Martapura - Video berdurasi 7 menit yang menpertontonkan proses evakuasi wisatawan tercebur di sungai lokasi objek wisata kearifan lokal Pasar Terapung Lok Baintan Desa Lok Baintan Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan, Jum’at 8 November 2019. viral di media sosial Facebook.
Proses evakuasi yang dilakukan oleh sejumlah warga setempat cukup lama lantaran salah satu korban tercebur memiliki postur tubuh besar hingga menyulitkan naik ke perahu motor guna menyelamatkan diri.
Warga yang berusaha membantu korban untuk naik kembali ke perahu motor kemudian memasangkan pelampung penyelamat kepada korban tercebur untuk mengantisipasi terjadi resiko tinggi berakibat sampai korban tenggelam.
Ibu tadi dari perahu motor mau pindah ke perahu pedagang. Mungkin mau belanja.
Korban tercebur akhirnya dibantu menepi hingga ke pinggir sungai untuk naik ke darat. Ironisnya, dalam video yang beredar di media sosial tersebut tidak ada bantuan penyelamatan dari petugas yang berasal dari pemerintah daerah setempat.
Menurut saksi mata, korban yang merupakan wisatawan awalnya datang mengunjungi Pasar Terapung Lom Baintan menumpangi perahu motor. Korban kemudian berniat naik perahu sampan pedagang untuk berbelanja. Namun naas korban yang berpostur tubuh besar akhirnya tercebur dan tidak bisa lagi naik kembali ke perahu motor meski dibantu warga.
“Ibu tadi dari perahu motor mau pindah ke perahu pedagang. Mungkin mau belanja. Tapi karena perahu yang mau dinaiki goyang dan tidak seimbang akhirnya tercebur,” ceritanya.
Video korban tercebur di Pasar Terapung Lok Baintan Desa Lok Baintan Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar yang diunggah oleh akun Farial Samudera di media sosial Facebook, banyak dilihat serta diwarnaik berbagai komentar yang berjumlah ratusan.
Menanggapi kejadian ini, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banjar, Haris Rifani melalui Sekretaris Aidy Hikmatullah mengatakan bersyukur berkat kesigapan pedagang disana kejadian lebih jauh sampai memakan koran jiwa tidak terjadi.
Namun, terkait keselamatan di objek wisata Pasar Terapung Lok Baintan akan kami koordinasikan dengan dinas terkait lainnya seperti Dinas Perhubungan dan Dinas Kesehatan serta dinas lainnya untuk penempatan petugas dan sarana penunjang keselamatan.
“kami bersyukur kejadian wisatawan tercebur tidak sampai memakan korban jiwa. Memang di pasar Terapung Lok Baintan belum ada fasilitas penunjang keselamatan. Tapi ini akan jadi bahan evaluasi kami. Kedepan akan kami programkan bersama dinas lain seperti Dinas Perhubungan dan Dinas Kesehatan setempat terkait keselamatan diatas air,” bebernya melalui sambungan selular Jumat 8 November 2019.
Kemudian, lanjutnya pihaknya juga akan menempatkan petugas rescue sebagai langkah awal terutama pemberi pembinaan dan kompetensi kepada petugas kelompok sadar wisata disana.
Kami bersyukur kejadian wisatawan tercebur tidak sampai memakan korban jiwa.
“langkah awal kedepan akan kita tempatkan petugas rescue terutama petugas dari kelompok sadar wisata setempat yang terlebih dulu kami beri pelatihan penyelamatan. Kemudian sarana penunjang keselamatan juga akan kita lengkapi,” sebutnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Angkutan dan Keselamatan Lalu Lintas Darat Dinas Perhubungan Kabupaten Banjar, Yusi Ansyari Nihe saat dikonfirmasi diruang kerjanya mengakui tidak ada petugas yang ditempatkan di objek wisata sungai tersebut lantaran tidak ada anggaran operasional melakukan pengawasan keselamatan sungai serta sarana yang dimiliki juga minim.
“memang seharusnya ada pengawasan dari Dinas Perhubungan untuk menjamin keselamatan warga diatas sungai. Terlebih objek wisata yang banyak di kunjungi wisatawan. Namun, anggaran operasional dan sarana penunjang yang dimiliki saat ini sangat minim akhirnya tidak ada petugas yang kami tempatkan disana,” katanya Jumat 8 November 2019. []
Baca juga:
- Batu Balian dan Legenda Dayak di Kalimantan Selatan
- Macan Gaib di Matang Kaladan Kalimantan Selatan
- Detik-detik Kapal Pieces Meledak di Kalimantan Selatan