Dikecam Hendropriyono, Rizieq Shihab Menghilang

Imam FPI Rizieq Shihab menghilang setelah Hendropriyono memperingatkan dia dan WNI keturunan Arab agar tidak jadi provokator.
Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab. (Foto: Front TV)

Jakarta - Keberadaan imam besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab menjadi misteri, setelah pernyataan Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono, memperingatkan agar Rizieq dan WNI keturunan Arab agar tidak menjadi provokator.

Sebelumnya Rizieq kerap melontarkan berbagai pernyataan politik yang memihak pada pasangan calon tertentu sejak sebelum Pemilu 2019 berlangsung.

Dalam sebuah video dia bahkan sempat mengatakan, tentang perlunya menguasai DPR agar bisa dimulai perumusan Syariat Islam sehingga pada tahun 2020 syariat Islam bisa dijalankan di Indonesia.

"Jadi nggak mesti nunggu 20 tahun, nggak mesti 30 tahun, enggak. 2019 kalau kita bisa rebut secara konstitusional maka tahun 2020 Syariat Islam sudah bisa jalan di Indonesia," ujar Rizieq dengan berapi-api.

Pria kelahiran Jakarta itu juga pernah beradu argumen dan kesaksian dengan Pakar Hukum Tata Negara sekaligus Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra, yang mengatakan dirinya pernah menyebut keislaman Prabowo tidak jelas.

Saat berlangsung pemungutan suara Pemilihan Umun (Pemilu) 2019 untuk pemilih luar negeri, video saat dia mencoblos beredar pada platform dan kanal daring pengikut setianya.

Jelang hari pencoblosan untuk Warga Negara Indonesia di tanah air, nama Rizieq Shihab kembali muncul lantaran isu penolakan terhadap utusan Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf. Dia menyebut tim tersebut minta waktu kepada dia untuk bertemu dengan calon presiden (capres) Jokowi sewaktu menunaikan ibadah Umrah di Arab Saudi.

Beberapa hari setelah pencoblosan di dalam negeri usai, penulis buku Hancurkan Liberalisme Tegakkan Syariat Islam itu diketahui memberikan ucapan selamat pada Prabowo Subianto melalui telepon. Dia juga kembali tampil melalui video untuk meminta proses hitung cepat atau quick count sejumlah lembaga survei dihentikan.

Menurut dia, hasil hitung cepat merupakan akal-akalan lembaga survei untuk membohongi publik dan sarat propaganda. Dia bahkan mengapresiasi deklarasi kemenangan pasangan capres-cawapres Prabowo-Sandiaga dalam Pilpres 2019, meski dilakukan atas dasar real count pihaknya sendiri.

Dalam video lain, dia juga mendesak KPU untuk segera umumkan kemenangan paslon capres dan cawapres nomor urut 02 itu.

Pasca-Pemilu, tepatnya pada tanggal 6 dan 7 Mei 2019, Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), AM Hendropriyono melontarkan pernyataan kontroversial. Dia memperingatkan Rizieq Shihab, dan WNI keturunan Arab agar tidak bersikap provokatif.

"Saya peringatkan Rizieq, Yusuf Martak, dan orang-orang yang meneriakkan revolusi kan sudah banyak. Itu inkonstitusional, merusak disiplin dan tata tertib sosial, jangan seperti itu," kata dia waktu itu, dihadapan wartawan.

Hendro memperingatkannya lantaran pihaknya mengendus bakal ada pergerakan massa akibat provokasi WNI keturunan Arab yang selama ini punya pengaruh di tanah air.

"Kenyataannya, di masyarakat kita itu sangat menghormati orang-orang Arab. Mereka kan juga warga negara Indonesia. Kalau di kampung-kampung kita masih bisa lihat orang Arab datang ke kampung-kampung pada cium tangan. Berarti posisinya, mereka kan berada pada tempat yang dimuliakan. Mereka kemudian langsung atau tidak langsung terakui sebagai pemimpin informal, informal leader," Ujar Hendropriyono.

"Jangan malah memprovokasi revolusi, memprovokasi untuk turun melakukan gerakan politik jalanan. itu inkonstitusional," Katanya.

Sejak saat itu, hingga kerusuhan tanggal 21-22 Mei 2019 pecah, Rizieq Shihab belum menampakan diri, baik melalui video resmi maupun video viral. Itu di luar kebiasaan pendukungnya. Apalagi, salah satu korban tewas kerusuhan merupakan penjaga rumah pemimpin FPI itu.

Sebelum kerusuhan terjadi, Rizieq Shihab bersama sederet tokoh nasional seperti Amien Rais, Bachtiar Nasir dan Eggi Sudjana telah dilaporkan polisi oleh calon legislatif PDIP, Dewi Tanjung.

Baru pada tanggal 27 Mei, sebuah video berjudul Pesan Terbaru Habib Rizieq Shihab Langsung Dari Kota Mekkah diunggah di kanal YouTube Ulama Daily Life.

Video berisi rekaman suara yang diduga milik Rizieq mengatakan bahwa kerusuhan 21-22 Mei merupakan akibat dari kelalaian dan tindakan berlebihan dari aparat kepolisian.

"Kejadian kekerasan setelah massa peserta ifthar akbar 21 Mei membubarkan diri, adalah murni karena kelalaian dan kelebayan aparat kepolisian, khusunya satuan Brimob dalam melaksanakan tugasnya," kata suara dalam rekaman tersebut.

Tim Tagar telah menghubungi Juru Bicara FPI Munarman, dan Ketua Media Center Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin untuk mengklarifikasi video tersebut, namun keduanya belum memberikan tanggapan. []

Baca juga:

Berita terkait
0
Ini Dia 10 Parpol Pendatang Baru yang Terdaftar di Sipol KPU
Sebanyak 22 partai politik (parpol) telah mengajukan permohonan pembukaan akun atau akses Sistem Informasi Partai Politik (Sipol).