Gowes Hingga Pelosok Melawan Covid-19 di Kulon Progo

Bersepeda menempuh puluhan kilometer hingga pelosok sambil aksi sosial di tengah pandemi Corona. Itulah yang dilakukan Ipung, warga Kulon Progo.
Ipung (tengah), menyalurkan hobi bersepeda sambil membagikan hand sanitizer ke warga di pelosok Kulon Progo (Foto: Tagar/Harun Susanto)

Kulon Progo - Nama lengkapnya Laurensius Wahyu Purnama Sidi. Usia 32 tahun, warga dari Kalurahan Triharjo, Kapanewon Wates, Kulon Progo, Yogyakarta.

Pria yang akrab disapa Ipung ini punya hobi bersepeda. Gowes hingga puluhan kilometer dijalani. Pun termasuk saat pandemi Corona ini, aktivitas ngontel tidak surut. Bahkan semakin getol dengan peran ganda, berolah raga dan aksi sosial.

Antara 2-3 kali dalam seminggu, berbagai pelosok di Kulon Progo dijelajahi dengan sepeda kayuhnya. Dari pinggiran desa, perbatasan pedukuhan, pasar-pasar disambanginya. Tidak lupa dia membawa barang berupa masker, sabun cuci tangan, maupun hand sanitizer.

Aktivitas ini dimulai di Maret 2020 lalu. Pada awalnya, kegiatan sosialnya dilaksanakan di beberapa warung di wisata Waduk Sermo. Setelah itu berkembang ke pasar-pasar di pedesaan, hingga ke rumah warga di pelosok yang sulit dijangkau.

Saat berhenti beristirahat melepas lelah, Ipung membagikan masker juga hand sanitizer. Tak lupa, dia juga menyampaikan informasi tentang virus Covid-19 kepada warga yang dijumpai. 

Warga juga diberi pemahaman bagaimana cara melawannya. Setidaknya bagaimana agar tidak tertular atau memutus mata rantai penyebarannya.

Menurut Ipung, pencegahan virus Corona sebenarnya simpel, seperti selalu menjaga kebersihan, makan dan tidur yang cukup, dan mencuci tangan. Namun, kadang orang mengabaikannya.

“Saya sampaikan juga agar menjaga daya tahan tubuh, istirahat yang cukup, memakai masker, social distancing, memakai hand sanitizer 4 - 5 kali setiap hari dan juga cuci tangan dengan sabun,” kata dia, Senin, 20 April 2020.

Ipung menjelaskan, selain berkeliling naik sepeda, kadang kala dirinya memakai motor. Itu dilakukan jika waktu kurang mendukung atau saat kebutuhan barang yang mendesak.

Awalnya dari Kocek Pribadi

Menurut ipung, kegiatan sosial yang dilakukannya sejauh ini diterima masyarakat pelosok dengan baik. Bahkan dukungan juga diperoleh dari dua komunitas peduli di Kulon Progo. Kemudian juga ikut melakukan aksi serupa. Apa yang dikerjakan muncul grup-grup media sosial Facebook hingga pesan berantai di WhatsApp.

Saya merasa sosialisasi masih harus dilakukan jauh lebih dalam dan lebih masif.

Menurut Ipung, meski sudah virus Covid-19 sudah cukup lama mewabah, namun ternyata masih ada warga yang belum sepenuhnya mengerti tentang Covid-19. Mulai cara penularannya, cara menghindarinya, dan juga cara mengantisipasi. Bahkan ada juga yang asing dengan hand sanitizer dan tidak tahu cara memakainya.

Padahal warga cukup rentan terhadap Covid-19 dengan adanya kemungkinan pendatang dari daerah lain, dari kota besar atau bahkan menjadi pekerja di luar negeri. Di sisi lain, mereka harus siap menerima perantau namun juga tetap perlu berhati-hati. "Saya merasa sosialisasi masih harus dilakukan jauh lebih dalam dan lebih masif," tutur Ipung.

Gowes lawan corona di Kulon Progo2Bersama sejumlah rekan komunitas peduli bersiap membagikan hand sanitizer pada warga di Kulon Progo. (Foto: Tagar/Harun Susanto)

Karenanya, lanjut Ipung, kemudian memilih bagi-bagi sekaligus sosialisasi ke desa yang diperkirakan belum terjangkau informasi Covid-19. Meski jarak yang harus ditempuh antara 40-60 kilometer, namun hal itu bukan masalah baginya. Pasalnya, bersepeda sudah menjadi bagian hidupnya. "Ya karena bersepeda sudah menjadi hobi," kata dia.

Ipung mengakui kadang melakukan aksi sosial dengan mengendarai sepeda motor. Misalnya jika jarak dinilai terlalu jauh dan sulit, kontur sulit dan waktu yang sempit. “Walaupun hanya sedikit karena dana terbatas namun kegiatan sosial harus terus berjalan,” ungkap Ipung.

Pada awalnya, ia merogoh kocek sendiri hingga aksi ketujuh untuk membeli sabun, masker, botol hingga hand sanitizer. Botol hand sanitizer senilai Rp 6.000-15.000 per botol untuk yang ukuran 30 mililiter. Hand sanitizer Rp 170.000 per liter, dan masker dengan harga yang bervariasi mulai Rp 5.000 per lembar.

Setelah beberapa kali beraksi, akhirnya ada sejumlah donatur yang ikut menyalurkan donasi. Mereka merasa tergerak setelah mendapati masih banyaknya warga yang belum tahu tindakan apa di tengah covid-19 seperti ini.

Tak hanya memberi bantuan kepada warga. Perjalanan berikutnya, Ipung bersama dengan komunitasnya juga terlibat membantu rumah sakit, seperti menyalurkan vitamin, masker hingga APD.

“Ada yang mengirim alat pelindung diri, masker, jas hujan berbentuk baju, hingga pelindung muka. Ada juga vitamin dan susu beruang. Ini untuk petugas penanganan Covid-19,” katanya.

Banjir Dukungan

Ipung menjelaskan, dalam kegiatan sosial tersebut dirinya mesti dengan hati-hati. Ia harus steril dan tangan bersih hingga memakai masker saat berbagi. Cara ini dilakukan agar barang yang diberikan bisa bermanfaat dan tidak terkontaminasi. Selain itu, dirinya juga harus tetap menjaga stamina dan tidak boleh lelah.

"Bagi saya, ini saatnya gotong royong. Sesederhana apa pun gotong royongnya, akan sangat berarti bagi upaya mencegah Covid-19," ujarnya.

gowes lawan Corona di Kulon progo3Ipung menyerahkan bantuan hand sanitizer kepada warga di Kulon Progo (Foto: Tagar/Harun Susanto)

Kegiatan sosial yang dilakukan Ipung ini memang didukung oleh beberapa pihak. Salah satu yang membantu adalah Beny Setyawan, seorang pemilik warung makan di kawasan Kapanewon pengasih. Dirinya ikut berdonasi karena ingin turut berperan memutus mata rantai Covid-19.

"Beberapa barang yang sudah didonasikannya melalui Ipung seperti hand sanitizer dan masker. Kalau hand sanitizer kurang lebih 15 liter dan masker kain ada 200an," ucapnya.

Sesederhana apa pun gotong royongnya, akan sangat berarti bagi upaya mencegah Covid-19.

Pria yang akrab disapa Beni ini juga ingin mengedukasi masyarakat yang belum tahu cara dan langkah apa yang harus dilakukan dalam pencegahan Covid-19.

Dia menjelaskan, donasi yang diberikan berasal dari kocek pribadi yang disisihkan dari keuntungan jualannya. Donasi akan tetap diberikan meski warung makannya juga ikut terdampak Covid-19.

"Ini lagi nyari masker yang harganya terjangkau. Nanti didonasikan lagi. Semoga bisa memutus penyebaran Covid-19 dan supaya semua kembali beraktivitas dengan normal," tuturnya.

Ponirah, seorang warga yang mendapatkan donasi, mengaku terbantu dengan apa yang diberikan. Hand sanitizer yang didapatnya akan dipakai untuk mencegah penularan Covid-19. "Alhamdulillah saya dikasih seperti ini. Semoga diberi kesehatan dan keselamatan. sebelumnya belum pernah dapat bantuan seperti ini" ujarnya. 

Sebagai catatan, Coronavirus Diseases 2019 atau Covid-19 telah menjangkiti sebagian besar negara di dunia, termasuk di Indonesia. Berdasarkan data di www.covid19.go.id hingga tanggal 20 April 2020 pukul 17.28 WIB, sebanyak 6.760 kasus Covid-19 ada di Indonesia. 5.423 dalam perawatan, 747 sudah sembuh dan 590 meninggal dunia.

Meski kasus Covid-19 di Indonesia sudah cukup banyak, namun ternyata ada fakta jika belum semua masyarakat termasuk di Kulon Progo, memahami segala hal tentang penyakit ini. Masih ada dari mereka yang belum paham seperti apa virus ini dan bagaimana pencegahannya.

Melihat hal ini, banyak warga Kulon Progo tergerak hatinya dan membantu dengan cara masing-masing. Ada yang membagikan masker, ada yang melakukan penyemprotan disinfektan, dan ada juga yang membagikan hand sanitizer. []

Baca Juga:

Berita terkait
Tanda Warga Yogyakarta Mulai Bosan Protokol Covid-19
Ruas jalan di Yogyakarta mulai ramai lagi, pedagang pasar tidak mengindahkan jaga jarak. Tanda warga bosan protokol Covid-19?
Update Yogyakarta: 69 Pasien Positif Covid-19
Dua orang di Yogyakarta dinyatakan positi Covid-19. Hingga Senin, 20 April 2020 pukul 16.00 WIB ada 69 pasien positif Corona.
Respons Wawali Kota Yogyakarta soal Insiden Walhi
Wakil Wali Kota Yogyakarta ikut mengomnentari insiden saat pandemi Corona di Kantor Walhi. Semua pihak diminta menghormati protokol Cpvid-19.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.