Resesi: Sri Mulyani Bilang Begini, Rizal Ramli Bilang Begitu

Rizal Ramli, eks Menko Bidang Kemaritiman mengkritik pernyataan Menteri Keuangan, Sri Mulyani soal resesi ekonomi.
Menteri Keuangan Sri Mulyani berjalan memasuki ruangan untuk mengikuti rapat kerja tertutup dengan Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 6 Juli 2020. (Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay/wsj)

Jakarta -Ekonom senior, Rizal Ramli kerap mengeluarkan pernyataan yang berseberangan dengan tim ekonomi pemerintah. Sikapnya yang banyak mengkritikk kebijakan pemerintah membuat mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman itu sering dituduh banyak pihak mencari panggung.

Saat wacana resesi ekonomi ramai menjadi perbincangan publik, Rizal Ramli mengkritik habis Menteri Keuangan, Sri Mulyani. Ia geram karena eks Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menyebutkan Indonesia belum masuk resesi ekonomi.

Rizal mengatakan secara teknis, Indonesia telah memasuki resesi, namun Sri Mulyani berupaya menjelaskan hal yang berbeda. “Saya lihat ada kebiasaan berbohong. Menular rupanya penyakit itu. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan kita belum resesi. Ini kok bisa Menkeu kayak orang bohong bilang belum resesi,” ucap Rizal Ramli beberapa waktu lalu.

Tagar mencoba merangkum kembali pernyataan Sri Mulyani dan Rizal Ramli yang saling bertolak belakang.

Sri Mulyani 

Indonesia akan mengalami resesi di kuartal III 2020 tepatnya akhir September 2020. Ini setelah memproyeksikan perekonomian Indonesia untuk tahun 2020 secara keseluruhan akan minus 1,7 persen hingga 0,6 persen

Pada kuartal III 2020, perekonomian Indonesia kemungkinan akan minus 2,9 persen hingga minus 1,1 persen. Bahkan, pertumbuhan minus ini diramal berlanjut ke kuartal IV 2020. Sementara untuk seluruh tahun 2020 berada di kisaran minus 1,7% sampai minus 0,6%. Dengan kondisi ini, tidak menutup kemungkinan, Indonesia akan masuk jurang resesi.

Resesi ekonomi tidak berarti bahwa kondisi Indonesia sangat Sejumlah indikator ekonomi sudah membaik pada periode Juli dan Agustus dibandingkan posisi Mei hingga Juni, di mana pandemi corona sangat memukul ekonomi.

husen1Rizal Ramli (Foto: [email protected])

Rizal Ramli

Terkait defisinis resesi, yang digunakan seluruh dunia adalah perbandingan dua kuartal berturut-turut negatif. Jadi kalau kita lihat kuartal I 2020 dengan kuartal IV 2019 itu sudah negatif minus 2 koma sekian persen. Kuartal II 2020 dibandingkan kuartal I 2020 itu juga negatif.

Jadi sebetulnya ketika Indonesia menggunakan rumusan lazim di dunia internasional sudah memasuki resesi. Hanya Sri Mulyani menggunakan perbandingan yang tidak lazim dengan membandingkan kuartal II tahun 2020 dengan kuartal II tahun sebelumnya, dan kuartal III tahun 2020 dibandingkan dengan kuartal III tahun lalu.

Jadi mohon maaf, ibu menteri keuangan, kita ini sudah biasa seperti politisi, kebanyakan bohongnya, banyakan plesetannya. Kalau professional economist itu tidak begitu, selalu soal angka-angka.

Sebab, kalau ilmiawan tidak boleh bohong, salah boleh harus dikoreksi, kalau bohong jangan. Sri Mulyani belakangan ini lebih banyak politisnya ketimbang dengan profesional atau ilmiawan. []

Berita terkait
Soal Resesi, Rizal Ramli: Sri Mulyani Banyak Bohongnya
Ekonom senior Rizal Ramli menilai pernyataan Menkeu Sri Mulyani terkait Indonesia dipastikan resesi di akhir September 2020 terlambat.
Masuk Pintu Resesi, Sri Mulyani Ribut Utang Bambang Trihatmodjo
Pakar hukum Luthfi Yazid menilai ada yang aneh dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani meributkan utang Bambang Trihatmodjo setelah 23 tahun.
Belum Masuk Resesi, Irma NasDem Sanjung Sri Mulyani
Politisi Partai NasDem Irma Suryani Chaniago memberikan sanjungan kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani, karena Indonesia belum resesi ekonomi.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.