Jakarta - Sekitar 90 persen karyawan Sinovac Biotech dan keluarga mereka telah menggunakan vaksin virus corona Covid-19 eksperimental yang dikembangkan oleh perusahaan tersebut di bawah program penggunaan darurat negara, kata kepala eksekutifnya, Minggu, 6 September 2020.
Tingkat penyuntikan di bawah program darurat, yang diluncurkan Tiongkok pada Juli lalu untuk menunjukkan seberapa aktif mereka menggunakan vaksin eksperimental. Hal ini dengan harapan melindungi pekerja penting dari potensi kebangkitan Covid-19, bahkan saat uji coba masih dan sedang berlangsung.
Kami menawarkan kandidat vaksin kepada sekitar 2.000 hingga 3.000 karyawan dan keluarga mereka secara suka rela.
Baca Juga: Vaksin Sinovac Raih Izin Penggunaan Darurat di China
Seperti diberitakan dari Channel News Asia, Senin, 7 September 2020, program ini ditujukan untuk kelompok tertentu. Termasuk staf medis dan mereka yang bekerja di pasar makanan dan di sektor transportasi serta jasa.
Sinovac memasuki uji klinis fase ketiga untuk vaksin Covid-19 dan telah dimasukkan dalam skema darurat. "Kami menawarkan kandidat vaksin kepada sekitar 2.000 hingga 3.000 karyawan dan keluarga mereka secara suka rela," kata CEO Sinovac, Yin Weidong kepada Reuters.
"Sebagai pengembang dan produsen vaksin, wabah baru Covid-19 dapat berdampak langsung pada produksi vaksin Sinovac, ,” kata Yin di sela-sela pameran perdagangan internasional di Beijing, China.
Simak Pula: Sinovac Kirim 50 Juta Vaksin Covid-19 ke Bio Farma
Ia pun menjelaskan mengapa perusahaannya dimasukkan dalam program darurat. Data yang dikumpulkan dari program dapat memberikan bukti keamanan vaksin. Namun, data tersebut, yang bukan bagian dari protokol uji klinis terdaftar, tidak akan digunakan sebagai bahan utama yang ditinjau oleh regulator dalam menilai apakah akan menyetujui vaksin untuk penggunaan komersial. []