Bandung - Dari 120 calon legislatif terpilih DPRD Jawa Barat periode 2019-2024 yang kemarin baru saja mendapatkan Surat Keputusan (SK) dari KPUD Jawa Barat. 10 dintaranya ternyata masih tergolong muda, rata-rata berusia 35 tahun ke bawah dan bahkan ada yang masih berusia 23 tahun.
Seperti politisi Partai Golongan Karya (Golkar) Reynaldy Putra Andita Budi yang lahir di Jakarta 30 Oktober 1996 (23 tahun) menjadi satu-satunya calon legislatif terpilih DPRD Jawa Barat termuda.
Reynaldy yang saat ini tinggal di Cilameri Kelurahan Cisaga, Kecamatan Cibogo Kabupaten Subang, Jawa Barat maju sebagai calon legislatif dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Barat 11 Kabupaten Subang, Sumedang dan Majalengka mampu mendapatkan 1 kursi dengan perolehan suara 55.217.
Selain itu, Reynaldi yang menganut agama Islam dan lulusan SMA ini pun menjadi salah satu politisi paling muda yang masih single atau belum menikah.
Menurut pengakuanya, motivasi awal maju menjadi calon legislatif dari Partai Golkar karena didasari oleh banyaknya anak-anak muda di daerahnya yang anti politik dan memiliki paradigma negatif terhadap anggota dewan. Seperti pandangan anggota dewan semua berkinerja buruk, suka jalan-jalan dan semua penilaian yang jelek.
“Saya ingin mematahkan penilaian itu. Tak semuanya anggota dewan itu buruk, itu hanya sebagian saja dan dikembalikan kepada pribadinya masing-masing. Saya akan membuktikannya, saya akan memilih menjadi orang (anggota dewan) yang baik dan lurus saja. Apalagi saya anak muda dengan semangat muda pasti akan membawa warna berbeda, ” tuturnya saat ditemui di KPUD Jawa Barat, di Bandung kemarin.
Disamping ingin mematahkan paradigma negatif soal anggota dewan, dirinya pun ingin mengubah pandangan salah bahwa karier politisi muda tak akan pernah gemilang di Partai Golkar. Mengingat adanya stereotip partai berlogo beringin ini hanya didominasi politisi senior saja.
“Saya ingin mematahkan pandangan soal Golkar itu partainya orang tua (tempatnya politisi senior), padahal ada juga yang muda dan bisa berkembang. Alhamdulilah saya dikasih restu oleh Ketua DPD Partai Golkar Jabar, Dedi Mulyadi dan Sekretaris Jenderal Golkar Jabar, Ade Barkah Surahman.” jelas dia.
Reynaldy bercerita, sebenarnya dari awal pencalonan dirinya sempat pesimis bisa lolos karena Dapil 11 dikuasai oleh politisi senior yang rata-rata sudah punya nama dan pemilih loyal. Sebut saja, ada Ineu Purwadewi Sundari dari PDIP, Heri Ukasah Sulaeman dari Gerindra, Nasir dari PKB, Abdy Yuhana dari PDIP, Pepep Saepul Hidayat dari PPP, dan Zulkifly Chaniago.
“Tetapi, saya usaha dan akhirnya terpilih bisa menang jadi anggota DPRD Jawa Barat,” kata dia.
Setelah dilantik nanti pada 2 September 2019, dirinya sangat berharap bisa di Komisi 3 atau 5 yang urusannya lebih banyak mengurusi kepemudaan, sosial, olahraga dan kesehatan yang memang langsung bersentuhan dengan masyarakat terutama kelompok anak muda.
“Saya ingin duduk di komisi yang langsung bersentuhan dengan pemuda, realistislah paling komisi 3 atau 5,” ujar dia.
Selain harapan tersebut, dirinya sangat berharap dengan hadirnya keterwakilan anak muda di legislatif bisa membawa perubahan. Terutama di Dapilnya yaitu Sumedang, Majalengka dan Subang, terlebih di Subang yang sudah 4 kali kepala daerahnya terkena OTT KPK.
“Dapil Jabar 11, Sumedang, Majalengka, Subang itu banyak permasalahannya terutama Subang. Nanti saya akan lebih mengoptimalkan pengawasan,” pungkas dia. []
Baca juga:
- Blackout Tak Ganggu Bisnis Pialang Berjangka di Bandung
- Dampak Mesin Parkir di Kota Bandung
- Pemkot Bandung Habiskan Rp 55,847 Milyar Untuk Mesin Parkir Elektronik