Jakarta - Pelaksana Tugas Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Barisan Relawan Jokowi Presiden (DPP Bara JP) Utje Gustaaf Patty mengapresiasi sinergi Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Republik Indonesia dalam memberantas terorisme. Utje mengatakan ini menanggapi respons cepat TNI dan Polri setelah kejadian bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu, 28 Maret 2021.
“Kami Bara JP sangat mengapresiasi sinergitas dan kerja keras TNI dan Polri dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia, khususnya dalam memberantas teroris dan menangkal paham radikalisme. Kami sangat mendukung langkah-langkah TNI dan Polri,” ujar Utje Gustaaf kepada Tagar, Rabu, 31 Maret 2021.
Sebelumnya, Kapolri Listyo Sigit Prabowo menjelaskan Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror telah menangkap 13 terduga teroris terkait kasus bom di Gereja Katedral Makassar.
Tiga belas terduga teroris itu ditangkap di tiga wilayah berbeda di Tanah Air, empat orang ditangkap di Makassar, empat orang di Jakarta, dan 5 orang di Bima, Nusa Tenggara Barat.
“Perkembangan dari peristiwa kejadian bom Makassar, kami mengamankan empat orang tersangka yakni AS, SAS, MR, dan AA ,” ujar Listyo dalam konferensi pers di Makassar, Senin, 29 Maret 2021.
Sinergitas dan kerja keras TNI dan Polri dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Selanjutnya Densus 88 menangkap lagi empat orang di Jakarta, yakni ZA, AA, AJ, dan DS. Selain itu, Polri juga melakukan penggeledahan di Bekasi, Jawa Barat, dan Condet, Jakarta Timur. Dalam penggerebekan tersebut, Densus 88 menyita barang bukti lima bom jenis bom sumbu yang siap digunakan.Kemudian, ditemukan sebanyak lima toples besar berisi cairan aseton dan H202 serta termometer.
Jenderal bintang empat itu mengatakan, bahan-bahan tersebut akan diolah menjadi bahan peledak dengan beratnya kurang lebih empat kilogram. “Kemudian ditemukan bahan peledak yang sudah jadi jenis TATP dengan jumlah 1,5 kilogram.”
Kemudian dari hasil operasi penangkapan di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Densus 88 mengamankan lima terduga teroris dari kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Kapolri Listyo Sigit meminta masyarakat di Jakarta, Makasar, dan Nusa Tenggara Barat untuk melakukan aktivitas seperti biasa, tetap tenang, jangan panik. Ia memastikan jajarannya terus mengejar kelompok-kelompok teroris dan mengusut tuntas peristiwa bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar.