Daftar 100 Universitas Terbaik Indonesia 2019

Kemenristekdikti telah mengumumkan klasterisasi perguruan tinggi Indonesia tahun 2019. Lihat 100 besar perguruan tinggi terbaik di Indonesia
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir mengungkap rencana impor rektor sudah disetujui Presiden Jokowi. (Foto: Tagar/Agus Joko Mulyono)

Jakarta – Kementerian Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi (Kemenristekdikti) telah mengumumkan klasterisasi perguruan tinggi Indonesia tahun 2019.

Dalam siaran pers Kemenristekdikti, Jumat, 16 Agustus 2019, klasterisasi dilakukan untuk memetakan perguruan tinggi Indonesia sekaligus menjadi dasar bagi Kemenristekdikti untuk memberikan kebijakan sesuai kapasitas setiap klaster perguruan tinggi tersebut.

“Tujuan kami ingin mendorong perguruan tinggi Indonesia semakin maju dan masuk ke kelas dunia. Dorongan ini menjadi sangat penting. Kalau kita sudah sampaikan ini, kita bisa lakukan pemetaan. Tujuannya pemetaan perguruan tinggi Kemenristekdikti bagaimana membuat kebijakan masing-masing yang ada di perguruan tinggi nanti, supaya nanti ke depan kita bisa mewujudkan perguruan tinggi berkualitas,” kata Menteri Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir.  

Nasir mengatakan untuk mengapresiasi perguruan tinggi dengan ranking tertinggi, Kemenristekdikti mengusulkan kepada Presiden Joko Widodo dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memberikan endowment fund atau dana abadi untuk dialokasikan bagi riset di perguruan tinggi terbaik di Indonesia.

“Kami ingin ajukan skema, siapa yang bisa masuk itu akan ada endowment fund yang kami bangun, kami ajukan ke Presiden, saya mohon Rp 10 triliun untuk awal, supaya nanti kita bisa kembangkan untuk riset di perguruan tinggi tersebut. Bagaimana mekanismenya nanti kami akan atur. Ini bagaimana kita dorong perguruan tinggi kita bersaing lebih baik,” ujar Nasir.

Pada kesempatan ini, Menristekdikti menegaskan kembali tidak ada dikotomi antara perguruan tinggi negeri (PTN) dan perguruan tinggi swasta (PTS), yang terpenting adalah kualitasnya. Menteri Nasir mengapresiasi beberapa PTS yang mampu bersaing dengan PTN dan berada pada klaster 2.

Pemeringkatan Perguruan Tinggi 2019 berfokus pada indikator atau penilaian yang berbasis Output – Outcome Base, yaitu dengan melihat kinerja masukan dengan bobot 40 % yang meliputi kinerja input (15%) dan proses (25%), serta kinerja luaran dengan bobot 60% yang meliputi kinerja output (25%), dan outcome (35%). Penambahan indikator baru tersebut sebagai upaya agar perguruan tinggi dapat secara aktif merespon perkembangan zaman, terutama revolusi industri keempat dan kebutuhan tenaga kerja.

Pada tahun 2019, Kemenristekdikti mengeluarkan hasil klasterisasi perguruan tinggi dalam dua kategori yaitu kategori perguruan tinggi non-vokasi (pendidikan akademik), yang terdiri dari universitas, institut, dan sekolah tinggi. Kategori perguruan tinggi vokasi, yang terdiri dari politeknik dan akademi.

Perguruan tinggi non-vokasi dengan jumlah sebanyak 2.141 perguruan tinggi di bawah Kemenristekdikti diperoleh 5 klaster perguruan tinggi Indonesia dengan komposisi klaster 1 berjumlah 13 perguruan tinggi; klaster 2 berjumlah 70 perguruan tinggi; klaster 3 berjumlah 338 perguruan tinggi, klaster 4 berjumlah 955 perguruan tinggi, dan klaster 5 berjumlah 765 perguruan tinggi. 

Berikut ini 100 perguruan tinggi non-vokasi dengan ranking tertinggi di Indonesia pada 2019:

1.Institut Teknologi Bandung (skor 3.671 – klaster 1)

2.Universitas Gadjah Mada (skor 3.594 – klaster 1)

3.Institut Pertanian Bogor (skor 3.577 – klaster 1)

4.Institut Teknologi Sepuluh Nopember (skor 3.462 – klaster 1)

5.Universitas Indonesia (skor 3.401 – klaster 1)

6.Universitas Diponegoro (skor 3.207 – klaster 1)

7.Universitas Airlangga (skor 3.056 – klaster 1)

8.Universitas Hasanuddin (skor 3.036 – klaster 1)

9.Universitas Brawijaya (skor 2.948 – klaster 1)

10.Universitas Padjadjaran (skor 2.906 – klaster 1)

11.Universitas Andalas (skor 2.795 – klaster 1)

12.Universitas Sebelas Maret (skor 2.711 – klaster 1)

13.Universitas Sumatera Utara (skor 2.695 – klaster 1)

14.Universitas Telkom (klaster 2)

15.Universitas Pendidikan Indonesia (klaster 2)

16.Universitas Negeri Yogyakarta (klaster 2)

17.Universitas Islam Indonesia (klaster 2)

18.Universitas Negeri Semarang (klaster 2)

19.Universitas Negeri Malang (klaster 2)

20.Universitas Bina Nusantara (klaster 2)

21.Universitas Jember (klaster 2)

22.Universitas Negeri Surabaya (klaster 2)

23.Universitas Syiah Kuala (klaster 2)

24.Universitas Riau (klaster 2)

25.Universitas Negeri Padang (klaster 2)

26.Universitas Katolik Parahyangan (klaster 2)

27.Universitas Sam Ratulangi (klaster 2)

28.Universitas Udayana (klaster 2)

29.Universitas Negeri Makassar (klaster 2)

30.Universitas Atma Jaya Yogyakarta (klaster 2)

31.Universitas Surabaya (klaster 2)

32.Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya (klaster 2)

33.Universitas Jenderal Soedirman (klaster 2)

34.Universitas Tarumanagara (klaster 2)

35.Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (klaster 2)

36.Universitas Sriwijaya (klaster 2)

37.Universitas Ahmad Dahlan (klaster 2)

38.Universitas Muhammadiyah Malang (klaster 2)

39.Universitas Sanata Dharma (klaster 2)

40.Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur (klaster 2)

41.Universitas Pendidikan Ganesha (klaster 2)

42.Universitas Trisakti (klaster 2)

43.Universitas Kristen Petra (klaster 2)

44.Universitas Islam Bandung (klaster 2)

45.Universitas Pancasila (klaster 2)

46.Universitas Lampung (klaster 2)

47.Universitas Mataram (klaster 2)

48.Universitas Katolik Soegijapranata (klaster 2)

49.Universitas Mercu Buana (klaster 2)

50.Universitas Negeri Medan (klaster 2)

51.Universitas Dian Nuswantoro (klaster 2)

52.Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (klaster 2)

53.Universitas Ma Chung (klaster 2)

54.Universitas Kristen Satya Wacana (klaster 2)

55.Universitas Gunadarma (klaster 2)

56.Institut Teknologi Nasional Malang (klaster 2)

57.Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya (klaster 2)

58.Institut Seni Indonesia Yogyakarta (klaster 2)

59.Universitas Negeri Jakarta (klaster 2)

60.Universitas Djuanda (klaster 2)

61.Universitas Islam Sultan Agung (klaster 2)

62.Universitas Tanjungpura (klaster 2)

63.Universitas Muhammadiyah Surakarta (klaster 2)

64.Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (klaster 2)

65.Universitas Pasundan (klaster 2)

66.Universitas Jambi (klaster 2)

67.Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas Surabaya (klaster 2)

68.Universitas Trunojoyo (klaster 2)

69.Universitas Al-Azhar Indonesia (klaster 2)

70.Institut Teknologi Nasional Bandung (klaster 2)

71.Universitas Kristen Duta Wacana (klaster 2)

72.Universitas Ciputra Surabaya (klaster 2)

73.Universitas Multimedia Nusantara (klaster 2)

74.Universitas Swiss German (klaster 2)

75.Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (klaster 2)

76.Universitas Widya Gama (klaster 2)

77.Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (klaster 2)

78.Universitas Presiden (klaster 2)

79.Universitas Komputer Indonesia (klaster 2)

80.Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Malangkucecwara (klaster 2)

81.Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (klaster 2)

82.Universitas Lambung Mangkurat (klaster 2)

83.Universitas Narotama (klaster 2)

84.Institut Seni Indonesia Denpasar (klaster 3)

85.Universitas Islam Malang (klaster 3)

86.Universitas Kristen Indonesia (klaster 3)

87.Universitas PGRI Adi Buana (klaster 3)

88.Universitas Mulawarman (klaster 3)

89.Universitas Budi Luhur (klaster 3)

90.Universitas Halu Oleo (klaster 3)

91.Universitas Merdeka Madiun (klaster 3)

92.Universitas Pakuan (klaster 3)

93.Universitas Dr. Soetomo (klaster 3)

94.Universitas PGRI Semarang (klaster 3)

95.Universitas Widyatama (klaster 3)

96.Universitas Muhammadiyah Magelang (klaster 3)

97.Universitas Stikubank (klaster 3)

98.Universitas Nasional (klaster 3)

99.Universitas Ibn Khaldun (klaster 3)

100.Universitas Negeri Gorontalo (klaster 3) []


Berita terkait
Ade Armando Ditolak UI, Ini Kata Menristekdikti
Menristekdikti Mohamad Nasir memberikan tanggapan terkait penolakan Ade Armando menjadi Guru Besar Universitas Indonesia.
Menristekdikti Sorot Rekam Jejak Rektor Luar Negeri
Menristekdikti akan melihat secara rinci rekam jejak rektor luar negeri yang akan dilibatkan di perguruan tinggi di Indonesia.
Pro Kontra Rektor Impor, Ini Kata Menristekdikti Nasir
Pro kontra untuk mendatangkan rektor serta dosen asing kembali dipertegas Menristekdikti Mohamad Nasir.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.