Ditipu Arisan Online, Pemuda Makassar Batal Nikah

Seorang pemuda di Makassar menunda pernikahannya akibat tertipu arisan online. Dia menderita kerugian sebesar Rp 175 juta.
Vincent salah satu korban penipuan modus arisan online saat ditemui di salah satu cafe di kota Makassar, Senin 9 Desember 2019. (Foto: Tagar/Muhammad Ilham)

Makassar - Dampak dari kasus penipuan berkedok arisan online yang merugikan para korbannya yang mencapai lebih dari Rp 10 miliar, membuat salah satu korban bernama Vincent, 32 tahun harus menunda acara pesta perkawinannya setelah menjadi korban penipuan tersebut.

Warga Kota Makassar, Sul-Sel ini menjadi korban penipuan dengan modus arisan online setelah dirinya tergiur dengan iming-imingan mendapatkan keuntungan yang cukup besar dari salah satu temannya yang memberitahukan arisan online itu.

Dalam kasus ini, pihak Kepolisian Daerah (Polda) Sul-Sel telah berhasil mengungkap dan menangkap dua orang tersangka penipuan berkedok arisan online masing-masing berinisial KL berusia 34 tahun dan WN berusia 40 tahun yang saat ini telah diamankan di Mapolda Sul-Sel untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Saya bergabung baru dua minggu, kerugian terakhir sekitar Rp 200 juta.

Vincent yang ditemui di salah satu tempat di Kota Makassar menceritakan dirinya sampai menjadi korban arisan online bodong ini setelah mendapatkan informasi dari temannya yang menyarankan untuk ikut arisan itu dengan keuntungan yang dijanjikan sangat besar.

Setelah itu, dirinya pun tergiur untuk mengikuti arisan online dengan menyetorkan sejumlah uang kepada kedua tersangka yang telah ditangkap oleh pihak kepolisian.

“Saya bergabung baru dua minggu, kerugian terakhir sekitar Rp 200 juta. Saya dapat informasi dari teman ke teman dengan iming-iming keuntungan sekitar 10 persen per 10 hari,” kata Vincent kepada Tagar, Senin 9 Desember 2019.

Vincent menyebutkan, dirinya dua kali menyetorkan uang sebesar Rp 20 dan dijanjikan akan meneriman uang keuntungan yang sebesar 10 persen pada bulan November lalu, namun hingga bulan Desember dirinya pun tak kunjung menerima uang keuntungan yang telah dijanjikan para tersangka.

“Saya dua kali menyetor uang Rp 20 juta dengan perjanjian keuntungannya akan saya dapat sekitar 10 persen per 10 hari pada bulan 11 kemarin. Ini yang saya setor di tersangka KL,” bebernya.

Tak hanya itu, Vincent juga menyetorkan uang kepada WN yang jumlah lebih besar dari pada KL yang mencapai ratusan. Namun, uang yang disetorkan kepada kedua tersangka penipuan arisan online ini pun hanya meninggalkan janji belaka.

“Dua orang saya setorkan uang, Kalau di KL saya setor Rp 20 juta, di WN sekitar Rp 175 juta dengan total mencapai Rp 200 juta. Dua orang ini beda-beda grup WA nya, jadi saya setorkan uang dimasing-masing tersangka,” ungkapnya.

Rencanannya uang yang disetorkan ke dua tersangka, kata Vincent keuntungan dari bisnis arisan online ini akan digunakan untuk acara resepsi pernikahannya yang akan digelar minggu depan. Tetapi, setelah dirinya menjadi korban penipuan berkedok arisan online ini harus menunda acara pernikahnnya sambil menunggu kepastian uang miliknya akan dikembalikan. []

Baca juga:

Berita terkait
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Penyekapan di Makassar
Tiga pelaku penyekapan serta penganiayaan terhadap Muh Asri diamankan di salah satu rumah di Jalan Rappocini Raya, Kota Makassar.
Ibu Paksa Anak Mengemis di Makassar Tes Kejiwaan
Tersangka menjalani pemeriksaan di P2TP2A Makassar untuk mengetahui kondisi kejiwaan ibu ini.
2500 Personel Kawal Hari Anti Korupsi di Makassar
Polda Sul-Sel juga menerjunkan personel masing-masing untuk mengawal Hari Anti Korupsi di daerah atau Kabupaten.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.