Enam Pelaku Klitih di Yogyakarta Sudah Tobat

Enam pelaku klitih yang ditangkap Polrestas Yogyakarta mengaku sudah bertobat. Selama ditangkap mereka mendapat pembinaan rohani.
Keenam pelaku klitih mendapat pengarahan dan pembinaan di Polresta Yogyakarta sebelum dikembalikan kepada orang tua, Senin 10 Februari 2020. (Foto: Dok Humas Polresta Yogyakarta/Tagar/Evi Nur Afiah).

Yogyakarta - Enam pelajar di bawah umur mengikuti pembinaan di Polresta Yogyakarta. Mereka diamankan karena terlibat kenakalan remaja di jalanan atau akrab disebut klitih yang terjadi di Kota Yogyakarta.

Proses pembinaan berlangsung selama beberapa hari. Selama itu, mereka banyak diberikan kegiatan-kegiatan positif. Pihaknya berusaha melakukan pendekatan dan penyadaran, bahwa apa yang sudah pernah mereka lakukan berupa aksi klitih adalah suatu tindakan kriminal. Sebuah tindakan yang merugikan dirinya maupun orang lain.

Kepala Sub Bagian Humas Polresta Yogyakarta, Ajun Komisaris Polisi Sartono mengungkapkan anak-anak yang dibina adalah mereka yang diamankan saat petugas patroli di wilayah hukum Kota Yogyakarta. Mereka beraksi di jalanan sampai ada yang membawa senjata tajam.

Senjata tersebut mereka gunakan untuk melindungi dirinya dari ancaman serangan kelompok lain. Padahal sudah membawa senjata tajam di tempat umum bisa dikenakan pidana apalagi untuk melukai korban. Hal itu sangat tidak dibenarkan.

Banyak sekali kegiatan positif yang mereka lakukan selama pembinaan berlangsung. Mereka yang muslim belajar bagaimana cara berwudhu yang benar. Polresta Yogya menghadirkan seorang guru mengaji atau ustaz. Sehingga mereka bisa dibimbing dan dituntun langsung oleh ustaz.

Keenam pelajar yang masih di bawah umur itu juga belajar membaca Alquran. Mereka yang nakal dan liar di jalanan itu ternyata sudah lancar membaca huruf-huruf hijaiyah.

Kapolresta Yogyakarta Kombes Pol ArmainiKapolresta Yogyakarta Kombes Pol Armaini saat menyerahkan keenam anak yang dilakukan pembinaan, Senin 10 Februari 2020. (Foto: Dok Humas Polresta Yogyakarta/Tagar/Evi Nur Afiah).

Selain kegiatan rohani, mereka juga mendapat bimbingan kegiatan jasmani. Mereka melakukan kebugaran atau latihan fisik bersama-sama petugas kepolisian untuk kebaikan mereka.

Bahkan, mereka dilibatkan bersama komunitas Malioboro untuk peduli terhadap lingkungan. Mereka memunguti sampah-sampah yang berserakan di sepanjang kawasan Malioboro. "Selesai pembinaan, mereka langsung diserahkan kepada orang tua di Polresta Yogyakarta," katanya.

Penyerahan keenam anak yang terlibat kenakalan remaja itu dilakukan di Masjid Baitullah Polresta Yogyakarta didampingi oleh guru dan orang tua.

Selesai pembinaan, mereka langsung diserahkan kepada orang tua di Polresta Yogyakarta.

Kapolresta Yogyakarta Komisaris Besar Polisi Armaini menyerahkan langsung kepada pihak orang tua. Armaini berpesan kepada orang tua mereka agar selalu peduli kepada anak-anaknya terutama dalam pergaulan. Karena anak merupakan penerus bangsa di masa depan. Kepada para siswa ditekankan untuk taat dan patuh terhadap agama dan orang tua sebagai bekal mewujudkan cita-cita.

Armaini memberikan kenang-kenangan kepada keenam anak tersebut. Kenangan itu berupa kopeyah dan Alquran. Armaini meminta agar pemberian itu dibaca dan digunakan sebaik-baiknya oleh mereka.

Selain menasehati anak, Kombes Pol Armaini juga memberikan tips-tips kepada pada orang tua agar senantiasa anaknya dirawat dan dijaga. Jangan sampai mereka tumbuh tidak di bawah pengawasan orang tua.

Seperti diketahui, anak-anak di bawah umur tidak bisa dilakukan penahanan ketika melakukan tindakan kriminal. Hal itu juga sudah diatur oleh undang-undang perlindungan anak. Namun proses hukum tetap berlaku dengan cara pembinaan. []

Baca Juga:

Berita terkait
Warganet Jangan Asal Sebar Info Klitih di Medsos
Di medsos beredar informasi aksi kejahatan atau klitih di Prambanan Sleman. Info itu belum tentu benar. Polisi minta warga tidak asal sebar info.
Relawan Yogyakarta Buka Posko Aduan Klitih
FKOR Yogyakarta mendirikan posko aduan korban klitih. Posko ini bersinergi dengan kepolisian dalam memerangi penganiayaan dan kejahatan di jalan.
Klitih di Yogyakarta Aksi Kejahatan yang Berulang
Anggota DPR RI dari Dapil DIY Sukamta menyebut aksi klitih merupakan fenomea kejahatan yang berulang. Butuh formula yang tepat dalam menanganinya.
0
Ini Alasan Mengapa Pemekaran Provinsi Papua Harus Dilakukan
Mantan Kapolri ini menyebut pemekaran wilayah sebenarnya bukan hal baru di Indonesia.