Cara Wali Kota Malang Pulihkan Ekonomi Imbas Corona

Wali Kota Malang memaksimalkan serapan APBD tahun 2020 di tengah pandemi Covid-19. Diharapkan tingginya serapan anggaran bisa menggerakkan UMKM.
Wali Kota Malang Sutiaji usai menghadiri kegiatan di SMKN 2 Kota Malang. (Foto: Tagar/Moh Badar Risqullah)

Malang – Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan perlunya peran serta masyarakat dan organisasi perangkat daerah (OPD) dalam recovery atau memulihkan kembali kondisi perekonomian akibat pandemi Covid-19 atau virus corona. Sekaligus juga sebagai antisipasi bertambahnya angka kemiskinan di kota pendidikan ini.

Dia menyebutkan peran serta tersebut yaitu seluruh organisasi perangkat daerah Pemerintah Kota Malang agar bisa memaksimalkan serapan anggaran belanjanya secara betul di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2020. Masyarakat juga diharapkannya bisa lebih patuh atau disiplin terhadap protokol kesehatannya agar pandemi ini bisa segera selesai dan perekonomian kembali membaik.

Kalau di rumah terus, kiro-kiro (kira-kira) ada yang mengantarkan uang ngak. Kalau yang nagih listrik atau air mungkin ada.

”Pandemi ini yang bisa menyelesaikan adalah kita. Saat ini masih belum ada vaksinya. Vaksinnya baru disiplin itu. Makanya tadi seperti harus di thermal gun, pakai masker dan menerapkan phsycal distancing,” ujar Sutiaji saat mengisi kegiatan di SMK Negeri 2 Kota Malang, Selasa, 4 Agustus 2020.

Dia mengatakan terkait keyakinan hidup mati memang urusan Tuhan Yang Maha Esa. Akan tetapi, kata Sutiaji, perlunya ikhtiar dalam menghadapi setiap sesuatu seperti paling tidak memakai masker di saat kondisi pandemi ini.

Baca juga:

”Kalau di rumah terus, kiro-kiro (kira-kira) ada yang mengantarkan uang enggak. Kalau yang nagih listrik atau air mungkin ada. Makanya, mari kita bersama-sama budayakan pakai masker sebagai bentuk ikhtiar melawan pandemi ini demi memulihkan kondisi perekonomian,” tuturnya.

Selain itu, Sutiaji mengaku juga mewacakana kan menggerakkan sektor perekonomian masyarakat dengan menggandeng Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Dicontohkanya terkait pengadaan makan dan minum untuk konsumsi dalam setiap kali kegiatan Pemerintah Kota Malang.

Hal tersebut dikatakannya karena anggaran Pemerintah Kota Malang untuk sektor tersebut kurang lebih mencapai Rp 25 miliar. Karena itu, dia berharap nantinya tidak lagi memesan dari katering. Melainkan memberdayakan masyarakat lokal Malang memiliki usaha tersebut.

”Saya mau ada gerakan ekonomi rakyat. Makanya, untuk mamin (makanan dan minuman) nantinya tidak perlu lagi di katering. Harus masyarakat semua. Harapannya (uang Pemerintah Kota Malang) kembali ke masyarakat,” ucapnya.

Sementara itu, terkait organisasi perangkat daerah Pemerintah Kota Malang juga berperan dengan lebih maksimal penyerapan anggaran pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2020. Sutiaji menyampaikan bahwa beberapa OPD dikatakannya masih cukup rendah mulai dari 37 hingga 50 persen dari APBD 2020.

Diketahui, realisasi target pendapatan dari pagu Rp 1,8 triliun hingga akhir Juli 2020 baru terealisasi Rp 934,128 miliar atau sekitar 51 persen. Kemudian untuk realisasi serapan belanja APBD 2020 dari pagu Rp 2,3 triliun baru terealisasi Rp 962,8 miliar atau 37,29 persen hingga akhir Juli 2020.

Dengan rincian yaitu pada Belanja Tidak Langsung (BTL) masih sebesar 43,4 persen dan Belanja Langsung (BL) sebesar 32,20 persen.

”Saya minta kepada seluruhh perangkat daerah agar bisa memanfaatkan betul-betul anggaran yang ada. Karena itu bisa menjadi alat stimulus untuk pertumbuhan recovery perekonomian masyarakat di masa pandemi Covid-19,” ucapnya.

Dikatakan Sutiaji bahwa pandemi Covid-19 ini bukan hanya berimbas kepada salah satu sektor saja. Melain ke beberapa sektor. Khususnya perekonomian yang dikhawatirkannya bisa terdampak dengan bertambahnya jumlah angka kemiskinan di Kota Malang.

Karena itu, kata dia, dengan upaya-upaya diatas tersebut dikatakannya bisa menjadi alat agar kondisi perekonomian di Kota Malang bisa segera cepat membaik.

”Semua sektor relatif terdampak. Tidak terkecuali ekonomi. Makanya, (dikhawatirkan) angka kemiskinan bisa bertambah,” kata Sutiaji.

Disisi lain, dia menambahkan ketika penyerapan anggarannya oleh seluruh organisasi perangkat daerah cepat. Apalagi yang berkaitan dengan penanganan virus corona

Dia menyebutkan bukan tidak mungkin akan bisa menghambat laju penambahan kasus pasien terkonfirmasi positif Covid-19 dengan cepat pula.

”Makanya, ketika bisa mempercepat menghambat laju penambahan kasus pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Kita juga bisa memoercepat pemulihan ekonomi,” tuturnya.

Sebagaima diketahui, berdasarakan catatan Satuan Tugas Covid-19 Kota Malang. Jumlah pasien terkonfirmasi positif virus corona tercatat sebanyak 696 orang. 

Rinciannya yaitu sebanyak 395 orang dinyatakan sembuh, 244 orang massih dalam perawatan dan 57 orang meninggal dunia. Kemudian, untuk kasus suspek tercatat ada 680 orang. 

Rinciannya yaitu sebanyak 292 orang dinyatakan sembuh, 319 orang dirawat dan 69 orang meninggal dunia. Sedangkan pasien kontak erat tercatat ada sebanyak 1.101 orang. []

Berita terkait
Babak Baru Kasus Korupsi Mantan Bupati Malang
Penahanan terhadap tangan kanan mantan Bupati Malang Rendra Kresna, Eryck Armando Talla oleh KPK dinilai oleh MCW sangat lambat.
HUT ke-33 Arema Tetap Meriah Tanpa Konvoi di Malang
Manajemen Arema FC melarang Aremania untuk melakukan konvoi diperingatan HUT ke-33. Arema FC juga akan meluncurkan jersey khusus.
Mahasiswa di Malang Ditangkap Tanam Ganja di Kos
Polresta Malang menangkap seorang mahasiswa karena menanam ganja di lingkungan kosnya. Ganja ditanam untuk dikonsumsi pelaku.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.