Gara-gara Ditutup, WPS Sunan Kuning Dirawat di RSJ

WPS lokalisasi Sunan Kuning Semarang dilarikan ke Rumah Sakit jiwa akibat depresi saat mengetahui lokalisasi Sunan Kuning ditutup.
Banyak WPS Sunan Kuning kebingungan dengan masa depannya setelah penutupan aktivitas prostitusi. Bahkan ada yang harus dirawat di RSJ lantaran depresi. (Foto: Tagar/Agus Joko Mulyono)

Semarang - Seorang wanita pekerja seks (WPS) Lokalisasi Sunan Kuning, Semarang, Jawa Tengah harus dilarikan ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Amino Gondohutomo. Ia harus mendapatkan perawatan kejiwaan lantaran mengalami depresi saat mendengar rencana penutupan prostitusi Sunan Kuning.

“Dirawat di RSJ Semarang. Saya juga kaget kemarin dengar itu,” kata tokoh pemuda Sunan Kuning Ari Listiadi kepada Tagar, Jumat 18 Oktober 2019.

Di Sunan Kuning, perempuan berusia kisaran 25 tahun tersebut biasa disapa dengan panggilan Dita atau Diva. Dalam keseharian selama ini, tidak ada perilaku atau tanda-tanda lain yang mengindikasikan sebagai sosok mudah depresi. Pergaulan dengan sesama WPS berjalan normal, tidak menunjukkan kelabilan dari sisi emosional.

“Dengan saya sendiri malah sering guyon,” ujar pria berambut gondrong ini.

Sejak kapan masuk RSJ, Aku pastinya tidak tahu persis. Tapi kemarin pas verifikasi data, keluarganya datang.

Ari dan pengurus Resosialisasi Argorejo, sebutan lain Lokalisasi Sunan Kuning, baru tahu Diva masuk RSJ setelah sejumlah kerabatnya datang ke Sunan Kuning, belum lama ini. Mereka datang untuk mengurus administrasi pencairan dana bantuan sosial dari Pemkot Semarang.

“Sejak kapan masuk RSJ, Aku pastinya tidak tahu persis. Tapi kemarin pas verifikasi data, keluarganya datang. Sambil bawa surat kuasa mereka menyampaikan bahwa anak ini depresi dan masuk RSJ. Selama ini dia tulang punggung bagi keluarganya,” beber dia.

Ari berharap Diva segera pulih psikologisnya mengingat kebijakan penutupan prostitusi Sunan Kuning sudah final. Keluarganya tahu jika yang bersangkutan kerja di Sunan Kuning. Wong yang urus administrasi keluarganya, dikuasakan keluarganya,” kata dia.

Kondisi terkini, Ari belum sempat memantau perkembangan kesehatan Diva. Namun bersama pengurus sudah mengagendakan untuk menjenguk, memberi semangat sekaligus menyerahkan uang tali asih.

“Kebetulan perwakilan keluarganya hari ini, pas acara penutupan, tidak ada yang datang. Jadi nanti kami serahkan buku tabungannya sekalian jenguk,” imbuh dia.

Wati, 58 tahun, salah satu mami di Sunan Kuning mengakui ada anak asuhnya yang dirawat di RSJ karena depresi mendengar penutupan Sunan Kuning. “Banyak yang depresi berat karena penutupan ini. Malah ada yang dirawat ke rumah sakit jiwa. Dia kan tulang punggung keluarga, jadi kepikiran nanti mau kerja apa setelah tutup,” kata dia.

Plt Direktur RSJ Amino Gondohutomo, Erlina Rumanti enggan berkomentar soal informasi adanya WPS Sunan Kuning dirawat di rumah sakitnya. Ia tidak memberi sanggahan atau membenarkan hal tersebut.

“Maaf kami tidak bisa memberi penjelasan. Semua data pasien kami jaga kerahasiaannya,” kata dia. []

Baca juga:

Berita terkait
WPS Sunan Kuning Semarang Tolak Teken Uang Tali Asih
Pengurus dan WPS Argorejo, Semarang Barat, Kota Semarang, menolak menandatangani surat pernyataan kesediaan menerima uang tali asih.
Berapa Jumlah Pesangon WTS Sunan Kuning dan Gambilangu?
Pertanyaan berapa jumlah pesangon yang akan diterima wanita tuna susila (WTS), bergulir jelang penutupan Sunan Kuning dan Gambilangu.
Sunan Kuning Ditutup, Prostitusi Terselubung Marak
Penutupan Lokalisasi Sunan Kuning di Semarang, dirasa bukan langkah tepat untuk meniadakan aktivitas prostitusi.