Ahli dari Amerika: Bendungan Limbah PT DPM di Dairi Tak Aman

Ia menunjukan PT DPM berencana membangun proyek bendungan pembuangan limbah tailing di atas Desa Sopokomil, Kabupaten Dairi.
Pembangunan infrastruktur PT DPM di Kabupaten Dairi, Sumut. (Foto: Tagar/Ist)

Medan - Dalam videonya yang berjudul “Dairi Tailings Dam Safety”, Richard Meehan, insinyur teknik sipil dari Amerika Serikat yang sangat berpengalaman di bidang konsultan keselamatan bendungan menunjukkan video pendek yang ditujukan kepada Indonesia, tepatnya di Kabupaten Dairi, Sumut.

Ia menunjukan bahwa perusahaan PT Dairi Prima Mineral (DPM) yang akan berencana membangun proyek bendungan pembuangan limbah tailing yang berada di atas Desa Sopokomil, Kecamatan Silima Punggapungga, Kabupaten Dairi.

Perusahaan ini sedang berusaha mendapatkan persetujuan dari pemerintah untuk melancarkan rencananya saat ini.

Dalam video yang dibuat, Richard Meehan membahas tentang keamanan dan keselamatan yang akan berlangsung, jika bendungan sudah dibuat.

Mengulas dari kejadian serupa di Brazil tahun 2019, ketika bendungan bocor dan menyebabkan korban jiwa sebanyak 270 orang, padahal bendungan itu terlihat baik-baik saja, selama bertahun-tahun dengan cuaca kering.

Bendungan melunak dan melemah ketika terjadi hujan pada tahun 2018, yang menyebabkan lumpur lunak dan tidak stabil.

Sedangkan di Sumatera curah hujan lebih banyak dibandingkan Brazil, yang artinya sangat berpotensi terjadinya longsor dan banjir.

Dia menguak, seorang ahli bernama Doktor Emerman dalam penelitiannya menyimpulkan, perkiraan banjir yang dilakukan oleh perusahaan PT DPM saat merancang bendungan tidak tepat, dan tidak mematuhi standar internasional.

Lokasi yang terletak di Sumatera juga lokasi yang paling rentan terjadi gempa, yang akan menyebabkan guncangan sehingga dapat mengakibatkan dinding bendungan roboh.

Baca juga: HKBP Tolak Upaya PT DPM Merelokasi Gereja di Dairi

Gelombang lumpur itu dapat mengalir ke berbagai arah, menuju Desa Sopokomil maupun Desa Parongil.

Selain itu, jika terjadi gempa bumi juga akan berakibat pecahnya lapisan tipis plastik yang berguna untuk mencegah air beracun, alhasil air beracun akan merembes turun ke tanah dan meracuni air di hilir tempat proyek.

Semua hal ini akan terjadi, walaupun fondasi dinding bendungan kokoh, karena biasanya gempa yang terjadi di Sumatera sangat kuat.

"Sedangkan, seperti sudah diketahui bahwa fondasi di Sopokomil tidak stabil, karena laporan dampak lingkungan yang disusun oleh DPM, bahwa fondasinya merupakan abu vulkanis lunak, DPM sendiri tidak mengetahui seberapa dalamnya," tutur dia.

Yang pasti DPM senantiasa bekerja atas izin Andal dan yang sedang berlangsung saat ini di Jakarta

Karena walaupun bendungan kokoh, jika fondasinya tidak bagus kerusakan tetap bisa terjadi seperti di bendungan Mount Polley, Kanada.

Di akhir videonya, Richard Meehan meyakinkan kembali bahwa proyek bendungan yang akan dibangun oleh PT DPM bukan proyek yang aman, dan jika dibangun akan terjadi kerusakan serius di waktu mendatang.

Terkait penelitian Richard Meehan tersebut, Direktur Program Yayasan Diakonia Pelangi Kasih (YPDK) Diakones Sarah Naibaho kepada Tagar mengatakan, Richard merupakan konsultan dari Amerika yang mau membantu YPDK menganalisis dan melakukan kajian-kajian tentang PT DPM.

Baca juga: PT DPM Bakal Gusur Gereja HKBP di Dairi demi Pembuangan Limbah

Sarah mengakui video yang dibuat oleh Richard itu merupakan kajian awal pada Desember 2019 lampau. Hanya saja YPDK tidak mempublishnya segera.

"Cuma belum kami publish, masih kajian bentuk tulisan. Tapi kami juga sudah membuatnya dalam bentuk video," kata Sarah, Sabtu, 12 Desember 2020.

Sarah menyebut, video berdurasi 7 menit 21 detik itu kajian dari dokumen addendum Amdal PT DPM.

"Hampir enam bulan beliau mengerjakan. Dia bilang kajiannya akan lebih dalam kalau ada data-data lobang galian di pembangunan TSF, tapi dalam addendum Amdal tidak ada menyajikan data itu, dan itu pernah kami minta ke Kementerian LHK datanya, tapi tak ada respons," kata Sarah.

Diberitakan sebelumnya, PT DPM dalam proses pengajuan addendum (amandemen) analisis dampak lingkungan (Andal) untuk dapat melakukan perubahan kegiatan operasi.

Baca juga: Disebut Lakukan Kejahatan Lingkungan di Dairi, PT DPM Bungkam

Andal adalah salah satu bagian dari dokumen analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) yang merupakan persyaratan pemberian Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan (SKKLH) dan Izin Lingkungan.

UU No 32/2009 dan PP No 27/2012 menegaskan, tanpa adanya Amdal, SKKLH, dan Izin Lingkungan, suatu kegiatan yang berdampak penting bagi lingkungan, seperti penambangan tidak dapat dilaksanakan, dan tidak akan mendapatkan Izin Usaha.

Dalam addendum tersebut, PT DPM mengusulkan melakukan tiga perubahan izin lingkungan, yaitu perubahan lokasi gudang bahan peledak, mengubah lokasi tailing storage facility (TSF), dan penambahan lokasi mulut tambang.

Untuk pembangunan TSF, PT DPM pun dikabarkan akan merelokasi sebuah gereja milik HKBP. Hanya saja, pihak HKBP sejauh ini tidak menyetujui relokasi gereja dimaksud yang berada di di Sopokomil, Desa Longkotan, Kabupaten Dairi, Sumut.

Baca juga: PT DPM Minta Warga Dairi Tidak Khawatir Berlebihan

Manajemen PT DPM enggan berkomentar jauh terkait hal itu. Manager External Relation PT DPM Holy Nurrachman melalui Humas CSR DPM Budianto Situmorang, hanya menyebut bahwa perusahaan bekerja sesuai analisis dampak lingkungan (Andal).

“Saya tidak bisa menjawab hal-hal tersebut. Semuanya dari kantor kami Jakarta. Yang pasti DPM senantiasa bekerja atas izin Andal dan yang sedang berlangsung saat ini di Jakarta,” kata Budianto singkat lewat WhatsApp, Rabu, 9 Desember 2020.[Anita Nur Ayu/magang]

Berita terkait
Limbah Minyak Cemari Objek Wisata Pantai Kepulauan Riau
Limbah minyak berwarna hitam mencemari objek wisata pantai di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Cerita Perajin Sandal Berbahan Limbah Kulit di Tangerang
Perajin sandal rumahan yang menggunakan limbah kulit pabrik sepatu di Tangerang tetap bertahan di tengah badai pandemi Covid-19.
Dian Sastro Gelar Webinar Soroti Limbah Industri Fashion
Yayasan Dian Sastrowardoyo (YDS) dan Magnifique menggelar webinar keempat M-Class dengan tema Mengenal Lebih Dalam Sustainable Fashion.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.