Aceh Timur - Hujan deras hingga meluapnya sungai di Kabupaten Aceh Timur telah merendam sebanyak 1.266 rumah di 10 Kecamatan di Kabupaten Aceh Timur, Aceh.
"Hujan terus menguyur hingga dini hari sehingga banjir meluas ke sejumlah desa lainnya, sementara disebagian titik mulai berangsur surut," kata Kepala BPBD Aceh Timur Ashadi dilansir antara, Selasa, 5 Januari 2020.
Ashadi menyebut, wilayah yang masih terendam banjir yakni Kecamatan Birem Bayeun Desa Alue Nyamuk (190 rumah), Paya Bili Satu (54 rumah), Paya Bili Dua (115 rumah) Buket Selamat (20 rumah).
Kemudian Kecamatan Ranto Peureulak Desa Paya Palas (45 rumah), Alue Udep (5 rumah), Punti Payung (151 rumah), Snb Dalam (9 rumah), Alue Geunteng (258 rumah), Seumanah Jaya (95 rumah), Seumali (130 rumah), Buket Pala (9 rumah) Alue Dua (6 rumah) Alue Batee (30 rumah).
Selanjutnya di Kecamatan Idi Tunong, Desa Alue Lhok (34 rumah), Paya Awe (25 rumah). Kecamatan Rantau Selamat, Kecamatan Banda Alam, Desa Blang Rambong (30 rumah), Jambo Rehat (60 rumah).
"Sementara sejumlah desa lainnya seperti di Desa Seuneubok Buya dan Paya Gaboh Uram Jalan, Seuneubok Benteng, Pangoe, Paya Laman, Jalan Dua dan Panton Rayeuk M di kecamatan itu masih dalam pendataan," ujarnya.
Sedangkan ratusan warga masih mengungsi di sejumlah titik seperti 150 jiwa dalam 30 KK di Desa Blang Rambong dan 60 KK dalam 325 jiwa di desa Jambo Reuhat, Kecamatan Banda Alam, Aceh Timur.
Hujan terus menguyur hingga dini hari sehingga banjir meluas ke sejumlah desa lainnya, sementara disebagian titik mulai berangsur surut.
Selain merendam ribuan rumah, bencana alam ini juga mengakibatkan terjadinya tanah longsor dan kerusakan badan jalan seperti di Kecamatan Birem bayeun Gampong Alue Sentang tebing dan Gampong Alue Gadeng serta di Kecamatan Indra Makmur Gampong Seunebok Cina.
“Dampak dari tanah longsor juga telah mengakibatkan kerusakan rumah warga di Kecamatan Idi Tunong Gampong Paya Awe,” katanya.
Untuk korban jiwa akibat banjir kali ini yakni Syahrini (9) dan Neiza Tulsifa (9). Keduanya warga Sungai Raya. Keduanya meninggal dunia karena terpelesek saat bermain bersama empat rekannya. Saat itu kondisi di kawasan itu sedang diguyur hujan dan tambaknya juga sedang meluap. []