Banyak WNI Batal Berobat ke Singapura Takut Corona

Banyak warga negara Indonesia yang membatalkan pergi berobat ke Singapura karena khawatir dengan merebaknya virus corona.
Singapura memiliki lebih dari 80 kasus terinfeksi virus corona atau COVID-19 per data 20 Februari. Hal ini menjadikan Singapura salah satu negara yang paling parah terkena dampak di luar China. (Foto: AFP|Roslan Rahman|Channel News Asia).

Jakarta -Fredy Tan, warga negara Indonesia seharusnya pergi ke Singapura untuk pemeriksaan kesehatan pada akhir Februari. Rencananya warga keturunan itu akan pergi bersama istri dan anak semata wayang berusia satu tahun. Namun warga Jakarta berusia 52 tahun itu berpikir menunda ke Singapura setelah mengetahui ada sekitar 80 orang yang terinfeksi virus corona baru atau COVID-19.

Tan rutin bolak balik ke Singapura untuk pemeriksaan kesehatan yang telah ia lakukan sejak tahun 2000. Ia memilih Singapura karena menganggumi profesionalisme para dokter dan mempercayai sistem kesehatan negara itu. Namun merebaknya virus corona membuatnya khawatir. "Saya pikir ini serius," katanya kepada Channel News Asia, Jumat, 21 Februari 2020.

Kata Tan,"Kami tidak ingin berada di rumah sakit mana pun karena di sana banyak kuman." Ia juga mengaku menghindari bepergian ke mal dan area publik lainnya.

Saya lebih suka menunggu situasi menjadi lebih baik dulu, atau mungkin menunggu ada vaksin.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Cecilia Juarso, asal Surabaya. Ia juga sudah punya agenda untuk terbang ke Singapura untuk check up kesehatan. Pebisnis berusia 34 tahun itu biasanya pergi ke Negeri Singa sekali atau dua kali setahun. Rencananya, Cecilia bersama ibunya akan ke Singapura pada Februari atau Maret.

Virus Corona di SingapuraPesawat Singapore Airlines dalam penerbangan dari Bandara Soekarno Hatta, Jakarta menuju Singapura terlihat sepi, banyak bangku yang kosong. (Foto: AFP|Goh Chai Hin|Channel News Asia).

Namun situasi saat ini membuat Cecilia menunda rencananya itu. "Saya lebih suka menunggu situasi menjadi lebih baik dulu, atau bahkan menunggu sampai tersedia vaksin untuk virus corona," ucapnya.

Cecilia menambahkan pemeriksaan kesehatan dapat dijadwal ulang karena tidak terlalu mendesak. "Lagi pula, kami belum membeli tiket," tuturnya. Namun ia mengaku akan pergi ke Penang, Malaysia untuk pemeriksaan kesehatan. Ia akan membawa ibunya yang menderita degenerasi makula karena faktor usia pada minggu ini.

Degenerasi Makula adalah kondisi mata kronis yang menyebabkan kehilangan penglihatan pusat karena adanya kerusakan pada makula di bagian tengah retina. Age-Related Macular Degeneration (AMD) adalah yang paling umum dijumpai pada orang berusia di atas 50 tahun. Pemeriksaan kesehatan harus dilakukan tepat waktu dan rutin oleh dokter di Penang yang menangani ibunya sejak awal. Ibunya sudah tujuh kali menjalani perawatan.

"Saya sebenarnya khawatir pergi ke Penang, tapi jadwal dokter tidak dapat ditunda karena ibu berisiko mengalami kebutaan semi permanen," ucap Cecilia.

Namun, Cecilia menilai, kasus virus corona di Malaysia tidak separah di Singapura. Mungkin, tuturnya, Singapura menjadi titik transit penerbangan di seluruh dunia, tidak seperti Penang. Malaysia tercatat ada lebih 20 kasus infeksi yang telah terkonfirmasi, sementara Indonesia nihil.

Ronny Winanta, konsultan perjalanan dari Aviatour, Jakarta mengatakan ada beberapa wisatawan medis yang membatalkan perjalanan ke Singapura. "Tetapi jika kondisi mendesak sekali, mereka tetap akan pergi," ucapnya kepada Channel News Asia di sela-sela pameran yang diselenggarakan Singapore Airlines di Jakarta, akhir pekan lalu. []

Baca Juga:

Berita terkait
Perlukah Orang Sehat Pakai Masker Cegah Virus Corona
Untuk mencegah terluar virus corona orang berlomba-lomba memborong masker dan memakainya. Lantas, apakah orang sehat perlu juga memakai masker?
Laporan WHO Tentang Kasus Global Virus Corona Baru
Laporan Badan Kesehatan Dunia PBB (WHO) menyebutkan risiko penyebarna virus corona di China sangat tinggi, regional tinggi dan global juga tinggi
Menkes Prancis Sebut Virus Corona Jadi Wabah
Ada "risiko yang masuk akal" bahwa berjangkitnya virus corona dapat berubah menjadi wabah yang menyebar ke seluruh dunia
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.