TAGAR.id, Jakarta - Saat ini startup atau perusahaan rintisan tengah berkembang pesat di Indonesia. Bahkan di kalangan anak muda, banyak yang bermimpi ingin bekerja di perusahaan startup. Namun, sebelum itu,ketahui terlebih dahulu tingkatan startup mana yang ingin kamu datangi.
Perusahaan rintisan ini pada awalnya merujuk pada perusahaan yang usianya di bawah 5 tahun, namun saat ini banyak perusahaan startup yang telah menginjak usia di atas 5 tahun tetap disebut sebagai perusahaan startup. Menurut Paul Graham, seorang kapitalis ventura, startup merupakan perusahaan yang dibangun untuk berkembang secara cepat.
Pada stratup terdapat level-level yang diukur dari nilai valuasi perusahaan tersebut. Nilai valuasi adalah nilai ekonomi perusahaan. Semakin tinggi nilai valuasinya maka akan semakin besar kesempatan startup mereka menerima penanaman modal dari investor lain.
Jika Anda pernah mendengar kata unicorn, sebenarnya itu merupakan salah satu tingkatan di startup. Adapun tingkatan lainnya telah kami rangkum di bawah ini.
1. Cockroach
Merupakan tingkatan paling bawah dari startup. Penyebutan cockroach berasal dari nama kecoa. Perusahaan ini biasanya nilai valuasinya masih kecil karena baru saja berdiri.
Namun, startup cockroach tidak bisa diremehkan begitu saja, mereka memberikan kinerja yang baik guna mengembangkan perusahaan.
Untuk menarik pemodal, pendiri startup biasanya mendapatkan sokongan dari investor mulia, seorang pemerhati bisnis rintisan. Sebagai imbal hasil, investor tersebut akan diberikan obligasi atau ekuitas kepemilikan.
2. Ponies
Jika cockroach merupakan perusahaan yang baru saja lahir, maka setelah dia berkembang, tingkatannya naik satu pangkat yakni ponies. Ponies atau kuda poni merupakan tingkatan kedua dari startup.
Nilai valuasi yang harus didapatkan oleh startup untuk sampai ke tingkatan ini sekitar $10 juta dollar AS atau Rp 140 miliar. Selain itu, untuk bisa mendapat pendanaan dari investor, startup harus bisa mempertahankan kinerja dan nilai valuasi tersebut.
3. Centaurs
Tingkatan selanjutnya adalah centaurs. Nama ini berasal dari metologi Yunani mengenai manusia setengah kuda dari perut hingga tubuh bagian bawah.
Nilai valuasi yang harus didapatkan lebih tinggi dari tingkatan sebelumnya yakni $100 juta dollar AS atau Rp 140 miliar. Nilai valuasi sebesar ini apabila dipertahankan dan dapat meningkat dapat menarik investor untuk menanamkan modal di startup Anda.
4. Unicorn
Tingkatan satu ini mungkin tidak asing bagi Anda. Startup yang bisa mencapai tingkatan ini bisa dikatakan sudah besar. Dengan pendapatan nilai valuasinya sebesar 1 milliar dolar AS atau Rp 14 triliun. Banyak investor tertarik menanamkan modal di dalamnya.
Di Indonesia pada tahun 2021 jumlah startup unicorn cukup banyak diantaranya Gojek, Tokopedia, Traveloka, Bukalapak, Ovo, J&T Express, Xendit, Ajaib, dan paling terbaru adalah Kopi Kenangan.
5. Decacorn
Startup yang mencapai tingkatan decacorn merupakan perusahaan besar yang memiliki nilai valuasi di atas perusahaan unicorn. Namun, apabila sudah mencapai di titik ini, startup akan kesulitan menemukan investor karena memerlukan suntikan dana yang besar.
6 .Hectocorn
Ini merupakan tingkatan tertinggi yang dipegang oleh startup. Perusahaannya bukan hanya besar, melainkan terkenal dan hampir seluruh masyarakat dunia pernah menggunakan produknya. Sebut saja seperti Google, Apple, atau Microsoft. Mereka adalah perusahaan kelas dunia yang nilai valuasinya mencapai 1.000 milliar dollar AS atau setara Rp 1.400 triliun. []
(Sekar Aqilah Indraswari)
Baca Juga
- Telkomsel Mitra Inovasi Bidik Startup Karya Anak Bangsa
- Sandiaga Minta Startup Berdayakan Masyarakat dan UMKM
- Sekda Kota Makassar Sampaikan Pentingnya Pengembangan Startup
- Pemkot Makassar: Startup Penting untuk Dongkrak Ekonomi