Bandung - Anggota DPRD Jawa Barat (Jabar) dari Fraksi Partai Gerindra Ihsanudin meminta Pemerintah Provinsi Jawa Barat tidak bergantung terhadap impor bawang putih, salah satunya dari Cina.
Tak apalah pemerintah membatasi impor bawang putih dari Cina.
“Jangan bikin rakyat kecil semakin susah. Hidup mereka sudah sangat sulit. Segeralah mencari solusi di dalam negeri daripada tergantung dengan impor,” tutur Ihsanudin kepada Tagar saat dihubungi melalui sambungan telepon di Bandung, Rabu 12 Februari 2020.
Menurut Ihsanudin, selain tidak tergantung impor bawang putih, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat seharusnya sejak dulu bisa memberdayakan petani. Sehingga, pemerintah bisa memenuhi kebutuhan bawang putih.
“Betul, mulai saat ini pemerintah harus mengubah pola pemberdayaan petani (bawang putih) agar swasembada di bidang pertanian menjadi kenyataan,” ucap dia.
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, kata Ihsanudin, harus segera melakukan upaya untuk menstabilkan harga bawang putih di pasaran. Pasalnya, harga bawang putih meroket tajam sampai 56 ribu-60 ribu perkilogram.
“Tak apalah pemerintah membatasi impor bawang putih dari Cina, tetapi stabilitas harga bawang putih saat ini harus dipastikan bisa dilakukan,” ucap dia.
Sebelumnya, Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung mengakui harga bawang putih dalam beberapa minggu terus naik. Harga bawang putih yang biasanya 30 ribu-35 ribu per kilogram, saat ini 56 ribu-60 ribu perkilogram.
“Harga bawang putih di beberapa pasar tradisional memang naik. Tetapi, apakah karena pasokannya berkurang, atau karena ada yang bermain memanfaatkan momen virus corona, kita belum tahu pasti, yang jelas kalau ada yang memanfaatkan momen virus corona ini kita akan laporkan ke Satgas Pangan,” ucap dia. []
