TAGAR.id, Jakarta - Kebanyakan ibu hamil (bumil) pasti belum mengetahui efek atau dampak yang ditimbulkan akibat mengonsumsi minuman berkafein, seperti kopi dan teh. Pada wanita hamil, mematabolisme kafein jauh lebih lambat dan dibutuhkan waktu hingga tiga kali lebih lama untuk menghilangkan kafein dari tubuhnya.
"Kafein juga melewati plasenta dan tentunya bisa memasuki aliran darah janin dalam kandungan. Sehingga, hal ini dikhawatirkan akan mempengaruhi kesehatan pada bayi," kata dr. Nabila Islamiyati melalui channel YouTube Halosehat, seperti yang dikutip Tagar, Selasa, 22 September 2020.
Kata dr. Nabila, wanita hamil memang masih bisa mengonsumsi minuman mengandung kafein asalkan sesuai dengan batasan. "Wanita hamil mengonsumsi kafein kurang dari 200 miligram (mg) setiap hari tidak meningkatkan masalah pada kandungan," ucap dia.
Namun ini tentu berbeda dengan bumil yang mengonsumsi minuman berkafein lebih dari 200 mg setiap harinya, hal tersebut dapat membahayakan janin dalam kandungan, yaitu dapat meningkatkan risiko keguguran dan melahirkan bayi yang prematur.
"Selain itu mengonsumsi kafein juga dapat menimbulkan dampak negatif lainnya seperti meningkatkan tekanan darah, detak jantung menjadi lebih cepat, meningkatkan rasa cemas, pusing, gelisah, sakit perut hingga diare," ujar dr. Nabila.
Dokter Nabila mengingatkan kepada bumil untuk menjaga kesehatan tubuh dan janin dalam kandungan dengan cara memperhatikan asupan makanan dan minuman yang dikonsumsi setiap harinya.
"Anda sebaiknya tidak mengonsumsi minuman yang mengandung kafein karena meskipun memiliki beberapa manfaat bagi tubuh, kafein juga memiliki beberapa dampak negatif bagi tubuh," tutur dr. Nabila. []
Baca juga: