Akhirnya WPS Sunan Kuning Sepakat Tali Asih Rp 5 Juta

Wanita pekerja seks (WPS) diminta tinggalkan Lokalisasi Sunan Kuning setelah pemerintah kota Semarang dengan para WPS sepakat dengan uang tali asih
WPS Sunan Kuning sepakat menerima uang tali asih sebesar Rp 5 juta per orang. (Foto: Tagar/Agus Joko Mulyono)

Semarang - Penghuni Resosialisasi Argorejo, Semarang, Jawa Tengah, akhirnya bisa menerima keputusan Pemerintah Kota Semarang soal besaran uang tali asih. Wanita Pekerja Seks (WPS) pun diminta siap-siap hengkang dari kompleks lokalisasi yang kondang dengan nama Sunan Kuning tersebut.

“Sudah disepakati, sebanyak Rp 5 juta,” tutur Ketua Resos Argorejo, Suwandi kepada Tagar, Selasa 8 Oktober 2019.

Persetujuan Rp 5 juta per WPS ini terjadi dalam pertemuan lanjutan yang digelar di Balai RW 4 Kelurahan Kalibanteng Kulon, Semarang Barat. Para pengurus lokalisasi dan WPS, termasuk orang tua asuh dari WPS, menyatakan tidak lagi keberatan dengan nominal bantuan sosial dari APBD Semarang 2019.

Suwandi menyatakan penolakan pihaknya soal jumlah tali asih pada pertemuan Senin 7 Oktober 2019 lebih karena adanya perbedaan informasi. Awalnya, ia dan 448 WPS Sunan Kuning mendapat penjelasan bakal mendapat bansos sebesar Rp 10,5 juta. Rp 5 juta dari APBD dan Rp 5,5 juta dari APBN lewat Kementerian Sosial.

Namun setelah bertemu Kepala Satpol PP Semarang Fajar Parwoto, pihaknya mendapat penjelasan gamblang. “Pak Fajar minta maaf, ya kita menyadari lah sebagai sesama manusia sehingga permintaan maaf itu diterima anak-anak. Ya sudah akhirnya kita sepakati bareng-bareng,” bebernya.

Dalam kesempatan itu, lanjut dia, Fajar juga menyampaikan bahwa bansos dari Kemensos batal turun sehingga hanya ada tali asih dari Pemerintah Kota.

“Kemensos sudah tidak mengucurkan dana. Kemudian disepakati dari APBD Kota. Sudah tidak ada masalah dengan tali asih,” tegasnya.

Hal senada disampaikan pengurus Argorejo lain, Ari Listiadi. “Teman-teman sepakat menerima tali asih, bagaimanapun juga ini sudah menjadi keputusan,” tutur dia.

Yang perlu digarisbawahi adalah tidak ada warga Sunan Kuning yang membangkang rencana pemerintah menutup aktivitas prostitusi.

“Karena bagaimanapun juga mereka paham bahwa melakukan pekerjaan di sini kan terkait aturan yang ada. Artinya mereka tetap menghormati keputusan dari pemerintah,” jelasnya.

Atas keputusan kesepakatan tali asih ini, para WPS diberi kesempatan untuk pulang ke asalnya maksimal 21 Oktober mendatang. “Tanggal 18 Oktober seremonial penutupan, jadi pulang setelah tgl 18 Oktober. Keputusan ini sudah final dan mereka menghormati ini. Sudah clear, sudah sepakat,” sambung Ari

Kepala Satpol Fajar Purwoto menyampaikan pertemuan pada 8 Oktober 2019 adalah sosialisasi terakhir. Setelah disepakati uang tali asih maka segera dilakukan transfer ke rekening masing-masing WPS.

“Skedulnya, hari ini tanggal 8 adalah sosialisasi terakhir. Tanggal 10 - 15 nanti pembayaran transfer dari Bank Jateng ke anak asuh, tanggal 18 seremonial penutupan, kemungkinan dilakukan Pak Wali Kota. Tanggal 18 - 21 mulai pulang, batas waktu terakhir pulang tanggal 21,” jelasnya.

Atas agenda tersebut, Fajar meminta pelaku usaha jasa hiburan di Sunan Kuning bisa melakukan penyesuaian. Mereka diharapkan sudah tutup ketika urusan tali asih rampung. “Termasuk arena hiburan tutup sampai tanggall 21, tanggal 22 buka. Tinggal nanti kita buat aturan-aturan tentang operasional karaoke,” papar dia.

Fajar juga sudah koordinasi dengan Dinas Sosial untuk menyiapkan armada guna membantu proses pemulangan WPS. "Disiapkan bus dari Dinas Sosial tapi kalau mau pulang sendiri juga tidak masalah. Satpol PP juga siap mengantar pulang mereka,” jelasnya. []

Baca juga:

Berita terkait
Loyalitas dan Soliditas Komunitas RX King di Semarang
Komunitas RX King di Semarang coba menghilangkan stigma negatif masyarakat yang selama ini memandang sinis karena motor ini berisik.
PT KAI Semarang Gusur Rumah Eks Karyawannya di Tegal
PT KAI Daerah Operasi 4 Semarang membongkar puluhan rumah di Kelurahan Panggung, Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal, Jawa Tengah.
Cara Hotel di Semarang Peringati Hari Batik
Di Semarang, pengusaha hotel setempat punya cara tersendiri dalam rangka memperingati Hari Batik.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.