Aceh Tamiang - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Tamiang, Aceh melaporkan kecamatan yang terdampak banjir bertambah satu di wilayah hilir Kabupaten Aceh Tamiang, yakni Kecamatan Seruway.
Kepala Bidang Pencegahan, Kesiapsiagaan, dan Pemadam Kebakaran, BPBD Aceh Tamiang Muhammad Husni mengatakan, intensitas air di hulu Kabupaten Aceh Tamiang berangsur surut.
Penurunan intensitas air rata-rata 20 hingga 30 sentimeter. Husni menyebut, dari 315 kepala keluarga (KK) atau 1.303 jiwa warga harus mengungsi di tenda pengungsian yang didirikan BPBD Aceh Tamiang, dan sebagian telah kembali ke rumahnya masing-masing.
"Karena air sudah surut dan tidak menggenangi rumah mereka lagi," katanya.
Korban terdampak banjir sebanyak 2.157 KK, atau setara dengan 8.551 jiwa.
Namun, kata dia, sebagian warga lainnya masih tetap bertahan, dan tinggal di tenda, karena air masih merendam rumah mereka.
Baca juga:
- Walhi: Banjir Aceh, Ulah Manusia yang Mengubah Fungsi Hutan
- 42 Titik Posko Pengungsian Korban Banjir Aceh Barat
Kendati banjir di wilayah hulu sudah mulai surut, namun peningkatan intensitas air, kata Husni, mulai terjadi di wilayah hilir.
Dan berdasarkan data terbaru, 14 Desember 2020 pukul 22.00 WIB oleh BPBD setempat, terdapat satu desa di Kecamatan Seruway yang telah terdampak, yakni Desa Pusung Kapal.
"Namun hingga saat ini kami belum ada menerima laporan jika ada warga terpaksa mengungsi akibat banjir kiriman tersebut," katanya.
Husni menambahkan, walaupun belum ada warga di wilayah hilir yang dilaporkan terkena dampak parah, namun pihaknya terus memonitor perkembangan, dan melakukan koordinasi dengan instansi terkait, serta menyiagakan personel.
"Untuk diketahui, berdasarkan data terbaru saat ini, korban terdampak banjir sebanyak 2.157 KK, atau setara dengan 8.551 jiwa. Dan pengungsi sebanyak 315 KK, atau 1.303 jiwa, dan untuk korban jiwa hingga saat ini belum ada," ujarnya. []