Kuliner Es Legendaris di Blitar: Es Drop, Es Pleret, dan Es Mini

Penjelajahan tiga es khas Blitar yang telah bertahan puluhan tahun dan membawa kenangan manis.
Es Drop khas Blitar. Foto: De Karanganjar

Kota Blitar, yang kaya akan sejarah perjuangan kemerdekaan, juga menyimpan berbagai kuliner legendaris yang telah bertahan puluhan tahun. Salah satunya adalah es khas Blitar yang masih menjadi favorit hingga kini. Dari es drop yang sudah ada sejak 1937 hingga es pleret yang muncul di era 80-an, setiap es memiliki cerita dan rasa yang unik. Berikut tiga es khas Blitar yang pasti akan membawa kamu bernostalgia dengan masa lalu.

Es Drop, es khas Blitar yang berbentuk lonjong memanjang dengan stok sebagai pegangannya, telah menjadi ikon kota sejak 1937. Berbeda dengan es lilin pada umumnya, es drop menggunakan santan kelapa sebagai bahan utamanya, bukan susu atau krim. Rasa gurih dan manisnya berasal dari gula alami, membuat es ini memiliki cita rasa yang khas. Kini, es drop tersedia dalam berbagai varian rasa seperti coklat, kacang hijau, dan stroberi, namun kualitas rasa tetap terjaga. Harga es drop kini mencapai Rp3.500 per batang, jauh lebih mahal dibandingkan zaman dulu yang hanya Rp25.

Es Pleret, kuliner legendaris lainnya, telah ada sejak tahun 80-an. Dinamakan es pleret karena proses pembuatannya yang melibatkan teknik pleret atau ditekan hingga membentuk bulatan-bulatan halus. Es pleret terdiri dari santan kelapa, gula merah, dan tepung beras yang diolah dengan teknik pleret. Penyajiannya pun unik, bulatan tepung beras ditekan dengan sendok, kemudian diberi gula Jawa cair, disiram dengan kuah santan dan cendol, dan ditambah es batu. Rasa manis, gurih, dan segar dari es pleret membuatnya tetap digemari hingga kini, dengan harga yang cukup terjangkau, yakni Rp5.000 per porsi.

Es Mini, yang awalnya dikenal karena warungnya yang sempit, telah ada sejak tahun 1975. Warung ini diklaim sebagai salah satu warung es buah pertama di Blitar. Es Campur Mini menjadi menu utamanya, dengan isi yang kaya seperti es buah segar, puding, nata de coco, dan dawet. Kombinasi rasa segar buah, gurih dawet, dan tekstur kenyal nata de coco menciptakan sensasi rasa yang tak terlupakan. Warung Es Campur Mini berlokasi di Jalan Dr. Wahidin Nomor 14, Kota Blitar, dengan harga yang bervariasi mulai dari Rp9.000 hingga Rp15.000 tergantung isiannya.

Setiap es khas Blitar ini tidak hanya menyegarkan, tetapi juga membawa kenangan manis dari masa lalu. Dari es drop yang telah bertahan hampir 100 tahun hingga es pleret dan es mini yang tetap eksis, setiap es memiliki cerita dan rasa yang unik. Jadi, jika kamu berkunjung ke Blitar, jangan lupa untuk mencoba ketiga es ini dan merasakan nostalgia yang menghangatkan hati.

Berita terkait
Sejarah Suit Jepang, Cina dan Indonesia
Permainan juga menyebar ke Jepang, Di Jepang permainan ini dikenal sebagai janken atau jankenpon yang populer sekitar tahun 1600-an.
Asal Usul dan Sejarah Permainan Tradisional Bentengan
Bentengan adalah permainan yang dimainkan oleh dua grup, masing-masing terdiri dari 4 sampai dengan 8 orang.
Sejarah Asal Usul Cakung yang Merupakan Akses Jalur Perairan
Cakung sendiri sudah berdiri pada abad ke 14 – 15 Masehi. Pada awalnya kampung ini bernama Pulo Aren.