Duo Birokrat di Jalur Independen Pilkada Banjar

Mada Teruna dan Ferry resmi maju sebagai calon independen di Pilkada Banjar. Pasangan ini minimal dapat dukungan 35.237 orang ber-KTP setempat.
Mada Teruna (kanan) dan Ferryansyah (kiri) pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati Banjar jalur independen bersama Habib Dja’far Assegaff (tengah), Rabu 11 Desember 2019. (Foto: Tagar/Mohammad Apriani)

Banjar – Dua orang birokrat, Mada Teruna dan Ferryansyah berpasangan menjadi bakal calon kepala daerah dalam Pilkada Kabupaten Banjar September 2020. Pasangan ini memilih jalur perseorangan atau independen di ajang pesta demokrasi lima tahunan ini.

Mada Teruna yang saat ini menjabat sebagai Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Banjar, mengatakan sudah mendaftarkan user atau operator Sistem Informasi Calon (Silon) ke KPUD Banjar, Selasa 10 Desember 2019. "Kami juga minta bimbingan teknis untuk mengisi aplikasi Silon dengan dukungan masyarakat agar sinkron dan lancar,” katanya, Rabu 11 Desember 2019.

Mantan Kepala Badan Kepegawaian Daerah Dan PSDM Banjar ini mengaku sudah mulai mengumpulkan dukungan dari masyarakat sebagai persyaratan sebagai pasangan calon independen. Sesuai ketentuan KPUD setempat, syarat yang dibutuhkan minimal mendapat dukungan 35.237 orang atau 8,5 persen dari jumlah pemilih. 

Surat pernyataan dukungan beserta fotocopy KTP elektronik atau minimal surat keterangan yang dikeluarkan oleh Dinas Catatan Sipil dan Kependudukan setempat.

Dia mengatakan memilih jalur independen bukan tanpa alasan. Birokrat spiritualis yang punya slogan Mari Membangun Negeri ini, memilih jalur independen bukan hanya keinginannya melainkan juga perintah dari guru spiritual, guru-guru agama, ulama dan juga keluarga dan kawan-kawan. Memilih jalur independen maju sebagai bakal calon kepala daerah Banjar hasil dari proses yang panjang.

"Ada dorongan serta masukan dari guru spiritual saya, guru-guru agama, keluarga dan kawan-kawan yang membantu saya untuk meraih kursi pimpinan tertinggi di pemerintahan kota berjuluk Serambi Mekkah ini,” ungkapnya.

Jadi akan menggunakan kekuasaan untuk kemaslahatan umat.

Pria kelahiran Banjarmasin 27 Februari 1970 ini mengatakan sampai saat ini sudah mendapat dukungan dari berbagai kalangan Kabupaten Banjar. Tim juga sudah dibentuk untuk mengumpulkan dukungan dari masyarakat. 

"Dukungan datang dari berbagai kalangan termasuk guru-guru agama baik dari pondok pesantren maupun di luar pondok pesantren di Kabupaten Banjar. Tim kami juga banyak melibatkan orang dari semua kalangan," ujarnya.

Alumnus Akademi Praja Dalam Negeri (APDN) ini mengatakan, maju dalam Pilkada Banjar bukan mengejar kekuasaan, namun menjalankan perintah guru-guru agama agar menggunakan kekuasaan dengan tujuan mewujudkan cita-cita para pendiri negeri tercinta Kabupaten Banjar.

"Jadi akan menggunakan kekuasaan untuk kemaslahatan umat. Bukan untuk merebut kekuasaan demi kepentingan pribadi atau golongan,” kata dia.

Teruna mengatakan tidak akan meminta dukungan dari masyarakat sebagai persyaratan ke KPUD Banjar dengan iming-iming uang. "Itu sama saja money politik. Pilkada banjar itu sakral jangan ada money politik. Pendiri negeri ini seperti Syeikh Arsyad Al Banjari dan Syeikh Zaini Bin Abdul Ghani tidak pernah mengajarkan money politik,” terangnya.

Dia optimistis berpasangan dengan Ferryansyah yang merupakan birokrat spiritualis bisa membawa Banjar lebih baik. Dia menilai Ferry, sapaan akrab Ferryansyah, memiliki kecerdasan dalam bekerja serta mengantongi pengalaman mumpuni dalam birokrasi. Fery juga memiliki integritas, kredibilitas serta menjunjung tinggi profesionalisme dan idealisme dalam menjalankan tugas sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).

Teruna mengatakan Fery sebagai pasangannya juga masukan dari guru-guru agama dan didukung kawan-kawan yang lain. "Tapi secara personal juga saya tahu banyak tentang dia. Jadi saya sangat terbantu berpasangan dengannya,” ungkapnya.

Sementara itu, Ferryansyah yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Banjar, optimistis bisa berkontestasi dalam Pilkada 2020 mendatang. Apalagi dukungan sudah mulai mengalir dan diprediksi lebih banyak dari yang dipersyaratkan KPUD Banjar.

Alumnus Magister Ekonomi Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin berusia 46 tahun ini bangga bisa mendampingi Mada Teruna yang diakuinya banyak memiliki konsep luar biasa. Terlebih yang sinergi dengan culture daerah religius serta sesuai cita-cita pendiri kota santri ini.

Komisioner KPUD Banjar Abdul Muthalib mengatakan Mada Teruna – Ferryansyah menjadi pasangan bakal calon kepala daerah jalur independen. Pasangan ini sudah mendaftarkan operator untuk mengisi sistem informasi calon atau silon yang nantinya berisi isian data pendukung pasangan bakal calon kepala daerah. 

"Nantinya akan kami berikan aplikasi silon beserta user dan password. Kemudian oleh KPUD Banjar beri pelatihan terkait tata cara pengisiannya,” ungkapnya. []

Baca Juga:


Berita terkait
Ulama Jadi Rebutan di Pilkada Banjar
sejumlah calon kepala daerah (Cakada) di Kabupaten Banjar memilih berpasangan dengan ulama di Pilkada Banjar.
Ketua DPRD Banjar Sebut Bencana Bila Dana Pilkada Minim
Minimnya nilai dana hibah pilkada dari pemerintah daerah kepada KPU dan Bawaslu Banjar sebagai bencana bagi Kabupaten Banjar.
Bawaslu Banjar Tolak Dana 6 M, Ancam Tak Awasi Pilkada
Bawaslu Kabupaten Banjar, menolak menandatangani Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) yang hanya dianggarkan Rp 6 miliar.