 lalu, ada 3.391 mahasiswa yang mengikuti program tersebut. "Anak-anak ini mengajar di 267 sekolah dan 27 lembaga,” ucapnya. []

Baca Juga:

Berita terkait
Alasan Bupati Taput Getol Dirikan Universitas Negeri
Bupati Tapanuli Utara, Nikson Nababan memiliki keinginan besar untuk mendirikan universitas negeri.
BNPT: Tidak Ada Universitas Imun dari Radikalisme
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengatakan universitas di Indonesia tidak ada yang imun dari paparan radikalisme.
Jokowi: Universitas Islam Internasional Rampung 2020
Pembangunan Universitas Islam Internasional di Cimanggis, Depok, Jabar, ditartetkan Presiden Jokowi selesai pada Desember 2020
0
Parlemen Eropa Kabulkan Status Kandidat Anggota UE kepada Ukraina
Dalam pemungutan suara Parlemen Eropa memberikan suara yang melimpah untuk mengabulkan status kandidat anggota Uni Eropa kepada Ukraina