Waspada, Dampak Buruk Melakukan Anal Seks

Anal seks memiliki resiko yang berbahaya untuk kesehatan, berikut penjelasannya.
Ilustrasi Anal Seks. (Foto: likebalaton.hu)

Jakarta - Anal seks biasanya dilakukan oleh pria kepada pasangannya. Namun perlu diketahui, jenis gaya seksualitas ini memiliki dampak buruk terhadap kesehatan organ vital.

Variasi seks tersebut dilakukan laki-laki karena organ vital atau vagina wanita sudah terasa longgar. Dengan cara ini, dipercaya untuk menghilangkan rasa bosan yang timbul ketika berhubungan intim.

Meski anal seks masih dianggap "wajar", tetapi dilihat dari sisi kesehatan dan agama tentu menjadi hal yang buruk. Bahkan, aktivitas seksual ini menjadi yang paling berisiko, jika dipandang dari segi kesehatan.

Berikut Tagar rangkumkan sejumlah risiko atau dampak melakukan anal seks.

1. Anus tidak mempunyai lubrikasi alami seperti vagina

Bila melakukan anal seks, jaringan bagian dalam pada anus bisa robek ketika mendapatkan penetrasi. Hal ini justru akan memacu bakteri dan virus untuk masuk ke dalam aliran darah, sehingga mengakibatkan penyebaran infeksi menular seksual, khususnya Human Immunodeficiency Virus (HIV).

Studi membuktikan risiko anus terjangkit HIV 30 kali lipat lebih besar dibandingkan dengan pasangan yang melakukan seks vaginal.

Paparan Human Papillomavirus (HPV) juga bisa menyebabkan perkembangan kutil dan kanker anus. Meski sudah menggunakan pelumas, tetapi upaya tersebut tidak bisa mencegah kerobekan.

2. Jaringan dalam anus tidak terlindungi

Jaringan dalam anus tidak memiliki perlindungan alami, sehingga rentan robek dan mengalami penyebaran infeksi.

Berbeda dengan jaringan eksternal, bagian ini mempunyai lapisan sel mati yang berfungsi sebagai pelindung terhadap infeksi.

3. Anus penuh bakteri

Bakteri normal di anus berpotensi untuk menginfeksi pasangan yang melakukan anal seks. Sekalipun, kedua orang yang mempraktikan gaya seksualitas ini tidak memiliki infeksi atau penyakit yang menular.

Mencoba seks vaginal setelah melakukan anal seks, juga bisa menyebabkan infeksi pada saluran kencing dan vagina. Tidak hanya itu, kontak oral dengan anus, ternyata dapat membuat kedua pasangan berisiko terjangkit hepatitis, herpes, HPV, dan infeksi lainnya.

Meski cedera dari anal seks ini tidak umum, tetapi hal tersebut bisa terjadi pada siapa saja yang melakukannya. Terlebih, ketika mengalami pendarahan setelah mempraktikannya, dapat menyebabkan wasir atau robekan hingga perforasi (lubang) di usus besar.

Dengan sejumlah masalah yang berbahaya tersebut, tentu harus memerlukan perhatian medis sesegera mungkin.

4. Anus dirancang untuk menyimpan feses

Melakukan seks anal secara berulang kali dapat menyebabkan melemahnya sfingter anal. Bagian ini disebut otot berbentuk cincin yang mengelilingi anus, dan biasanya mengencang setelah seseorang buang air besar.

Ketika otot mengetat, penetrasi terhadap anal bisa sangat menyakitkan. Hal ini yang menyebabkan seseorang sulit untuk menahan buang air besar.

Memang terdapat sejumlah risiko atau dampak yang kurang baik bagi kesehatan organ vital, namun beberapa dokter terkadang masih memperbolehkan pasiennya melakukan anal seks, asalkan menggunakannya secara aman dan disetujui oleh kedua pihak. []

Baca juga:

Berita terkait
Berikan Informasi Seksualitas kepada Anak Lebih Dini
Kasus yang menyeret Reynhard Sinaga tidak terkait dengan orientasi seksual, maka sejak dini anak-anak perlu diberikan informasi tentang seksualitas
Perempuan Ini Alami Stroke Karena Oral Seks dengan Pasangan
Sang pria mengatakan pasangannya tiba-tiba menjadi kaku di tengah aktivitas seksual.
Lima Hal Bikin Orgasme Spontan
Orgasme pengalaman seksual menyenangkan, sayangnya tidak semua orang bisa merasakan. Tak perlu khawatir sensasi ini bisa dialami secara spontan.