Kudus - Puluhan warga terdampak banjir di Dukuh Tanggulangin, Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kudus, Jawa Tengah, keluhkan sejumlah penyakit, mulai gatal-gatal hingga ISPA. Keluhan tersebut disampaikan dalam kegiatan pengobatan gratis di lokasi banjir, Selasa, 14 Desember 2020.
Kepala UPT Puskesmas Jati, Amad Muhammad mengatakan sudah sepekan lebih warga Jati Wetan hidup dalam kepungan banjir. Untuk itu, pihaknya bersama Pemerintah Kecamatan Jati, Polres, TNI, PKK dan Pemerintah Desa Jati Wetan untuk melakukan pengobatan di Dukuh Tanggulangin.
Tak hanya pengobatan masal, pihaknya juga melakukan pemberian makanan tambahan kepada ibu hamil dan balita. Juga menggelar konseling dan penyuluhan kesehatan.
"Kami sengaja gandeng PKK untuk membantu dalam melakukan penyuluhan dan edukasi kesehatan kepada masyarakat terdampak banjir," jelas Amad.
Hari ini ada 72 warga yang berobat. Di mana 67 dewasa, empat balita dan satu bayi. Semuanya sudah kami obati.
Buka pukul 09.00 WIB, kegiatan yang digelar di rumah Ketua RT 4 RW 3 Desa Jati Wetan itu diserbu oleh warga. Mulai dari bayi, balita, orang dewasa hingga ibu hamil.
"Hari ini ada 72 warga yang berobat. Di mana 67 dewasa, empat balita dan satu bayi. Semuanya sudah kami obati," ucapnya.
Tak dipungkiri, kondisi banjir seperti ini memang rentan dengan infeksi sejumlah penyakit. Dari kegiatan pelayanan kesehatan yang lakukan, sebagian besar warga mengeluhkan jamur kulit atau gatal-gatal, infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), hipertensi, nyeri otot dan sendi, gangguan pencernaan, nyeri kepala serta sakit gigi.
Dengan rincian, 15 keluhan ISPA, 11 myalgia (pegal linu), 33 dermtitis (gatal-gatal), tiga vhelpalgia (sakit kepala), 10 nyeri sendi, 15 hipertensi, dua konjungtifis, 15 dispepsia (diare) dan tiga stomatitis (gangguan pada mulut dan gigi).
Baca juga:
- Banjir Kiriman Mulai Genangi Wilayah Hilir Aceh Tamiang
- Banjir Kali Lamong Gresik Jatim, 1 Warga Ditemukan Meninggal
- Gotong Royong Warga Pati dan TNI Polri Tambal Tanggul Jebol
Menurut Amad, ISPA dan gatal-gatal menjadi penyakit yang banyak dikeluhan warga. Sebab mereka yang masih bertahan di lokasi banjir sering terpapar air banjir, ditambah dengan kondisi kelembaban udara yang tinggi, menjadikan mereka gampang terinfeksi penyakit ini.
Saat ditanya soal ketersediaan obat, dia mengaku sampai saat ini obat-obat untuk korban banjir masih aman.
Sementara itu, Kepala Desa Jati Wetan, Suyitno mengatakan ada tiga dukuh di desanya yang terendam banjir, yakni Dukuh Tanggulangin, Gendok dan Barisan.
"Hari ini ketinggian air sudah mulai turun. Dengan adanya pembukaan pintu air Sungai Wulan, kami berharap banjir yang merendam rumah warga bisa segera surut," ujarnya. []