Cara Hotel di Semarang Peringati Hari Batik

Di Semarang, pengusaha hotel setempat punya cara tersendiri dalam rangka memperingati Hari Batik.
Angkringan gaul di Star Hotel Semarang di momen peringatan Hari Batik Nasional. (Foto : Tagar/Star Hotel)

Semarang - Hari ini, Rabu 2 Oktober 2019, diperingati sebagai Hari Batik Nasional. Seluruh lapisan masyarakat diimbau mengenakan batik.

Di Semarang, pengusaha hotel setempat punya cara tersendiri dalam rangka memperingati Hari Batik, sekaligus meningkatkan minat masyarakat terhadap warisan budaya nenek moyang itu.

Star Hotel Semarang misalnya. Hotel bintang empat di kawasan Peterongan ini mewajibkan seluruh karyawannya mengenakan batik. Sementara bagi pengunjung atau tamu yang hendak menginap juga mendapat perlakuan khusus.

Perlakuan khusus ini berupa harga kamar yang spesial.

“Lewat program promo Batik Rate, yaitu khusus untuk tamu yang memakai baju batik di hari Batik Nasional, berupa harga kamar spesial yaitu mulai dari Rp 340.000 untuk room only atau Rp 420.000 untuk room breakfast, berlaku dua orang," beber Public Relation (PR) Star Hotel Semarang, Riri kepada Tagar, Rabu 2 Oktober 2019.

Harga kamar spesial? Ya, karena harga kamar di hari Batik Nasional untuk tamu berbatik ini jauh di bawah rata-rata rate kamar yang berlaku di hari biasa.

"Di hari biasa, harga kamar bisa Rp 500 ribuan hingga Rp 1,1 juta per malam," ujar dia.

Selain, harga kamar spesial, di momen yang sama, Star Hotel juga menyuguhkan food and beverage unik. Berupa makan malam bertema angkringan Jawa. Angkringan Mas Angga, singkatan dari Masakan Angkringan Gaul, mengusung konsep makan dan tempat makan bernuansa tradisional.

Meski tradisional namun angkringan ini dikemas secara modern khas hotel berbintang. Bertempat di area Skypoolbar lantai 30, ada ragam makanan tradisional yang biasa tersaji di warung Sego kucing pinggir jalan.

Kami ingin batik menjadi satu ciri bangsa yang membuat bangga siapapun yang mengenakannya

Ada aneka nasi kucing atau nasi bungkus, ragam sate, bermacam jajanan pasar seperti klepon, jadah bakar, kue hingga macam-macam minuman semisal wedang ronde, wedang secang, wedang uwuh, dan bir plethok. Cukup dengan Rp 100.000, pengunjung bisa menikmati seluruh makanan yang disajikan di atas gerobak angkringan tersebut.

"All u can eat plus bonus pemandangan malam Kota Semarang yang sangat luar biasa dari ketinggian," ujar dia.

Pesonna Hotel

Hal serupa juga dilakukan manajemen Pesonna Hotel Semarang. Di momen yang sama, seluruh karyawan kompak mengenakan busana motif batik. Bahkan sejumlah kamar didesain khusus, bernuansa batik.

Pesonna HotelKamar bernuansa batik di Pesonna Hotel Semarang. (Foto : Tagar/Pesonna Hotel)

Kamar tersebut juga diperuntukkan bagi tamu khusus pula. Yakni mereka yang saat reservasi mengenakan batik. Sebagai apresiasi, harga yang berlaku juga dikhususkan, tidak sama dengan harga yang berlaku di hari biasa.

"The Story of Batik dipersembahkan khusus kepada para tamu walk-in guest maupun free individual traveller yang menginap. Promo kamar seharga Rp 450.000 per malam di kamar tipe deluxe sudah termasuk sarapan pagi untuk dua orang," beber PR Pesonna Hotel Semarang Twinika Sativa.

Sederhana dan unik, apa yang dilakukan kalangan hotel di Semarang tersebut. Meski tidak bisa dipungkiri program tersebut juga ada unsur bisnis namun setidaknya dengan mengambil momen Hari Batik Nasional, satu bagian elemen bangsa ini telah berperan mendorong dan membumikan batik di tengah masyarakat.

"Kami ingin batik menjadi satu ciri bangsa yang membuat bangga siapapun yang mengenakannya," tukas Riri diamini Sativa. []

Berita terkait
Mengenal Batik Laksmi dari Cirebon
Kota Cirebon dikenal sebagai salah satu kota yang memiliki batik khas. Berikut motifnya.
Khofifah: Batik Alat Pemersatu Bangsa
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menjadi salah satu kolektor batik seluruh daerah, menurutnya batik adalah alat pemersatu bangsa.
Dian Sastro dan Krisdayanti Ucapkan Hari Batik Nasional
Berbarengan dengan mempromosikan sebuah merek batik, Krisdayanti juga mengucapkan selamat Hari Batik kepada para penggemarnya.
0
Dua Alasan Megawati Belum Umumkan Nama Capres
Sampai Rakernas PDIP berakhir, Megawati Soekarnoputri belum mengumumkan siapa capresnya di Pilpres 2024. Megawati sampaikan dua alasan.