Alasan Ibu Kota Kulon Progo Harus Meluas ke Timur

Pemkab Kulon Progo tahun ini mulai pengembangan perkotaan Wates. Pengembannya ke arah timur agar tidak menimbulkan kemrawutan.
Peta Kulon Progo (Foto: gambardaerah.blogspot.com/Tagar/Ridwan Anshori)

Kulon Progo - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo bersiap untuk memulai pengembangan kawasan perkotaan Wates Baru di wilayahnya pada tahun ini. Hal ini diawali dengan pembebasan lahan yang nantinya diperuntukkan bagi pembangunan kawasan kantor pemerintahan terpadu, yang terletak di Desa Margosari, Kecamatan Pengasih.

Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Kulon Progo Heriyanto, mengatakan, pembebasan lahan pusat perkantoran akan dilakukan secara bertahap. Pada tahun ini ditargetkan lahan yang dibebaskan sekitar lima hektare (ha). Setelahnya akan dilanjutkan pada tahun berikutnya, hingga mencapai 20 ha.

Heriyanto mengatakan pembebasan lahan dilakukan secara bertahap, karena menyesuaikan ketersediaan anggaran di Pemkab Kulon Progo. Dalam APBD Kulonprogo, dana yang disiapkan untuk pembebasan lahan sebesar Rp 20 miliar. "Kalau untuk keseluruhan 20 Ha, dana dari APBD sebesar Rp 20 miliar sebenarnya masih kurang," katanya di Kulon Progo Selasa 6 Januari 2020.

Maka dari itu, kata dia, pihaknya membuat dulu dokumen perencanaan dan kebutuhan dana yang dibutuhkan untuk pengembangan ibu kota Kabupaten Kulon Progo ini. "Kemudian disesuaikan dengan appraisal," ujar Heri, sapaan akrabnya.

Kalau untuk keseluruhan 20 Ha, dana dari APBD sebesar Rp 20 miliar sebenarnya masih kurang.

Heri mengatakan pengembangan perkotaan Wates baru sudah sangat mendesak dilakukan. Dengan adanya Rencana Detail Tata Ruang kawasan Aerotropolis Bandara atau Yogyakarta International Airport (YIA) yang mencakup sebagian wilayah perkotaan Wates, mengakibatkan kota ini harus bergeser ke timur. 

Dia mengatakan, pengembangan perkotaan Wates salah satu tujuannya agar tidak menimbulkan kesemrawutan. "Jadi sudah mendesak dilakukan," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Badan Pembangunan dan Perencanaan Daerah (Bappeda) Kulon Progo Agus Langgeng Basuki mengatakan, kawasan tersebut pengembangan kawasan akan meliputi sebagian besar wilayah Desa Margosari, Kecamatan Pengasih. 

"Nantinya seluruh kantor yang selama ini terpencar, akan dijadikan satu kompleks. Pembebasan lahan dimulai tahun ini," kata Langgeng. []

Baca Juga:

Berita terkait
Ini Langkah Mencegah Abrasi di Kulon Progo
Polres Kulon Progo melakukan penanaman mangrove di Kecamatan Temon. Langkah ini untuk mencegah abrasi sekaligus menjaga keberlangsungan kehidupan.
Crispa, Olahan Kelapa yang Menggoda dari Kulon Progo
Yogyakarta dikenal punya kuliner beragam. Inovasi terus dilakukan. Seperti di Kulon Progo, mengolah kelapa menjadi Crispa atau crispi kelapa.
Ada Varietas Padi Cegah Stunting di Kulon Progo
Stunting menjadi persoalan bangsa. Di Kulon Progo mulai dikembangkan varietas padi untuk mencegah stunting ini.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.