Tarutung - Bupati Tapanuli Utara, Nikson Nababan memiliki keinginan besar untuk mendirikan universitas negeri di Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara.
Sejumlah alasan termasuk potensi kabupaten tersebut menjadi pendorong semangatnya untuk mewujudkan itu.
"Kita tetap mengasah inovasi apa yang menjadi nilai lebih Tapanuli Utara untuk dikunjungi. Makanya saya sangat getol untuk mewujudkan universitas negeri di Tapanuli Utara," kata Nikson, saat menggelar coffee morning bersama pegawai Dinas Lingkungan Hidup Pemkab Tapanuli Utara, Selasa 17 Desember 2019 di Tarutung.
Nikson optimis, berdirinya universitas negeri, merupakan salah satu solusi pergerakan arus ekonomi dan perkembangan ragam sektor usaha kecil menengah di Tapanuli Utara.
Tentu arus besar perputaran uang yang lazimnya bergerak ke luar akan dinikmati sendiri oleh masyarakat Tapanuli Utara.
"Untuk itulah, saya selalu mencari dan mencari apa yang akan kita jual dari keberadaan Tapanuli Utara. Kegigihan orangtua dalam menyekolahkan anak sampai level sarjana menjadi aset yang saya lirik untuk mengembangkan perekonomian Tapanuli Utara. Saya melihat berdirinya sebuah universitas negeri adalah sebuah solusi," kata Nikson.
Dia mengatakan, kelak keberadaan universitas itu, selain mengurangi pergerakan anak usia kuliah keluar daerah, juga mendatangkan pihak luar untuk sekolah sekaligus memicu berkembangnya kebutuhan wisata dan pelayanan jasa.
Secara otomatis perekonomian masyarakat Tapanuli Utara maju secara signifikan, karena uang yang setiap bulan keluar untuk kuliah anak di luar kota akan tetap berada di Tapanuli Utara, ditambah pergerakan uang dari anak kuliah luar daerah yang masuk ke Tapanuli Utara.
Mari kita ciptakan kota ini senyaman mungkin
"Kemudian, dengan kebutuhan pendatang akan keberadaan Tapanuli Utara yang secara otomatis mengembangkan pelayanan wisata seperti transportasi, restoran, hotel dan penginapan dan pelayanan jasa lainnya. Semua sektor akan hidup, perekonomian berkembang," kata Ketua DPC PDIP Tapanuli Utara itu.
Lingkungan Bersih
Nikson kemudian menyebutkan, salah satu faktor pendukung mewujudkan agar Tapanuli Utara terutama Kota Tarutung dikunjungi orang, adalah lingkungan sehat dan bersih.
"Saya tidak bisa mewujudkan ini sendiri. Saudara-saudara juga memegang peranan penting di sini. Tanpa lingkungan yang bersih, tanpa kepedulian dan kecintaan kita ke Tapanuli Utara, jangan harap orang luar akan melirik dan mengunjungi daerah kita," paparnya.
Dalam diskusi itu, dibahas juga soal penanganan sampah di Kota Tarutung dan RSUD Tarutung serta sampah keluarga di 241 desa.
Kesempatan itu, Nikson meminta pendapat seluruh staf dalam penanganan sampah sehingga seluruh wilayah Kota Tarutung bisa teratasi dengan baik.
"Rasa memiliki dalam melaksanakan tugas itu sangat penting sehingga tidak ada beban dalam membersihkan lingkungan kita ini. Rasakan bagaimana kita membersihkan rumah sendiri, ada suka cita apabila rumah dan lingkungan kita sudah bersih," katanya.
Dikatakannya, petugas kebersihan tanpa libur, namun diatur dalam jadwal shift. Terlebih fokusnya pada perayaan Natal dan pergantian Tahun Baru 2020 yang dipastikan volume sampah akan naik signifikan.
"Mari kita ciptakan kota ini senyaman mungkin. Kita tetap berusaha walaupun kadang belum bisa memuaskan seluruh masyarakat," katanya. []