Blora - Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Blora, Jawa Tengah, pada Jumat malam, 8 Januari 2020 mengakibatkan ratusan rumah di tujuh desa dan kelurahan di Kecamatan Cepu tergenang banjir. Ketinggian banjir bahkan ada yang mencapai 1,25 meter.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blora, Hadi Praseno melalui Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) Agung Tri mengatakan banjir menggenangi sejumlah wilayah di Kecamatan Cepu.
Hujan deras, sungai tidak dapat menampung debit air. Akhirnya ya meluap ke permukiman warga.
Dari data yang dihimpun BPBD Blora, terhitung ada tujuh desa dan kelurahan yang terendam banjir. Tujuh daerah tersebut adalah Kelurahan Cepu, Balun, Karangboyo, Ngelo, Ngroto, Tambakromo, dan Desa Mulyorejo.
"Ketinggian air banjir bervariasi mulai 25 - 125 sentimeter. Banjir paling parah terjadi di Kelurahan Balun dan Cepu," katanya, Sabtu, 9 Januari 2021.
Banjir di Kelurahan Balun menggenangi setidaknya 205 rumah warga. Dengan ketinggian mulai 30 - 125 sentimeter. Sementara untuk banjir di Kelurahan Cepu menggenangi 150 rumah warga dengan ketinggian air antara 30 - 100 sentimeter.
Baca juga:
- Tanggul Sungai Jebol, Warga Goleng Kudus Terkepung Banjir
- Banjir Genangi Rumah Warga Bonang Demak di Hari Pertama 2021
- Kementerian PUPR Tuntaskan Pengendali Banjir Sungai Cikidang
Menurut dia, banjir bandang terjadi saat hujan deras mengguyur wilayah Blora kemarin sekira pukul 18.30 WIB. Banjir bandang ini disebabkan oleh luapan Sungai Ngareng yang melintasi tujuh desa tersebut.
"Hujan deras, sungai tidak dapat menampung debit air. Akhirnya ya meluap ke permukiman warga. Korban jiwa tidak ada," imbuhnya.
Terkini, banjir di Kecapatan Cepu berangsur-angsur surut. Masyarakat yang semalam tergenang banjir pun sudah mulai membersihkan tempat tinggalnya secara mendiri. []