Padang - Polisi menggelar rekontruksi adegan kasus dugaan pembunuhan yang terjadi di Koto Baru, Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Jumat, 24 Juli 2020.
Ini unsur sakit hati pelaku, karena ternak milik korban tadi yang sering masuk ke ladang milik keluarganya.
Dari pantauan Tagar, rekonstruksi kasus dugaan pembunuhan itu dilakukan di Mapolsek Lubuk Begalung. Sejumlah kerabat dan rekan dari pihak tersangka RNZ, 25 tahun, dan korban FAA ikut hadir dalam reka ulang perkelahian gara-gara sapi itu.
Kapolsek Lubuk Begalung AKP Andi Parningotan Lorena mengatakan, reka ulang kejadian itu dilakukan untuk melengkapi berkas perkara yang akan dilimpahkan ke pihak kejaksaan.
"Adegan yang kami lakukan totalnya ada 14 adegan dan akan ada penambahan adegan lagi. Alasannya, ada hal-hal mendetil yang perlu kami tambahkan agar jelas tindak pidana yang dilakukan pelaku," katanya.
Andi mengatakan, dari reka adegan ditemukan fakta bahwa pelaku melakukan pemukulan dan menginjak korban. Penganiayaan tersebut terjadi lantaran pelaku merasa sakit hati kepada korban yang membiarkan hewan ternak sapinya memasuki ladang milik keluarga pelaku.
"Ini unsur sakit hati pelaku, karena ternak milik korban tadi yang sering masuk ke ladang milik keluarganya," katanya.
Dalam reka adegan tersebut, selain melakukan pemukulan terhadap korban, RNZ juga sempat mengeluarkan pisau yang ikut dibawa dan disimpan di dalam sakunya. Namun demikian, pelaku tidak sempat menusuk korban.
"Pisau itu hanya digunakan pelaku untuk mengancam korban," katanya.
Kepada polisi, RNZ mengakui dirinya membawa pisau itu untuk meraut bambu membuat layang-layang.
"Pisau itu tidak untuk membunuh pelaku. Sekarang kan lagi musim layang-layang, jadi saya butuh pisau itu untuk mengukir bambu untuk layang-layang," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan Tagar, polisi meringkus RNZ, 25 tahun, lelaki yang diduga melakukan penganiayaan hingga merenggut nyawa FAA, pria yang tewas di kawasan Lubuk Begalung, Kota Padang, Sumatera Barat, pada Selasa, 30 Juni 2020.
Usut punya usut, motif penganiayaan tersebut berawal dari sapi milik FAA yang diduga kerap masuk pekarangan rumah RNZ. Setelah berulangkali dikeluhkan, FAA tidak mengindahkan hingga terjadinya perkelahian.
"Pelaku merasa sakit hati lantaran sapi korban sering masuk ke pekarangan rumah tersangka," kata Kapolresta Padang, Kombes Yulmar Try Himawan saat menggelar konfrensi pers di Polresta Padang, Rabu, 1 Juli 2020. []