Kudus - Tanggul Sungai Gelis di Kecamatan Jati, Kudus, Jawa Tengah, jebol, Jumat, 1 Januari 2021. Limpahan air sungai menutup akses ke permukiman warga, membuat ribuan warga Dukuh Goleng, Desa Pasuruhan Lor, Jati, terisolasi lantaran terkepung banjir.
Kepala Desa Pasuruhan Lor, Nor Badri mengatakan sekitar pukul 22.30 WIB terjadi tanggul jebol Sungai Gelis di wilayah Dukuh Goleng RW 12. Tanggul tersebut jebol sepanjang 10 meter.
"Semalam tanggul jebol sepanjang 10 meter. Kini tanggul yang jebol kian membesar menjadi sekitar 25 meter," ujar dia, Sabtu, 2 Januari 2021.
Korban jiwa tidak ada. Kerugian materiel, ada satu mobil warga yang terseret air banjir hingga ke area persawahan.
Lokasi tanggul yang jebol berada di akses jalan masuk menuju permukiman warga. Akibatnya, ada 900 kepala keluarga yang terdiri dari ribuan jiwa yang terisolasi akibat kejadian ini.
"Permukiman warga ada yang sudah tergenang banjir, ada yang belum. Ketinggian air di permukiman warga antara 30 hingga 70 sentimeter," ujarnya.
Warga yang rumahnya tergenang banjir, mulai dievakuasi menggunakan perahu karet. Mereka selanjutnya diantar ke posko pengungsian di TPQ Khurryatul Fikri dan SMP Muhammadiyah Desa Pasuruhan Lor.
"Korban jiwa tidak ada. Kerugian materiel, ada satu mobil warga yang terseret air banjir hingga ke area persawahan," kata dia.
Terpisah, Plt Bupati Kudus HM Hartopo mengatakan hingga kini pihaknya belum bisa memperbaiki tanggul yang jebol. Sebab arus sungai masih sangat deras.
"Arus dari Grobogan masih sangat deras. Dari Bendungan Wilalung juga tidak bisa menampung. Jadi pakai sudetan, dari sini ke Sungai Wulan," jelas Hartopo saat berkunjung ke lokasi tanggul jebol.
Baca juga:
- Talut di Poyahan Bantul Longsor Nyaris Timpa Rumah Warga
- Enam Daerah di Indonesia Potensi Banjir Meningkat pada 2021
- Tiada Hujan dan Angin, Pohon Roboh Timpa Dua Rumah di Kudus
Kejadian ini, juga telah dikoordinasikan dirinya dengan BBWS dan Dinas PUPR. Usai debit Sungai Gelis surut ia berharap tanggul yang jebol bisa segera diperbaiki.
Saat ini pihaknya hanya bisa berupaya mengevakuasi warga yang terisolasi. Mereka selanjutnya dibawa ke lokasi pengungsian yang telah disediakan.
"Ini kami utamakan mengevakuasi warga dulu. Setelah air sungai surut baru dilakukan perbaikan," imbuhnya. []