Terduga Rombongan Klitih Beraksi di Blok O Bantul

Beredar di sosial media terduga aksi klitih terjadi di Bantul, Yogyakarta. Begini respons kepolisian.
Ilustrasi Senjata Tajam (Foto: Ilustrasi)

Bantul - Terduga rombongan pelaku klitih beraksi di sekitar Blok O Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Rombongan pemotor tersebut telah mengancam sejumlah korban menggunakan senjata tajam bahkan sampai melukai pengendara motor.

Aksi penganiayaan tanpa motif ini memang bukan hal yang baru terjadi di Yogyakarta. Namun perbuatan mereka semakin meresahkan masyarakat khususnya pengguna jalan. Kejahatan yang disebut aksi klitih yang terjadi di jalanan ini merongrong kenyamanan warga Yogyakarta.

Baca Juga:

Berdasarkan informasi yang beredar di media sosial Facebook, peristiwa ini terjadi pada Jumat, 2 Oktober 2020 sekitar pukul 03.30 WIB. Berdasarkan informasi yang unggah oleh pemilik akun Facebook Sekar Khirsna Ardian bertulis :

"Just info!!

Sekitar pukul 3.30 pagi ini, ada rombongan klitih di lampu merah Blok O mereka dari Utara. hampir semua bawa celurit dan lain-lain. mereka membabi buta beraksi dengan senjatanya, rata-rata pakai motor Scoopy. Alhamdulillah saya, suami dan anak masih diberi keselamatan tidak jadi korban. Kenapa masih ada lagi? tolong pihak semoga Barokah ditindaklanjuti. Sag."

Mulanya sekelompok terduga pelaku klitih datang dari arah utara ke selatan dengan motor matic. Mereka berkendara dengan cara kebut-kebutan.

Postingan Aksi KlitihUnggahan warganet soal dugaan aksi klitih di Blok O Bantul yang mendapat respons dari kepolisian. (Foto: Tangkap Layar Facebook)

Sesampainya di TKP, sekelompok remaja tersebut melakukan aksi klitih melukai atau membacok pengendara yang belum diketahui identitasnya. Korban berusaha menyelamatkan diri dengan masuk ke rumah, tapi masih dikejar oleh terduga pelaku.

Biasa kan medsos kadang melebihkan berita yang kenyataan di lapangan tidak sesuai. Jadi yang sebenarnya itu mereka rombongan tawuran.

Beruntungnya datang bantuan dari warga sekitar, namun terduga pelaku penganiayaan berhasil kabur. Salah satu terduga pelaku menjatuhkan sebuah celurit besar. Barang tersebut kemudian diserahkan kepada pihak berwajib.

Baca Juga:

Postingan aksi dugaan klitih di Blok O Banguntapan tersebut direspons oleh Kabid Humas Polda DIY Komisaris Besar Polisi Yuliyanto. Unggahan diskrinsut kemudian dimintakan ke Dishub DIY untuk mengecek CCTV di lokasi tersebut. Dalam rekaman CCTV memang terlihat ada insiden di kawasan tersebut.

"Sudah sy infokan ke Kapolres Bantul jam 5.21. Sudah saya mintakan videonya ke dishub. muda2an bisa teridentifikasi," tulis Yuliyanto.

Saat ini, kasus tersebut sedang dalam penyelidikan Polsek Banguntapan. Dikonfirmasi, Kapolsek Banguntapan Komisaris Polisi Zaenal Supriyanta membenarkan adanya kejadian tersebut. Dia menyebutnya aksi tersebut bukan klitih namun tawuran kelompok.

"Betul ada kejadian tersebut. Tapi bukan aksi klitih seperti yang beredar di media sosial. Biasa kan medsos kadang melebihkan berita yang kenyataan di lapangan tidak sesuai. Jadi yang sebenarnya itu mereka rombongan tawuran," kata Kompol Zaenal kepada Tagar, Minggu, 4 Oktober 2020.

Baca Juga:

Menurutnya, Polsek Banguntapan selalu melakukan langkah-langkah preemtif maupun preventif guna mengatasi situasi jika akan atau terjadi tawuran. Hanya saja peristiwa tawuran tersebut tidak lazim karena situasinya terjadi dini hari.

Petugas akan mengupayakan maksimal penyeledikan dari motif mereka melakukan tawuran sehingga mendapatkan bahan keterangan yang maksimal nantinya. "Kami sudah mengecek rekaman CCTV. Saat ini masih memaksimalkan penyelidikan," ucapnya. []

Berita terkait
Apa Itu Pil Yarindo yang Sering Digunakan Pelaku Klitih DIY
Penjelasan tentang Pil Yarindo yang sering digunakan remaja nakal Yogyakarta.
Perlakuan yang Tepat Bagi Pelaku Klitih di Yogyakarta
Membahas klitih selalu menarik di Yogyakarta. Keberadaannya seperti sudah menjadi sampah masyarakat. Lantas apa langkah terbaik bagi mereka?
Peneliti UGM Sebut Pelaku Klitih di Yogyakarta Adalah Korban
Aksi klitih di Yogyakarta yang kembali marak mendapat sorotan banyak pihak. Peneliti UGM menyebut pelaku klitih sebenarnya juga korban. Nah...