BPBD Kediri Pasang Perangkap Tangkap Buaya Muara

Selain memasang perangkap, BPBD Kota Kediri juga memasang spanduk berisi imbauan kepada warga untuk waspada buaya muara di Sungai Brantas.
BPBD Kota Kediri memasang pengumuman untuk warga di Sungai Brantas agar waspada keberadaan buaya muara. (Foto: Tagar/Fendhi Lesmana)

Kediri - Pencarian buaya muara di Sungai Brantas terus dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kediri. Salah satunya adalah memasang perangkap dengan mengumpan kepala ayam.

Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Kediri Adi Sutrisno membenarkan jika pihaknya membuat perangkap dengan menggunakan umpan kepala ayam di lima titik Sungai Brantas. Adi menjelaskan kepala ayam tersebut diikat dengan sebuah tali yang dikaitkan di ranting pohon.

"Perangkap yang dibuat ini dimaksudkan bukan untuk menyakiti, melainkan hanya bersifat untuk menahan sementara buaya tersebut agar tidak berpindah tempat," ujarnya kepada Tagar, Sabtu 8 Februari 2020.

Cara tersebut ternyata berhasil, buaya muara yang dicari akhirnya muncul. Hanya saja yang dicari kembali menghilang saat seorang warga berteriak karena melihat buaya muara.

Perangkap yang dibuat ini dimaksudkan bukan untuk menyakiti, melainkan hanya bersifat untuk menahan sementara buaya tersebut agar tidak berpindah tempat.

Selain memasang perangkap untuk menangkap buaya muara, BPBD Kota Kediri juga memasang spanduk di Sungai Brantas Kota Kediri. Pemasangan spanduk ini dilakukan upaya antisipasi, agar tidak membahayakan warga sekitar Sungai Brantas.

"Spanduk itu untuk memberitahukan kepada warga yang beraktivitas di sekitar Sungai Brantas untuk waspada. Apalagi sampai saat ini masih belum ditangkap," tuturnya.

Sebelumnya BBKSDA Jawa Timur telah menurunkan petugasnya untuk turut dalam pencarian buaya muara di Sungai Brantas. Salah satu petugas BBKSDA Jawa Timur David Faturahman mengatakan selama melakukan pemantauan, dirinya tidak menemukan buaya muara yang sempat meresahkan warga Kota Kediri.

Meski demikian, BBKSDA Jawa Timur meminta kepada warga, khususnya yang tinggal di lokasi Sungai Brantas Kota untuk berhati-hati dan waspada kemunculan buaya muara.

"Sementara kita hanya bisa berikan papan peringatan nantinya agar masyarakat lebih berhati-hati," ujarnya kepada Tagar, Kamis 6 Februari 2020.

Faturahman mengatakan untuk mengantisipasi hal terburuk, pihaknya merekomendasikan agar stakeholder Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri untuk membuat papan bicara di sekitar lokasi. Ia berharap dengan adanya papan bicara tersebut, bisa membuat warga untuk berhati-hati jika berada di Sungai Brantas.

"Karena tergolong satwa liar, buaya muara cenderung menyerang jika diganggu," tuturnya.

Ia menambahkan BBKSDA Jawa Timur siap mengevakuasi buaya muara jika, nantinya buaya tersebut kembali muncul. Faturahman menduga buaya muara sepanjang satu meter yang dilihat warga di Sungai Brantas bukan buaya liar, tetapi peliharan warga.

"Banyak dugaan yang ditafsirkan, bisa jadi lepas liaran dari masyarakat yang dulunya pecinta reptil mungkin bosen atau takut dengan biaya operasional yang besar, takut berproses hukum karena buaya muara termasuk hewan yang dilindungi dan diatur oleh negara," ujarnya. []

Berita terkait
Wali Kota Surabaya Cabut Laporan Penahanan Zikria
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini secara resmi mencabut laporan penahanan kepada pemilik akun Facebook, Zikria Dzatil yang menghina dirinya.
DPRD Jatim Minta Periksa Ideologi WNI Eks ISIS
Pemerintah perlu memeriksa ideologi WNI eks ISIS yang akan dipulangkan ke Indonesia agar tidak muncul radikalisme dan terorisme.
Polda Jatim Dalami Pabrik Ganja Sintetis di Malang
Selain di Malang, Polda Jatim juga mendalami keberadaan pabrik ganja sintetis di Kabupaten Nganjuk seperti yang ada di Surabaya.