Dua Jenis Depresi yang Harus Kamu Ketahui

Depresi dapat dibagi menjadi beberapa kategori tergantung pada tingkat keparahan dari gejalanya.
Ilustrasi. (Foto: Tagar/Ist)

TAGAR.id, Jakarta - Penting untuk disadari bahwa terkadang merasa sedih adalah bagian normal dari kehidupan. Perasaan sedih dan kesal terjadi pada semua orang. Tapi, jika kamu merasa sedih atau putus asa secara teratur, kamu bisa saja sedang menghadapi depresi.

Orang mengalami depresi dengan cara yang berbeda dan dapat mengganggu pekerjaan sehari-hari kamu, yang mengakibatkan hilangnya waktu dan produktivitas yang lebih rendah. ini juga dapat mempengaruhi hubungan dan beberapa kondisi kesehatan kronis. Kondisi yang bisa bertambah buruk karena depresi meliputi: radang sendi, asma, penyakit kardiovaskular, kanker, diabetes, dan kegemukan.

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) memperkirakan bahwa 8,1 persen orang dewasa Amerika berusia 20 tahun ke atas mengalami depresi dalam periode 2 minggu tertentu dari 2013 hingga 2016. Depresi dapat dibagi menjadi beberapa kategori tergantung pada tingkat keparahan dari gejalanya. Beberapa orang mengalami ringan dan sementara, sementara yang lain mengalami depresi berat dan berkelanjutan. Dilansir dari Healthline, berikut dua jenis depresi.


Gangguan depresi mayor

Gangguan depresi mayor atau major depressive disorder adalah depresi yang parah. Gejala ini di tandai dengan perasaan sedih, putus asa, dan rasa tidak berharga secara terus-menerus yang tidak hilang dengan sendirinya.

Untuk didiagnosis dengan depresi klinis, kamu harus mengalami 5 atau lebih gejala berikut selama periode 2 minggu: merasa tertekan hampir sepanjang hari, kehilangan minat pada sebagian besar aktivitas rutin, penurunan atau kenaikan berat badan yang signifikan, banyak tidur atau tidak bisa tidur, pemikiran atau gerakan yang melambat, kelelahan hampir setiap hari, perasaan tidak berharga atau bersalah, kehilangan konsentrasi, dan pikiran berulang tentang bunuh diri.


2. Gangguan depresi persisten

Depresi persisten atau distimia adalah bentuk depresi yang ringan tetapi berjangka panjang. Untuk didiagnosis dengan depresi persisten, gejala ini harus berlangsung setidaknya selama 2 tahun. Depresi persisten dapat mempengaruhi hidup kamu dari pada depresi mayorkarena berlangsung lebih lama.

Gejala ini ditandai dengan: kehilangan minat dalam aktivitas normal sehari-hari, merasa putus asa, kurang produktif, memiliki harga diri yang rendah, merasa lelah dan tidak berenergi, menghindari kegiatan sosial, dan mengalami masalah tidur.


(Ghariza Syifa Riyashi)


Baca Juga :






Berita terkait
Mengenal Ciri Bipolar Fase Mania dan Depresi
Bipolar disorder atau gangguan kepribadian merupakan kondisi di mana penderitanya mengalami perubahan mood atau suasana hati yang begitu cepat.
8 Cara Berpikir Orang Depresi dan Distimia
Distimia atau yang disebut juga gangguan depresi persisten merupakan bentuk depresi kronis jangka panjang. Berikut cara berfikir mereka.
Bangun Tidur Lebih Awal Bantu Atasi Depresi
Berdasarkan temuan penelitian terbaru bangun satu jam lebih awal dapat mengurangi risiko terkena depresi berat sebesar 23 persen.
0
5 Makanan yang Dapat Menyebabkan Jerawat
Sering mengonsumsi makanan tidak sehat disertai kurangnya olahraga dan minum air putih dapat memperburuk kondisi ini.