Anggaran Covid-19 Melonjak, AS Pinjam US$ 3 Triliun

Amerika Serikat mengajukan pinjaman senilai US$ 3 triliun untuk penanganan pandemi virus corona Covid-19 yang anggarannya terus melonjak.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendengarkan saat rapat dengan eksekutif bidang kesehatan di Cabinet Room Gedung Putih, di Washington, Amerika Serikat, Selasa (14/4/2020). (Foto: Antara/REUTERS/Leah Millis/AWW/djo)

Jakarta - Amerika Serikat mengajukan pinjaman yang mencapai US$ 3 triliun (dolar AS) pada triwulan kedua 2020. Nilai pinjaman yang merupakan rekor tertinggi itu untuk penanganan pandemi virus corona Covid-19 yang anggarannya terus melonjak.

Seperti diberitakan dari BBC News, Selasa, 5 Mei 2020, jumlah ini lebih dari lima kali rekor triwulanan sebelumnya, yang ditetapkan pada puncak krisis keuangan tahun 2008. Jumlah pinjaman Negeri Paman Sam tahun lalu mencapai US$ 1,28 triliun.

Dengan tambahan US$ 3 triliun itu, total utang pemerintah AS mendekati US$ 25 triliun

Baca Juga: Covid-19 di Amerika Serikat Tembus Angka 1 Juta 

Paket pinjaman senilai US$ 3 triliun yang sudah mendapat persetujuan itu, mencakup pendanaan kesehatan dan pembayaran langsung. Dengan tambahan US$ 3 triliun itu, total utang pemerintah AS mendekati US$ 25 triliun. Sebelumnya pinjaman baru itu diperkirakan mencapai lebih dari US$ 3 triliun, yang menunjukkan dampak dari Covid-19 terhadap perekonomian AS sangat besar.

Paket pinjaman tersebut diperkirakan bernilai sekitar 14 persen dari perekonomian AS. Pemerintah AS juga memutuskan untuk memperpanjang batas waktu pembayaran pajak menjadi 15 Juli dari sebelumnya 15 April 2020 di tengah wabah Covid-19.

Amerika CoronaWarga Amerika Serikat berolahraga di Huntington City Beach selama wabah virus Covid-19, 25 April 2020. Di Amerika Serikat masih terjadi lonjakan kasus virus Covid-19 dengan angka kematian tinggi. (Foto: REUTERS/Kyle Grillot)

Diskusi tentang bantuan lebih lanjut masih berlanjut. Anggota dewan dari Partai Republik menyatakan keprihatinannya tentang dampak Covid-19 yang membuat banyak anggaran harus keluar sehingga menambah beban utang pemerintah.

Amerika Serikat mengajukan pinjaman dengan menjual obligasi pemerintah. Secara historis, pemerintah AS hanya menikmati bunga yang relatif rendah karena utang dipandang sebagai risiko yang relatif rendah oleh investor di seluruh dunia.

Baca Juga: Lima Fakta Kasus Covid-19 di Amerika Serikat 

Bahkan sebelum ada wabah Covid-19, beban utang pemerintah telah naik ke tingkat yang banyak ekonom berpendapat berisiko untuk pertumbuhan jangka panjang, Sebab, negara menghabiskan lebih banyak dari yang dibutuhkan.[]

Berita terkait
Episentrum Covid-19 Pindah ke Amerika Serikat
Prediksi WHO tentang episentrum penyebaran virus corona (Covid-19) dari China ke Eropa yang selanjutnya ke Amerika Serikat (AS) terbukti sudah
Pasien Virus Corona di Amerika Serikat Bertambah
Pasien virus corona di Amerika Serikat bertambah menjadi 13 orang menyusul ditemukannya korban virus tersebut di San Diego, California.
Trump: 100 Ribu Orang di AS Bisa Mati Akibat Corona
Presiden AS, Donald Trump telah memperingatkan bahwa 100 ribu warga AS bisa meninggal karena infeksi virus corona Covid-19.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.