Medan - Berikut ujaran Pelaksana Ketua DPD PDIP Sumut Djarot Saiful Hidayat yang menyinggung partainya tidak akan berkoalisi dengan Partai Demokrat dalam Pilkada 2020 di Sumut, direspons Wasekjen DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon dengan santai dan positif thinking.
Menurut Jansen yang dikontak melalui telepon seluler pada Sabtu, 1 Agustus 2020, menyebut, ada fakta sejumlah kader dan pengurus PDIP di Sumut yang datang ke Partai Demokrat untuk mengikuti tahapan dan mekanisme agar direkomendasi dalam Pilkada 2020.
Dia memberi contoh Ketua DPC PDIP Humbahas Dosmar Banjarnahor, Ketua DPC PDIP Serdang Bedagai Darma Wijaya atau Wiwik, dan Ketua DPC PDIP Kabupaten Asahan Rosmansyah.
Disebutnya, di Indonesia ada sekitar 30-an dari PDIP yang datang dan kemudian direkomendasi oleh Partai Demokrat untuk diusung dalam Pilkada 2020.
Baca juga: Demokrat Ancam Akhyar Nasution agar Tidak Korupsi
"Mereka para kandidat yang diketahui pengurus PDIP datang ke Demokrat, dan setelah melalui tahapan dan mekanisme di partai, ya kami berikan rekomendasi," katanya.
Menurut Jansen, ujaran Djarot yang menyebut PDIP tidak akan berkoalisi dengan Partai Demokrat di Pilkada 2020 secara khusus di Sumut, sebetulnya sesuatu yang bersifat terburu-buru.
Semestinya kata dia, Djarot selaku Pelaksana Ketua DPD PDIP Sumut, melakukan rapat dulu dengan seluruh ketua DPC di kabupaten kota sehingga mendapatkan fakta-fakta sesungguhnya.
Di mana ada pengurusnya yang sudah datang ke Partai Demokrat dan direkomendasi dalam Pilkada 2020.
"Jangan-jangan beliau sebetulnya belum melakukan rapat dengan seluruh pengurus di daerah, sehingga kemudian muncul ujaran yang tidak sesuai fakta," terang Jansen.
Dampak ujaran Djarot kata Jansen, sesungguhnya lebih pada kandidat yang merupakan pengurus PDIP di daerah masing-masing, karena sudah direkomendasi oleh Partai Demokrat.
"Kami sudah memberikan rekomendasi agar digunakan. Ya, kalau mereka masih mau gunakan silakan, tapi jika tidak ya silakan dikembalikan. Demokrat memberikan rekomendasi setelah melalui tahapan dan memberikannya karena penilaian dan layak didukung," katanya.
Baca juga: Demokrat Pastikan Usung Akhyar Nasution di Medan
Jansen menyebut, sikap Partai Demokrat sudah jelas dan tidak akan masuk dalam konflik koalisi atau tidak berkoalisi dengan parpol tertentu dalam Pilkada 2020.
Bagi partainya, memang harus bekerja sama dengan seluruh parpol termasuk di Sumut dalam rangka membangun di daerah tersebut.
"Jadi problemnya bukan di Demokrat, tapi lebih pada internal Mas Djarot yang jangan-jangan belum konsolidasi ke pengurus di daerahnya," terangnya.
Sikap Demokrat di Medan
Jansen menegaskan Partai Demokrat sudah menyerahkan rekomendasi ke Pelaksana Tugas Wali Kota Medan Akhyar Nasution dalam Pilkada 2020.
Diketahui, Akhyar kemungkinan akan diusung oleh koalisi Partai Demokrat pemilik empat kursi di DPRD Kota Medan dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pemilik tujuh kursi di DPRD Kota Medan hasil Pileg 2019 lalu.
Jansen menyebut, masa pendaftaran pasangan calon dari parpol atau gabungan parpol di KPU setempat baru akan sebulan ke depan, persisnya pada 4-6 September 2020. Dia menyebut, dinamika politik terus saja berjalan sebelum pada hari pendaftaran.
Baca juga: Akhyar Dibantu PKS Ancaman Serius buat Menantu Jokowi
Rekomendasi yang diberikan parpol termasuk Partai Demokrat baru akan final saat proses pendaftaran di KPU nantinya.
Dia tidak menyebut partainya akan mengurungkan dukungan kepada kandidat yang sudah direkomendasi, namun dia menganalogikan sebuah pesta pernikahan pada orang Batak, bahwa proses perkawinan baru akan sah setelah ada pemberkatan di gereja.
"Jadi ibarat pesta di orang Batak yang Kristen, meski sudah martumpol kadang belum sah jika misalnya belum diberkati di gereja," kata dia menganalogikan proses politik dan rekomendasi kandidat Pilkada 2020.
Disinggung soal kandidat di Kota Pematangsiantar, Partai Demokrat sudah merekomendasi Asner Silalahi-Susanti Dewayani, di mana pasangan ini juga diusung PDIP, menurut Jansen, partainya tetap menatap pada 4-6 September 2020 mendatang.
"Kami tetap positif thinking, berkoalisi dengan partai mana saja. Apalagi dengan PDIP yang sama-sama partai nasionalis," katanya diplomatis.[]