Gerindra: Semestinya Hasto Kristiyanto Ditangkap Lebih Dulu

Politikus Partai Gerindra Iwan Sumule menilai semestinya Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto ditangkap paling awal, berdasarkan konstruksi hukum.
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Senin 23 Desember 2019. (foto: Tagar/Edy Syarif).

Jakarta - Ketua Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Partai Gerindra Iwan Sumule menegaskan, menurut kontruksi hukum yang menjerat Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan, yang terlebih dahulu ditangkap semestinya Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto.

Dia meyakini yang berhubungan langsung dengan KPU adalah Hasto Kristiyanto dan stafnya, bukan Harun Masiku.

"Dari kronologisnya yang berhubungan dengan KPU kan Hasto. Nah ketika OTT KPK itu kan yang ditangkap bukan Harun Masiku, tapi adalah orang-orang suruhan Hasto," katanya, saat dihubungi Tagar, di Jakarta, 11 Februari 2020.

Baca juga: Gerindra: Harusnya Hasto Kristiyanto Tersangka Suap

Harus Hasto dulu yang ditangkap, karena sudah jelas ada hubungan keterkaitan antara yang namanya Saeful dengan Hasto. (Lalu) ada keterkaitan antara Hasto dengan Wahyu, karena pengakuannya jelas.

Dia beranggapan yang paling menonjol dalam kasus ini ialah adanya pengakuan dari Saeful Bahri yang disebut-sebut sebagai stafnya Hasto. 

Menurutnya, pemberian duit suap untuk proses PAW anggota DPR dari Fraksi PDIP berasal dari Hasto Kristiyanto. 

Sebab, Saeful mengaku tidak kenal dengan Harun Masiku, yang saat ini berstatus sebagai buronan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). 

"Yang paling menonjol adalah yang namanya Saeful, ini kan yang berhubungan dengan KPU dan dipertegas juga oleh Wahyu Setiawan bahwa dia tidak mengenal yang namanya Harun Masiku. Bagaimana mungkin orang yang tidak dikenal ini mau mengatur soal suap-menyuap," ujarnya.

Baca juga: Harun Masiku Buron, Firli Bakal Masak Nasi Goreng?

"Harun Masiku seharusnya bukan dia yang ditersangkakan, harusnya yang ditersangkakan Hasto duluan. Soal nanti dalam pengembangan bahwa sumber uang yang sesungguhnya dari Harun Masiku, itu soal lain," ujar Iwan menambahkan.

Pernyataan Iwan ini didasari dengan adanya pengakuan dari Saeful yang menyebut bahwa uang dugaan suap PAW didapat dari Hasto. Tak lama kemudian keterangan itu berubah, dengan mengatakan bahwa uang ratusan juta rupiah itu berasal dari Harun Masiku.

"Apalagi ada pengakuan di awal loh sebelum diubah, ketika Saeful ditangkap, pengakuan awalnya menyatakan bahwa sumber uang itu dari Hasto, kemudian diubah bahwa uang ini dari Masiku. Kita kan enggak tahu uang ini dari Harun Masiku atau enggak, sementara dia belum ketangkap. Kita juga enggak tahu apa Harun ini kenal dengan Saeful atau enggak," kata dia.

Melihat rentetan pernyataan-pernyataan yang menyebar ke publik, penangkapan Hasto menurutnya harus dilakukan lebih awal, sesuai dengan konstruksi hukum. Tentunya bisa berangkat dari keterangan Wahyu Setiawan yang mengaku tidak mengenal Harun Masiku.

Baca juga: Saatnya Polisi Beraksi Tembak di Tempat Harun Masiku

"Harus Hasto dulu yang ditangkap, karena sudah jelas ada hubungan keterkaitan antara yang namanya Saeful dengan Hasto. (Lalu) ada keterkaitan antara Hasto dengan Wahyu, karena pengakuannya jelas. 'Saya kenal dengan yang namanya Hasto dan tidak kenal dengan Harun Masiku'," ucapnya.

Salah satu bukti, dijelaskannya, dengan adanya bukti surat PAW yang ditandatangani Yasonna Laoly, Hasto Kristiyanto, hingga Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Kan kronologisnya sudah jelas, bahwa yang berurusan dengan KPU adalah Hasto soal PAW. Itu dibuktikan dengan tiga surat PAW kepada KPU. 

Yang pertama, kata dia, persetujuan PAW anggota DPR soal Harun Masiku telah ditandatangani oleh Yasonna dan Hasto.

"Yang kedua, Hasto juga tanda tangan. Yang ketiga yang terakhir ini baru Megawati dengan Hasto Kristiyanto," kata politikus Partai Gerindra itu. []

Berita terkait
Diduga Tak Beri Uang ke Hasto, Caleg PDIP Dipecat
Caleg terpilih dari daerah pemilihan Kabupaten Kampar, Riau, Morlan Simanjuntak merasa difitnah PDIP karena dipecat oleh Hasto Kristiyanto.
Budiman Sudjatmiko: Hasto Tidak Boleh Melarikan Diri
Politikus PDIP Budiman Sudjatmiko menyarankan agar Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto untuk memenuhi panggilan KPK dan tidak boleh melarikan diri.
Wahyu Setiawan Dicecar Soal Hasto dan Harun Masiku
Eks Komisioner KPU Wahyu Setiawan dicecar pertanyaan oleh penyidik KPK soal keterkaitan dengan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Harun Masiku.
0
David Beckham Refleksikan Perjalanannya Jadi Pahlawan untuk Inggris
David Beckham juga punya tips untuk pesepakbola muda, mengajak mereka untuk menikmati momen sebelum berlalu