BaraJP Medan Sayangkan OTT Eldin

BaraJP kota Medan sangat menyayangkan atas tertangkapnya wali kota Medan Dzulmi Eldin akibat Korupsi.
Ketua DPC BaraJP Medan, Ojak Simbolon (kiri) bersama tim BaraJP Medan. (Foto: Tagar/Tonggo Simangunsong)

Medan - Sungguh disayangkan, tertangkapnya Wali Kota Medan Dzulmi Eldin, justru pada saat menjelang masa jabatannya berakhir. Seharusnya, pada saat inilah dia menunjukkan prestasinya.

Menurut Ketua DPC BaraJP (Barisan Relawan Jokowi Presiden) Medan, Ojak Simbolon, BaraJP Medan sangat menyayangkan dan sangat kecewa dengan kejadian OTT KPK Eldin ini.

Sebab, katanya, sejak awal BaraJP mendukung pasangan Eldin-Akhyar ketika Pilkada 2015. Persoalan bagaimana mengatasi banjir dan perbaikan infrastruktur sistem drainase secara menyeluruh adalah salah satu poin aspirasi kami ketika itu. Namun, hingga sekarang persoalan itu belum juga dapat diatasi.

“Lihatlah ketika hujan di jalanan tergenang air, jalan pun akan mudah rusak, aspal mudah mengupas, akhirnya banyak lubang. Di samping tidak nyaman lubang ini juga sangat membahayakan pengguna jalan raya,” terang Ojak di Medan, Jumat, 18 Oktober 2019.

BaraJP Medan sangat menyayangkan dan sangat kecewa dengan kejadian OTT KPK Eldin ini

BaraJP berharap wakil wali kota mampu melanjutkan pemerintahan ini untuk merealisasikan janji-janji ketika kampanye dulu.

“Tak ada guna saling menyalahkan, tuding sana tuding sini, lebih baik evaluasi jajaran pegawai hingga kelurahan, sudah benar maksimal kerja atau belum,” kata Ojak menanggapi pernyataan Akhar yang dinilai tidak relevan dengan OTT KPK atas Eldin.

Sebelumnya, Rabu, 16 Oktober 2019, saat dimintai keterangan terkait penangkapan Eldin, Akhyar mengatakan agar tidak membebani pejabat Pemko Medan dengan permohonan (proposal) bantuan.

Menurut Ojak, kasus korupsi semakin memperburuk imej Medan. Betapa tidak, selama tiga periode masa jabatan orang pertama di Medan itu, semuanya diciduk karena kasus tindak pidana korupsi, termasuk Eldin.

“Ini penyakit kronis yang susah disembuhkan di Sumut. Ini kesekian kali wali kota medan bermasalah dengan hukum, stigma Medan dan Sumut oknum pejabatnya sebagai sarang penyamun tak terbantahkan lagi. Wali kota dua periode sebelumnya masuk bui, gubernur Sumut dua periode sebelumnya masuk bui bersama puluhan DPRD Sumut,” kata Ojak. []

Baca juga:

Berita terkait
Ulos Sepanjang 500 Meter Diarak Keliling Kota Medan
Kata Nely, ulos juga merupakan simbol kasih sayang, yang biasanya diberikan kepada orang yang dikasihi.
FITRA Sebut Penangkapan Wali Kota Medan Tak Mengejutkan
Penangkapan Wali Kota Medan Dzulmi Eldin tidak mengejutkan bagi sejumlah pihak.
Terduga Teroris Berbaiat ke ISIS Lewat Medsos
Ada fenomena baru dalam perekrutan teroris. Dari 36 terduga teroris yang ditangkap, 90 persennya berbaiata ke ISIS secara online