9 Orang Ditangkap Terkait Kekerasan Terhadap Perempuan di China Utara

Pihak berwenang China telah menangkap sembilan orang yang diduga menyerang beberapa perempuan di sebuah restoran
Potongan gambar dari video CCTV ini menunjukkan seorang pria (kiri atas) menyerang seorang perempuan di sebuah restoran di Kota Tangshan, China, 10 Juni 2022. (Foto: voaindonesia.com/Reuters)

TAGAR.id, Jakarta - Pihak berwenang China telah menangkap sembilan orang yang diduga menyerang beberapa perempuan di sebuah restoran, setelah sebuah video CCTV mengenai penyerangan tersebut tersebar dan memicu kemarahan masyarakat.

Video dari sebuah restoran barbeku di Kota Tangshan, China, pada Jumat, 10 Juni 2022, memperlihatkan salah seorang pria menghampiri sebuah meja dimana empat perempuan sedang duduk.

Pria itu memegang punggung salah seorang perempuan. Perempuan itu menepisnya beberapa kali, dan laki-laki itu kemudian mengamuk dan menamparnya. Perempuan itu melawan balik.

Kerusuhan pun terjadi. Sekelompok laki-laki menyerang para perempuan itu dan menghantam mereka di dalam dan di luar restoran, disaksikan orang-orang yang lewat.

Video serangan itu tersebar dan viral. Kesembilan tersangka ditangkap pada Sabtu, 11 Juni 2022, ini menurut pernyataan pihak berwenang di platform Weibo.

Dua perempuan mengalami luka-luka dan dirawat di rumah sakit. Kondisi mereka dilaporkan stabil. Dua lainnya mengalami luka ringan.

Serangan tersebut dan kemarahan masyarakat menimbulkan perbincangan baru mengenai kebencian terhadap perempuan dan perlakuan buruk terhadap perempuan di China.

Pada awal tahun ini, sebuah video viral yang memperlihatkan seorang perempuan dirantai ke tembok mengundang kemarahan warga. Pihak berwenang pada mulanya membantah perempuan itu adalah korban penyelundupan manusia. Kemudian diketahui bahwa ia telah dijual sebagai pengantin. (vm/pp)/Associated Press/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Puluhan Ribu Warga di Washington dan Seluruh AS Protes Kekerasan Bersenjata
Para demonstran menuntut agar anggota Kongres meloloskan legislasi yang bertujuan untuk mencegah kekerasan bersenjata