Gagal Tagih Pajak, Sri Mulyani hanya Dimanfaatkan Jokowi

Kabinet Indonesia Maju, Menteri Keuangan Sri Mulyani hanya dimanfaatkan Presiden Jokowi. Meski gagal menagih pajak, ia akan tetap dipertahankan.
Menteri Keuangan RI Sri Mulyani. (Foto: Tagar/Web Kemenkeu)

Jakarta – Setahun berjalan Kabinet Indonesia Maju, Menteri Keuangan Sri Mulyani hanya dimanfaatkan Presiden Jokowi. Meski gagal menagih pajak, mantan Direktur Bank Dunia itu punya relasi kuat di luar negeri.

Hal itu disampaikan pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin dalam diskusi daring bersama kanal YouTube Tagar TV, Kamis, 1 Oktober 2020. Menurutnya, posisi Sri Mulyani sebagai menteri tidak akan tergantikan meskipun berkinerja buruk sepanjang tahun ini.

Karena masih dibutuhkan Jokowi, saya rasa Sri akan tetap dipertahankan.

Untuk diketahui, realisasi penerimaan pajak negara tahun ini jauh mendekati target. Hingga akhir Juni 2020 lalu, Sri Mulyani baru mencatatkan pendapatan negara senilai Rp 531,7 triliun. Jumlah itu hanya setara 44,4 persen terhadap target APBN 2020 yang diproyeksikan mencapai Rp 1.198,8 triliun.

“Dari dulu Sri Mulyani tidak terlalu bagus, persoalannya dia dibutuhkan oleh Jokowi. Saat awal dipanggil Jokowi, dia jujur negara tidak punya uang,” sebut Ujang Komarudin.

Akademisi kelahiran Subang, Jawa Barat, 9 Agustus 1981 ini menambahkan, kejujuran Sri Mulyani itulah yang membuat Jokowi kepincut, jatuh hati. Selain itu, trek rekor Sri Mulyani sebagai menteri yang diakui dunia internasional turut menjadi pertimbangan tersendiri.

“Oleh karena itu dia sampai hari ini dipertahankan terus. Karena jujur kepada pimpinan, sekaligus jembatan ke luar negeri. Ini yang dimanfaatkan oleh Jokowi. Jaringannya dengan pihak asing tidak perlu diragukan karena pernah menjadi direktur IMF,” ulasnya.

Baca juga: Soal Resesi, Rizal Ramli: Sri Mulyani Banyak Bohongnya

Kendati begitu Direktur Eksekutif Indonesia Political Review ini melihat kinerja Sri Mulyani biasa-biasa saja. Selain pendapatan pajak berkurang, masih ada pengemplangan oleh oknum-oknum yang tidak bisa ditangani oleh Ketua Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia periode 2019-2023 itu.

“Harusnya Sri Mulyani tidak menambah hutang. Teman-temannya yang menunggak pajak harusnya bisa dimintai. Ketika pendapatan negara sedikit, tapi masyarakat terus dikenai kenaikan pajak. Ini bisa jadi masalah,” terangnya.

Berita sebelumnya:Sri Mulyani dan Penerimaan Pajak yang Masih Jauh dari Harapan 

Sebagaimana diketahui, Sri Mulyani pernah menyelamatkan uang negara senilai Rp1,2 Triliun yang disita dari PT Timor Putra Nasional (TPN) milik Tommy Soeharto. Baru-baru ini, Kemenkeu dibawah komando Sri Mulyani, juga telah melakukan pencekalan terhadap putra eks Presiden Soeharto, Bambang Trihatmodjo sejak Desember 2019. Pencegahan pertama dilakukan pada 11 Desember 2019. Sementara pencegahan kedua dilakukan pada 27 Mei 2020.

“Karena masih dibutuhkan Jokowi, saya rasa Sri akan tetap dipertahankan,” tutup Ujang.[]

Berita terkait
Resesi: Sri Mulyani Bilang Begini, Rizal Ramli Bilang Begitu
Rizal Ramli, eks Menko Bidang Kemaritiman mengkritik pernyataan Menteri Keuangan, Sri Mulyani soal resesi ekonomi.
Data Terkini 231 Tim Medis Indonesia Wafat Akibat Pandemi
Data terkini mencatat 231 tim medis Indonesia wafat di tengah pandemi virus corona. Mereka terdiri dari 130 dokter, 9 dokter gigi dan 92 perawat
Dinasti Politik Jokowi Meniru SBY, Mega atau Denny Siregar?
Andri Rusta menilai Presiden Jokowi dan keluarga terjebak oleh manisnya kekuasaan, Denny Siregar tak sependapat Jokowi meniru SBY atau Mega.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.