Kereta Cepat Jakarta-Bandung Habiskan Rp 40 T Sampai 2019

PT WIKA memperkirakan total biaya yang dikeluarkan untuk proyek kereta cepat Jakarta-Bandung hingga akhir 2019 sebesar Rp 40 triliun.
Ahmad Fathul Bahri ketika menjaga perlintasan kereta api Jalan Gayung Sari, Kota Surabaya hingga menjelang petang hari. (Foto: Tagar/Adi Suprayitno)

Jakarta - PT Wijaya Karya (WIKA) memperkirakan total biaya yang dikeluarkan untuk proyek kereta cepat Jakarta-Bandung hingga akhir 2019 sebesar Rp 40 triliun, dari total keseluruhan proyek Rp 80 triliun.

Pengerjaan kereta cepat Jakarta-Bandung kini telah mencapai 27,2 persen. Hingga saat ini dana yang telah digelontorkan mencapai Rp 21,6 triliun. Sedangkan untuk progres konstruksi sampai akhir tahun diperkirakan mencapai 49-50 persen.

"Sampai akhir tahun dengan target konstruksi 49-50 persen, berarti nilai investasi akan menuju ke angka Rp 40 triliun," ujar Direktur Utama Wika, Tumiyana di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu 7 Agustus 2019.

WIKA banyak mendapat tawaran-tawaran pengerjaan dari negara-negara di Afrika. Tapi, kita juga harus memilih.

Nantinya, lintasan kereta cepat Jakarta-Bandung sepanjang 142 kilometer. Sementara untuk pengoperasian lintasan perharinya sebanyak 198 kereta perhari, dengan kecepatan mencapai 300 kilometer per jam.

TumiyaDirektur Utama Wika, Tumiya saat diskusi tentang Kereta Api Cepat di Kementrian BUMN Jakarta.(Foto: Tagar/ Fernandho)

Baca juga: PT INKA Kirim 26 Kereta Api ke Bangladesh

Sekretaris WIKA Mahendra Vijaya mengaku ada kontak dari sejumlah negara di Afrika terkait pengerjaan infrastruktur. Dia mengatakan WIKA terbuka, dengan dasar mengkaji lebih dalam terkait tawaran yang masuk.

"Saat ini WIKA banyak mendapat tawaran-tawaran pengerjaan dari negara-negara di Afrika. Tapi, kita juga harus memilih. Khususnya untuk di luar negeri, faktor kehati-hatian juga harus dikedepankan. Tidak semua tawaran itu kita terima mentah-mentah," kata dia.

Bersinerginya WIKA dengan pihak luar negeri, kata Vijaya, kemungkinan berada di sektor infrastruktur, seperti pelabuhan, apartemen, gedung bank central. Namun, dia tak ingin meyebutkan negara mana yang tertarik dengan pengerjaan proyek WIKA.

"Kita lihat nanti yang mau dinikahi (dipilih negara) mana. Saya gak mungkin sebut negaranya, nanti ternyata gak itu, kan masalah nanti," tuturnya.

Baca juga: Kereta Api Hantam Mobil Wuling di Medan, 5 Luka

Berita terkait
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.