Alasan Tangkap Klitih, Tiga Pelajar Aniaya Orang di Sleman

Tiga pelajar ditangkap setelah menganiaya dua pelajar di Sleman Yogyakarta. Kejadiannya dini hari. Barang bukti bambu, gir dan lainnya disita.
Tiga pelajar di bawah umur terduga penganiayaan dan barang bukti. (Foto: Dok. Polsek Mlati)

Sleman - Dugaan kekerasan terjadi di wilayah hukum Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Aksi tiga pelajar berdalih mencari rombongan klitih malah berujung menganiaya pengguna jalan saat melintas di Jumeneng Lor, Desa Sumberadi, Kecamatan Mlati.

Tiga terduga penganiayaan itu semuanya berstatus di bawah umur. Mereka masing-masing berinisial TA usia, 16 tahun warga Kecamatan Turi, Sleman; IA usia 16 tahun, warga Triharjo, Sleman dan DY usia 14 tahun warga Sendangadi, Mlati, Sleman. Selain di bawah umur, ketiganyaa masih berstatus pelajar.

Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Mlati Inspektur Satu Dwi Noor Cahyanto mengatakan, ketiga pelaku melakukan kekerasan dengan cara melempari korban pengendara mengunakan batu dan bambu. Peristiwa pahit menimpa AW usai 17 tahun warga Caturharjo, Sleman dan Adi usia 18 tahun warga Sanggrahan, Caturharjo, Sleman.

"Berdasarkan penuturan pelaku, motifnya salah sasaran. Mereka mengira sebagai rombongan klitih yang melintas, padahal bukan. Kedua korban juga masih pelajar," katanya saat dikonfirmasi wartawan, Rabu, 21 Oktober 2020.

Barang BuktiMotor NMAX sebagai barang bukti. (Foto: Dok. Polsek Mlati)

Peristiwa terjadi pada Sabtu, 17 Oktober 2020 sekira pukul 02.00 WIB. Mulanya, kedua korban berboncengan menggunakan motor NMAX warna hitam melaju dari selatan menuju ke utara. Sesampainya di Jalan Letkol Subadri, Jumeneng Lor, Sumberadi, Kecamatan Mlati, Sleman, kedua korban bertemu dengan ketiga pelaku, yang sudah bersiap melempari korban dengan batu-batu.

Berdasarkan penuturan pelaku, motifnya salah sasaran. Mereka mengira sebagai rombongan klitih yang melintas, padahal bukan.

Lebih jauh, mendapat serangan mendadak tersebut, kedua korban berusaha menghindar dengan cara putar balik ke arah selatan. Namun salah seorang pelaku menghadang laju sepeda motor korban. "Salah satu pelaku melempar sebatang bambu, akibatnya kedua korban terjatuh ke aspal. Karena takut, korban lari ke arah selatan sementara motornya ditinggal," ucapnya.

Para pelaku terus melempari korban dengan batu yang sudah mereka siapkan sebelumnya. Kemudian para pelaku merusak sepeda motor NMAX yang diketahui milik AW. Pelaku merusak dengan cara melempari batu dan memukuli dengan batang bambu. Puas dengan perbuatannya, ketiga pelaku langsung kabur meninggalkan lokasi.

Baca Juga:

Kurang dari 24 jam setelah mendapat laporan dari korban, polisi berhasil mengidentifikasi ciri-ciri pelaku kekerasaa dan perusak kendaraan. Gabungan piket fungsi Polsek Mlati menyisir sepanjang jalan sekitar TKP. "Kami mendapat informasi bahwa para pelaku masih berkumpul di salah satu angkringan di wilayah kecamatan Sleman," ujarnya.

Selanjutnya Piket Reskrim & Gabungan Piket Fungsi bergasil mengamankan para pelaku di angkringan tersebut. Ketiganya langsung digelandang ke Mapolsek Mlati untuk dimintai keterangan. Polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti batu, bambu dan gir.

Kepada petugas, ketiga pelaku mengaku berniat menangkap rombongan klitih yang melintas di wilayah sekitar. "Alasannya ingin menangkap rombongan klitih, namun malah salah sasaran," kata Dwi.

Terhadap ketiga pelaku, polisi tidak menjatuhkan hukuman pidana mengingat ketiganya masih berstatus pelajar. Mereka hanya dikenakan wajib apel. "Ketiga pelaku tidak ditahan, tapi wajib apel. Agar mereka tidak mengulangi perbuataanya lagi, kami minta orang tuanya jadi jaminan," ucapnya. []

Berita terkait
Korban Klitih di Sleman Tunggak Biaya Rumah Sakit
Galih, korban klitih menjalani perawatan di RSUP. Sardjito Yogyakarta akibat luka sabetan senjata tajam. Kini dia menunggak biaya Rp 16 juta.
Kondisi Rehabilitasi Remaja Klitih di BPRSR Yogyakarta
Yogyakarta memiliki balai rehabilitasi anak yang bermasalah dengan hukum, seperti pelaku klitih. Namun kondisinya kurang memadai.
Terduga Klitih Sleman, Lukai Korban hingga Urat Tangan Putus
Dugaan aksi klitih terjadi di Gamping, Sleman, Yogyakarta. Korban sudah melaporkan ke polisi. Begini jawabannya.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.