Humbahas - Maskapai penerbangan nasional Garuda sudah menghentikan jadwal penerbangan sejak Agustus lalu ke Bandara Internasional Silangit di Tapanuli Utara, Sumatera Utara.
Hal itu diungkapkan oleh GM Bandara Silangit, Muhammad Iwan Sutisna saat menerima kunjungan Komisi VI DPR RI di objek wisata Sipinsur, Paranginan, Kabupaten Humbahas, Sumatera Utara, Sabtu 7 Desember 2019 lalu.
Selain Garuda, Air Aisa juga sudah menghentikan penerbangan ke bandara yang terus dikembangkan oleh pemerintah itu guna mendukung pariwisata Danau Toba.
“Untuk pergeseran pesawat terjadi penurunan sampai Desember untuk domestik sebesar 2.884, total dengan internasional sebesar 3.102. Penurunannya 36,41 persen. Karena memang di bulan Maret-Mei, Air Asia berhenti operasi, Garuda mulai Agustus sampai hari ini (berhenti operasi,red),” kata Iwan.
Hal itu kemudian berdampak pada penurunan jumlah penumpang. Disebutkan, jumlah penumpang di Bandara Internasional Silangit tahun 2019 mengalami penurunan sangat drastis jika dibandingkan tiga tahun terakhir. Dari data yang ada, penurunan itu mencapai hingga 27,26 persen.
Dari data tercatat tahun 2016 jumlah penumpang internasional dan domestik di Bandara Silangit sebanyak 155.214 penumpang. Tahun 2017 naik menjadi 282.586 atau naik sekitar 82,06 persen. Tahun berikutnya naik menjadi 425.463 penumpang atau naik sekitar 50,56 persen.
Namun untuk tahun 2019 turun menjadi 309.503 penumpang atau turun sekitar 27,26 persen. Penurunan itu disebabkan beberapa faktor termasuk tingginya harga tiket pesawat.
Pada kesempatan itu juga, Iwan memaparkan kondisi fasilitas dan infrastruktur Bandara Silangit seperti panjang runway dari 2.650 x 30 meter tahun 2018, sekarang sudah diperlebar menjadi 2.640 x 45 meter.
Terminal dari kapasitas 500.000 penumpang menjadi 700.000 penumpang, area parkir dari 4.200 meter kubik menjadi 7.060 meter kubik, pengamanan, unit kerja pertolongan kecelakaan dan pemadam kebakaran, dan fasilitas lainnya yang mendukung operasional bandara.[]