Dairi - Mutasi di jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dairi, Sumatera Utara, menyisakan beberapa fakta unik. Di antaranya, beberapa jabatan tertentu hanya ditempati selama 13 hingga 48 hari.
Dalam waktu satu setengah bulan, Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu, melakukan tiga kali pelantikan pejabat di jajarannya.
Pertama, Kamis, 28 Nopember 2019. Sebanyak 224 pegawai dilantik, mengemban tugas baru. Mereka, camat, pejabat administrator, pengawas, kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) sekolah, pengawas sekolah dan kepala UPT puskesmas.
Kedua, Selasa, 31 Desember 2019 dilaksanakan pemberhentian dan pengangkatan dalam jabatan pimpinan tinggi pratama dan jabatan administrator. Sebanyak 37 pegawai menempati jabatan baru.
Sesuai Surat Keputusan Bupati (SK), 13 orang yang sebelumnya menjabat kepala dinas (Kadis), nonjob menjadi pelaksana.
Ketiga, Senin, 13 Januari 2020, dilaksanakan pengangkatan dalam jabatan kepala UPT Puskesmas, pemberhentian dan pengangkatan dalam jabatan administrator dan pengawas.
Sebanyak 655 ASN di jajaran Pemkab Dairi, diambil sumpah janjinya. Dari jumlah itu, 5 camat dan 23 pejabat lainnya, nonjob menjadi pelaksana.
Dari keseluruhan mutasi itu, ternyata ada pejabat yang menduduki jabatannya hanya 13 hari. Ia adalah Romedi Noventa Bangun.
Selasa, 31 Desember 2019, Romedi dilantik sebagai Kepala Bidang (Kabid) Perekonomian, Sumber Daya Alam, Infrastruktur dan Kewilayahan pada Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Daerah (BPPPD).
Senin, 13 Januari 2020, Romedi dilantik kembali, menjadi Sekretaris pada Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Daerah (BPPPD).
Selain itu, ada 17 pejabat yang menduduki jabatannya hanya 48 hari. Dari pejabat yang dilantik pada Kamis, 28 Nopember 2019, 17 di antaranya dilantik kembali pada 13 Januari 2019.
Mereka, Evy Maydelina Ginting, Kasubbag Sarana dan Prasarana Perekonomian pada Bagian Perekonomian Setda, menjadi Kasubbag Pengendalian dan Distribusi Perekonomian pada Bagian Perekonomian Setda.
Romayana Arita Banurea, Kasubbag Analisa Kebutuhan dan Pengadaan pada Bagian Perlengkapan Setda menjadi Kasubbag Perencanaan dan Pengawasan Ekonomi Mikro Kecil pada Bagian Perekonomian Setda.
Judit Rosdiana Papilaya Napitu, Kasubbag Tata Usaha pada Bagian Umum Setda menjadi Kasubbag Rumah Tangga pada Bagian Umum Setda.
Hardi Gurning, Dokter Madya pada UPT Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), menjadi Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan. Sebelum nonjob, Hardi merupakan Kepala UPT Puskesmas Batang Beruh.
Sudahlah, jangan terlalu banyak pertanyaan
Riris Chaterina Elisabeth boru Nahampun, perawat pada UPT RSUD, menjadi Kasi Pelayanan Kesehatan Primer dan Tradisional Dinas Kesehatan.
Benny Dortiawaty boru Sihombing, Kasi Pembudayaan Olahraga dan Peningkatan Prestasi Dinas Kepemudaan dan Olahraga, menjadi Kasi Pemeliharaan Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup.
Windra Aksi Lingga, Kabid Kepemudaan Dinas Kepemudaan dan Olahraga, menjadi Kabid Ketenteraman dan Ketertiban Umum Satuan Polisi Pamong Praja.
Erpi Entelina Berutu, Kabid pembinaan, Penempatan Tenaga Kerja dan Hubungan Industrial pada Dinas Ketenagakerjaan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, menjadi Kabid Pelayanan Informasi dan Penanganan Pengaduan pada Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Ketenagakerjaan.
Marima Pakpahan, pelaksana pada Dinas Pengendalian Penduduk dan KB, menjadi Kasi Pemberdayaan Keluarga Sejahtera Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan KB.
Rulianna Sinaga, Kasubbag Umum, Kepegawaian dan Aset pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, menjadi Kasi Layanan Otomasi dan Kerjasama Perpustakaan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan.
Nora Irawaty Sihite, Kabid Pajak Daerah Lainnya dan Retribusi pada Badan Pengelola Pendapatan Daerah, menjadi Kabid Perencanaan dan Evaluasi Badan Pendapatan Daerah.
Tumpal Daud Pasaribu, pelaksana pada Setda, menjadi Kabid Ideologi, Wawasan Kebangsaan dan Ketahanan Ekonomi, Sosial Budaya, Agama Badan Kesatuan Bangsa dan Politik.
Poltak Lumban Gaol, Sekretaris Kecamatan Pegagan Hilir, menjadi Kasi Penanganan Konflik Badan Kesatuan Bangsa dan Politik.
Hiras Sianturi, Sekretaris Kecamatan Sumbul, menjadi Kepala Seksi (Kasi) Tata Pemerintahan Kecamatan Sumbul.
Rafael G P Siringoringo, Kasi Ketenteraman dan Ketertiban Umum Kecamatan Sidikalang, menjadi Camat Kecamatan Parbuluan.
James Mondale Sihotang, Kasubbag Perencanaan, Program, Pelaporan dan Keuangan Kecamatan Sitinjo, menjadi Kasi Perekonomian dan Pembangunan Kecamatan Sitinjo.
Hormoulina Lingga, Kasi Perekonomian dan Pembangunan Kelurahan Kuta Gambir, menjadi Kasi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kelurahan Batang Beruh.
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Pemkab Dairi, Dapot Hasudungan Tamba dikonfirmasi di ruang kerjanya, Rabu, 15 Januari 2020, menyebut bahwa mutasi telah dilakukan berdasarkan penilaian kinerja, termasuk loyalitas.
"Itu sudah melalui penilaian, berdasarkan kinerja, termasuk loyalitas," katanya.
Ditanya apakah dalam waktu satu setengah bulan, prestasi dan pencapaian kinerja dapat diukur, Tamba tidak menjawab.
Terkait penurunan pejabat dari eselon III menjadi eselon IV, Tamba menyebutnya sebagai penyesuaian. Sesuai aturan, untuk menduduki eselon III harus berpendidikan strata 1. Aparatur dengan pendidikan terakhir setingkat SLTA yang menduduki eselon III, ditinjau sebelum kelak menjadi temuan dan tunjangan yang diterima menjadi TGR.
Tamba tidak menampik bahwa biasanya pencopotan PNS dari jabatan dikategorikan sebagai hukuman. Namun, Tamba mengakui terhadap pejabat yang dicopot belum pernah diberikan surat teguran.
“Sudahlah, jangan terlalu banyak pertanyaan. Saya baru hitungan hari di sini. Mohon saya dibantu agar ke depan lebih baik," ujarnya mengakhiri.[]
