Nostalgia akhir pekan kali ini membawa kita kembali ke masa kecil dengan salah satu kuliner yang tak hanya mengenyangkan tetapi juga menyegarkan di musim kemarau, es gabus _tempoe doeloe_. Siapa yang bisa melupakan jajanan tradisional yang dulu sering dijajakan oleh pedagang keliling di kampung-kampung maupun di sekolah-sekolah?
Es gabus merupakan salah satu kuliner jadul yang terbuat dari bahan adonan tepung _hunkwe_. Bahan dasar ini dimasak hingga menyatu dengan seksama, kemudian dimasukkan ke dalam lemari pendingin untuk proses pembekuan. Pada jam istirahat sekolah, hampir seluruh siswa-siswi zaman dahulu beramai-ramai membeli es gabus. Namanya yang unik, es gabus, tentu mengilustrasikan bentuknya yang juga unik, bertekstur padat dan dingin, namun empuk serta lembut saat digigit.
Menariknya, es gabus juga memiliki warna-warni menarik menyerupai pelangi atau kue lapis, yang tentu saja menjadi daya tarik tersendiri bagi siapapun yang melihatnya. Pembuatan es gabus pun sangat sederhana, bisa dikatakan proses memasaknya hampir sama dengan ketika membuat puding atau agar-agar. Pertama, tepung _hunkwe_ yang telah disiapkan diencerkan terlebih dulu dengan campuran air dan susu, lalu direbus sampai matang. Kedua, adonan yang telah dimasak dan dingin dimasukkan ke dalam _freezer_ agar memperoleh tekstur beku, padat, dan dingin.
Es gabus akan memiliki cita rasa gurih jika ditambahkan santan pada saat memasak campuran adonan tepung _hunkwe_. Meski ditengah banjirnya kuliner-kuliner _modern_ dengan berbagai varian yang ada, eksistensi es gabus masih tidak diragukan dan bahkan mengalami inovasi pengembangan rasa dan bentuknya. RRI Kediri berkesempatan berbincang dengan Suko Winarsih (42), warga Kota Kediri yang berwirausaha jualan es gabus sejak tahun 2015. “Sekarang sudah ada beberapa _reseller_ yang ambil es gabus di saya untuk dibawa ke kantin-kantin sekolah. Soal inovasi, kita sudah coba semua. Yang paling laris rasa coklat dan _mix rainbow_ (pelangi), meski kadang ada yang request varian _matcha_. Anak-anak zaman _now_ juga pada suka kok meski ini jajanan jadul,” kata perempuan berhijab yang turut menjadi pengelola kantin di salah satu madrasah di Kota Kediri ini.
Es gabus tidak hanya menjadi kenangan manis dari masa lalu, tetapi juga terus berkembang dan tetap diminati oleh generasi muda. Dengan inovasi rasa dan bentuk, es gabus tetap menjadi pilihan yang menyegarkan dan mengenyangkan, membawa kita kembali ke masa kecil yang penuh kebahagiaan.