5 Karakteristik Konsumen Properti

Tipe-tipe konsumen tersebut nantinya dapat membantu Anda mengatur strategi pemasaran yang tepat.
Ilustrasi. (Foto: Tagar/Ist)

Jakarta - Apakah Anda baru saja terjun ke dalam dunia agen properti? Jika iya, maka Anda wajib memahami macam-macam karakteristik konsumen properti. Tipe-tipe konsumen tersebut nantinya dapat membantu Anda mengatur strategi pemasaran yang tepat.

Contohnya, metode penjualan untuk calon konsumen awam tentu berbeda dari taktik yang Anda terapkan kepada konsumen berpengalaman, bukan? Ya, di mana hal ini akhirnya akan memengaruhi target penjualan properti. Nah, oleh karenanya, yuk mulai mengenal berbagai tipe konsumen properti!

Dalam proses mengenal dan menemukan sebuah produk yang ingin dibeli, konsumen akan melewati berbagai tahapan ataupun proses. Tahapan tersebut dikenal sebagai buyer’s journey, yang biasanya dimulai dari tahapan mengenal suatu produk, mengumpulkan informasi relevan, mencari tahu pilihan-pilihan yang tersedia, hingga keputusan pembelian.

Buyer’s journey dari tiap konsumen pun berbeda-beda, tak terkecuali dalam industri properti di Indonesia. Maka dari itu, akan menjadi kemudahan dan manfaat tersendiri jika Anda sebagai agen properti telah memahami karakteristik konsumen properti seperti di bawah ini.


1. First-time buyers

Karakteristik konsumen properti yang pertama adalah first-time buyers. Serupa dengan namanya, first time buyer adalah tipe konsumen yang belum mempunyai banyak pengetahuan serta pengalaman dalam dunia properti atau baru saja mencoba terjun dalam pembelian properti.

Karakter utama dari first time buyers ini adalah mereka memiliki antusiasme serta tingkat sensitivitas yang tinggi dalam menerima informasi baru. Bahkan dalam mengambil keputusan pembelian, first time buyers biasanya memerlukan waktu hingga 9 bulan lamanya setelah mereka mengetahui dan mengenal produk properti, hal tersebut berdasarkan survey yang dilakukan oleh IPSOS.


2. Millennial buyers

Tipe konsumen properti millenial buyers merupakan orang-orang yang baru pertama kali membeli properti. Millenial buyers sebenarnya hampir mirip dengan tipe konsumen pertama, hanya saja perbedaan antara keduanya adalah kematangan mental serta tingkatan usia yang dimiliki.

Tingkatan usia millenial buyers dimulai dari mereka yang lahir pada tahun 1980 sampai 1995. Umumnya mereka masih mempunyai karakteristik impulsif. Tipe konsumen properti ini juga bisa disebut sedang dalam masa usia produktif dengan semangat tinggi untuk memiliki rumah.

Karakteristik konsumen properti millenial buyers biasanya menyukai rumah praktis dan sederhana, maka dari itu Anda bisa menyiapkan berbagai referensi kluster atau apartemen sebagai hunian minimalis dambaan mereka.


3. Upgrader

Karakteristik konsumen properti yang ketiga ini cukup berbeda dari tipe-tipe konsumen sebelumnya. Tipe upgrader adalah orang yang telah memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam industri properti karena sudah pernah membeli properti pertamanya.

Kebanyakan tipe konsumen upgrader ini membeli properti baru dengan area lebih luas setelah mempertimbangkan kebutuhan dari keluarganya, atau bahkan untuk anak-anaknya yang mulai beranjak dewasa.

Maka dari itu, biasanya para upgrader mencari rumah dengan fitur rumah yang aman dan lengkap, mulai dari kamar tidur berjumlah 3-4, kamar mandi yang dilengkapi bathtub, hingga kolam renang dan area taman.


4. Down Buyer

Jika upgrader mencari properti yang lebih luas dari sebelumnya, maka down buyer adalah sebaliknya. Jangan mengira karakteristik konsumen properti selalu ingin hunian lebih besar, karena meskipun jarang ditemui, nyatanya tipe konsumen down buyer ini ada lho!

Kebanyakan, orang-orang down buyer ingin mencari ketentraman serta hidup sederhana menjelang hari tua dengan cara pindah ke hunian yang lebih sederhana. Jika Anda bertemu dengan tipe down buyer, karakteristik yang dimiliki umumnya mereka telah berpengalaman bahkan mungkin juga termasuk jenis investor properti handal.


5. Investor

Karakteristik konsumen properti terakhir adalah investor. Tak dapat dipungkiri bahwa bisnis properti adalah salah satu aset investasi yang paling banyak diminati oleh masyarakat, maka dari itu kemungkinan besar Anda akan sering menemui tipe konsumen ini.

Golongan investor ini adalah tipe konsumen yang membeli properti atau bangunan bukan sebagai hunian pribadi namun untuk disewakan atau dijual kembali demi mendapatkan keuntungan. Mereka menjadikan aset properti sebagai bisnis untuk terus memutar uang.

Dikarenakan bangunan yang akan dibeli untuk kepentingan bisnis, tentunya karakteristik konsumen properti berikut biasanya sangat kritis dan mengerti seputar sektor properti. Anda kemungkinan besar akan diminta untuk menyediakan informasi akurat dan sedetail mungkin. []

(Sri Wahyuni Sitorus)


Baca Juga

Berita terkait
3 Cara Investasi Properti untuk Anak Muda
Properti bisa dijadikan pilihan bisnis maupun investasi untuk anak muda seperti mahasiswa.
Tips Investasi Properti Khusus Untuk Pemula
Jangan sampai lalai menelitik kele
Pengembang Properti, Ini Profil PT Intiland Development
PT Intiland Development Tbk (DILD) merupakan sebuah pengembangan properti di Indonesia yang bergerak dalam bidang properti. Begini profilnya.